- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Efek SBY Mulai Berpengaruh


TS
wongjadul13
Efek SBY Mulai Berpengaruh
Salah satu pemicu elektabilitas Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meningkat akhir-akhir ini dibandingkan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) karena tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Korelasinya pemilih yang puas dengan kinerja Presiden SBY lebih banyak memilih Prabowo-Hatta 50 persen. Sedangkan pemilih yang tidak puas terhadap kinerja SBY lebih banyak memilih Jokowi-JK 33,8 persen,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di Jakarta, Minggu (29/6).
Berdasarkan survei Indo Barometer 16-22 Juni 2014 yang melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi di Tanah Air, pemilih Demokrat kini lebih banyak memilih Prabowo-Hatta, meskipun partai itu masih menyatakan netral di tingkat DPP. “Tapi di tingkat Fraksi DPR dan individu pengurus Demokrat mayoritas ke Prabowo-Hatta,” ujar Qodari.
Meski demikian, Jokowi-JK masih unggul dengan 46 persen suara, sedangkan Prabowo-Hatta terus mengejar dengan 42,6 persen. Sedangkan pemilih yang belum menentukan ada 11,5 persen. Qodari mengatakan, pada survei 28 Mei-4 Juli 2014, Jokowi-JK unggul 49,9 persen dari pasangan Prabowo-Hatta 36,5 persen. Sedangkan pemilih yang belum memutuskan 13,5 persen. “Ini berarti ada perununan di pihak Jokowi-JK dan ada kenaikan di pihak Prabowo-Hatta,” katanya.
Menurut Qodari, fenomana saat ini ibarat pertandingan sepak bola. Pada Maret-April Jokowi-JK menang 3-O, Mei 3-1, sedangkan bulan Juni Prabowo-Hatta menipiskan skor menjadi 3-2. Dia menyebutkan, ada enam alasan suara Prabowo-Hatta naik. “Mesin politik Prabowo-Hatta mulai bangkit. Pemilih Islam mulai mengarah ke Prabowo-Hatta, efek SBY dan partai Demokrat mulai terasa, promo dari mulut ke mulut lebih kuat, mereka lebih unggul di debat capres, dan mayoritas pendukung menentukan pilihan pada masa kampanye dan hari tenang,” tuturnya.
Baca selanjutnya: http://goo.gl/eX0tmd
wowo pasti seneng nih
“Korelasinya pemilih yang puas dengan kinerja Presiden SBY lebih banyak memilih Prabowo-Hatta 50 persen. Sedangkan pemilih yang tidak puas terhadap kinerja SBY lebih banyak memilih Jokowi-JK 33,8 persen,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di Jakarta, Minggu (29/6).
Berdasarkan survei Indo Barometer 16-22 Juni 2014 yang melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi di Tanah Air, pemilih Demokrat kini lebih banyak memilih Prabowo-Hatta, meskipun partai itu masih menyatakan netral di tingkat DPP. “Tapi di tingkat Fraksi DPR dan individu pengurus Demokrat mayoritas ke Prabowo-Hatta,” ujar Qodari.
Meski demikian, Jokowi-JK masih unggul dengan 46 persen suara, sedangkan Prabowo-Hatta terus mengejar dengan 42,6 persen. Sedangkan pemilih yang belum menentukan ada 11,5 persen. Qodari mengatakan, pada survei 28 Mei-4 Juli 2014, Jokowi-JK unggul 49,9 persen dari pasangan Prabowo-Hatta 36,5 persen. Sedangkan pemilih yang belum memutuskan 13,5 persen. “Ini berarti ada perununan di pihak Jokowi-JK dan ada kenaikan di pihak Prabowo-Hatta,” katanya.
Menurut Qodari, fenomana saat ini ibarat pertandingan sepak bola. Pada Maret-April Jokowi-JK menang 3-O, Mei 3-1, sedangkan bulan Juni Prabowo-Hatta menipiskan skor menjadi 3-2. Dia menyebutkan, ada enam alasan suara Prabowo-Hatta naik. “Mesin politik Prabowo-Hatta mulai bangkit. Pemilih Islam mulai mengarah ke Prabowo-Hatta, efek SBY dan partai Demokrat mulai terasa, promo dari mulut ke mulut lebih kuat, mereka lebih unggul di debat capres, dan mayoritas pendukung menentukan pilihan pada masa kampanye dan hari tenang,” tuturnya.
Baca selanjutnya: http://goo.gl/eX0tmd
wowo pasti seneng nih
0
2.2K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan