- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
[PANASTAK TERGUNCANG] Jokowi-JK, Hentikan Black Campaign Kalian!!!


TS
lilttleman
[PANASTAK TERGUNCANG] Jokowi-JK, Hentikan Black Campaign Kalian!!!
Quote:
JOKOWI-JK, HENTIKAN BLACK CAMPAIGN KALIAN!!
Saya rasa semua pemerhati politik Indonesia baik yang profesional atau amatir seperti saya pasti setuju dengan pendapat bahwa pemilihan presiden tahun ini adalah yang paling panas dan mengkuatirkan sejak Indonesia merdeka. Menurut pengamatan saya penyebabnya adalah kampanye hitam yang tergolong luar biasa masif dan terstruktur yang dilakukan oleh kelompok Jokowi-JK untuk mendiskriditkan Prabowo-Hatta. Saya tidak asal nuduh karena saya memiliki banyak bukti; contoh: Jokowi-JK menyebar video saat debat di mana konon Prabowo melontarkan kata kampret tapi kemudian Guru Besar Ilmu Komputer dari Universitas Indonesia, Zainal Arifin Hasibuan membuktikan video Prabowo mengumpat dimaksud tidak orisinal karena ada "suara yang disisipkan" alias hasil editan komputer. Kampanye hitam? Sudah pasti.
http://chirpstory.com/li/213423
http://pemilu.tempo.co/read/news/201...Tidak-Orisinal
Saya selalu berpegangan pada prinsip The Truth Shall Set You Free atau Kebenaran Akan Memerdekakan Kamu sehingga di saat-saat kelam dan saya tidak bisa memecahkan kampanye hitam Jokowi-JK, saya tetap yakin bahwa suatu hari pasti kebenaran akan terkuak sebab Jokowi dan JK bukan orang yang layak dipercaya; dan benar saja, berkali-kali Jokowi-JK melancarkan serangan kampanye hitam baik berupa fitnah atau politik dizalimi (play victim) namun berkali-kali juga serangan tersebut malah mencoreng wajah mereka berdua.
Kita ambil contoh ketika kubu Jokowi-JK mengeluh adanya kampanye hitam terhadap mereka di masjid-masjid antara lain berupa penyebaran tabloid Obor Rakyat yang hanya berisi kampanye hitam kepada Jokowi tapi tidak membahas Prabowo. Dari narasi ini saja sudah tercium bau busuk permainan politik dizolimi ala Jokowi-JK karena tabloid tersebut tidak membahas Prabowo yang merupakan celah untuk menuding kubu Prabowo sebagai pelakunya. Sekarang sudah terbukti bahwa orang yang membuat Obor Rakyat adalah media officer Jusuf Kalla dan sekaligus lulusan Media Indonesia bernama Muchlis Hasyim Yahya yang dibantu dua orang lulusan Tempo bernama Darmawan Sepriyosa dan Setiyardi Budiono.
http://m.kompasiana.com/post/read/66...jokowi-jk.html
Selain itu setelah terbukti isu "Prabowo kampanye hitam di masjid" hanya fitnah, sekarang terungkap serangkaian kampanye hitam terhadap Prabowo-Hatta di gereja-gereja seluruh Indonesia yang setidaknya diketahui pelakunya adalah Luhut Pandjaitan dan Alwi Shihab. Kita juga memiliki saksi terhadap usaha adu domba yang meneror umat Kristen dengan Islam seolah bila Prabowo menang maka umat Kristen dalam bahaya baik jiwa maupun kebebasan menjalankan agamanya:
"Banyak sekali black campaign ke Pak Prabowo, sangat keji sekali. Dia dituduh mau memusnahkan orang Kristen, orang Tionghoa mau dibunuh. Begitu yang beredar, saya mau berusaha menjernihkan. Ahok itu Tionghoa, Kristen tapi Pak Prabowo tetap mencalonkan dia. Masa sih kalau anti-Kristen mau mengusung Ahok. Dia dituduh anti-Kristen, padahal ibunya kan Kristen. Karena itu, saya coba menetralkan saat pelayanan di gereja-gereja."
http://www.rmolsumsel.com/read/2014/...Gereja-gereja-
http://www.intelijen.co.id/masjid-di...ahaya-prabowo/
https://twitter.com/nongandah/status...92753812840448
https://twitter.com/nongandah/status...95995321651201
http://pemilu.tempo.co/read/news/201...Islam-Beringas
Entah markas pemenangan kubu Jokowi-JK memiliki kaca atau tidak, tapi yang jelas mereka butuh banyak berkaca, sebab tanpa malu melancarkan kampanye hitam bahwa kubu Prabowo-Hatta tidak menghargai perbedaan beragama di Indonesia, tapi di dalam timses Jokowi-JK ada Surya Paloh yang melarang Sandrina Malakiano berjilbab; ada Hendropriyono yang pernah membuka paksa ratusan jilbab warga Lampung; ada Wimar Witoelar yang menyamakan Muhammadiyah dengan organisasi teroris; ada Eva Sundari yang mau mengintai masjid; ada Abu Bakar Ba'asyir dari Ponpres Ngruki yang katanya otak Bom Bali I dan II; ada jenderal merah bekas kelompok Benny Moerdani yang mau mendeislamisasi Indonesia; ada komunis seperti Budiman Soejatmiko yang menganggap agama adalah candu masyarakat, dan lain-lain.
http://chirpstory.com/li/215640
http://www.republika.co.id/berita/pe...-khutbah-jumat
http://m.bisnis.com/quick-news/read/...tut-minta-maaf
http://m.kompasiana.com/post/read/65...ng-jokowi.html
https://id-id.facebook.com/kata2hikm...51087822209355
http://m.arrahmah.com/read/2013/01/3...z-baasyir.html
Kampanye hitam lain yang mencoreng wajah Jokowi-JK adalah ketika mereka menuduh bahwa Prabowo-JK menggerakan babinsa untuk kepentingan kampanye, tapi sehari sebelum debat pertama malah terbukti bahwa timses Jokowi bernama Trimedya Panjaitan bertemu secara rahasia dengan Komjen Budi Gunawan dan komisioner KPU bernama Hadar Gumar untuk menerima soal contekan menjelang debat pertama, sehingga patut diduga Jokowi-JK selalu menerima soal contekan setiap menjelang debat pasca debat pertama hanya tidak ketahuan cara beralihnya soal dari KPU kepada mereka. Selain itu juga terbukti Jokowi-JK mencoba bermain dengan netralitas TNI/Polri.
http://pemilu.tempo.co/read/news/201...lri-Tak-Netral
http://www.gatra.com/politik-1/54017...%E2%80%8F.html
http://www.tempo.co/read/news/2014/0...ut-Dekati-Mega
http://pemilu.tempo.co/read/news/201...g-Kubu-Prabowo
http://pemilu.okezone.com/read/2014/...wo-jadi-capres
http://nasional.kompas.com/read/2014...id.Obor.Rakyat
Bicara kampanye hitam maka tidak lengkap bila tidak membicarakan "nenek moyang" dari semua kampanye hitam terhadap Prabowo-Hatta Rajasa yaitu "penculikan aktivis" dan "pelanggaran HAM," setiap kali Jokowi-JK terdesak hebat dan butuh mengalihkan perhatian pasti jurus basi ini dilancarkan seperti saat terungkap rencana busuk mengintai masjid. Serangan Anies Baswedan bahwa Prabowo "buas dan brutal" serta kampanye hitam di gereja oleh Luhut Pandjaitan dan Alwi Shihab berakar dari sini atau penyebutan Prabowo psikopat oleh Hendropriyono adalah variasi kampanye hitam "HAM" tersebut.
Tentu saja sebenarnya serangan "HAM" tersebut menghitamkan wajah Jokowi-JK karena 16 tahun lalu tim SiaR bentukan Goenawan Mohamad dan belakangan "korban penculikan" Andi Arief sudah tegas menyatakan Prabowo difitnah, selain itu Jokowi sudah dinyatakan sebagai pelanggar HAM berat oleh LBH Jakarta; Komnas HAM; dan PBHI. Belum lagi para jenderal pendukung Jokowi adalah para pelaku pelanggaran HAM di Indonesia sejak Malari sampai pembunuhan pendiri Kontras, Munir.
Adapun kesaksian mantan Komandan Pusat Polisi Militer ABRI Mayjend TNI (Purn) Syamsu Djalaluddin terkait persoalan apakah Prabowo dipecat atau menerima pensiun dini adalah sebagai berikut:
"Tidak usah lagi diungkap DKP itu. Sudah selesai, Keppres (Keputusan Presiden Nomor 62/ABRI/1998, red) diberhentikan dengan hormat dan keputusan presiden itu keputusan tetinggi. Tidak bisa dibantah lagi. Prabowo sama sekali tidak terlibat dalam kasus penculikan aktivis. Penculikan itu, adalah penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Tim Mawar, dan tanpa instruksi Prabowo. Saat ini informasi tentang penculikan sudah mulai menyimpang. Saya berharap agar kasus ini tak lagi diungkit. Jika terus diungkit, saya khawatir para jenderal purnawirawan nantinya akan terpecah-belah."
http://nasional.kompas.com/read/2014...Lagi.Bahas.DKP
http://m.kompasiana.com/post/read/65...nggar-ham.html
http://nasional.kompas.com/read/2014...n.ke.Bareskrim
http://www.minihub.org/siarlist/msg00741.html
[url]http://m.inilah..com/read/detail/2112683/andi-arief-buka-bukaan-soal-penculikan[/url]
http://m.aktual.co/politik/145428ope...ibumihanguskan
http://m.kompasiana.com/post/read/65...ng-jokowi.html
Masih banyak lagi kampanye hitam Jokowi-JK berupa fitnah atau play victim dan kemudian mencoreng mereka karena terbukti ternyata mereka pelakunya mulai dari insiden Iklan Rip Jokowi (penyebar pertama diketahui timses Jokowi-JK bernama Nophie Frinsta dan Tatang Badru Tamma); mengaku disadap dan mau diledakan dengan bom padahal tidak benar; mengirim surat dengan selipan uang atas nama Prabowo ke guru-guru di Gunung Kidul tapi terbukti tanda tangannya palsu; mengaku diteror karena posko dibakar padahal terbakar; memalsukan pooling Gallup untuk menutup malu karena ketahuan meretas website Antara; membuat spanduk menyerang Jokowi di Tangerang; menggunakan Time dan Dubes Amerika untuk menyerang Prabowo; mempersoalkan pensiun dini Prabowo dari militer tapi JK terbukti dua kali dipecat karena korupsi; mengangkat masalah di PT Kiani Kertas yang sudah lama selesai dan lain sebagainya.
http://politik.kompasiana.com/2014/0...wi-655000.html
[url]http://m.inilah..com/read/detail/2114243/bawaslu-tanda-tangan-prabowo-palsu[/url]
http://m.tempo.co/read/news/2014/02/...Jokowi-Disadap
http://news.liputan6.com/read/835631...-tapi-terbakar
http://m.tempo.co/read/news/2014/05/...PDIP-Itu-Teror
http://m.tempo.co/read/news/2014/05/...Bukan-Dibakar/
http://www.republika.co.id/berita/pe...karena-korupsi
[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/2108687/adhie-massardi-gus-dur-pecat-jk[/url]
http://politik.rmol.co/read/2014/06/...-JK-Masih-Ada-
[url]http://m.inilah..com/read/detail/2113878/winson-4-media-buat-berita-bohong-soal-prabowo[/url]
http://m.sindonews.com/read/876961/1...kan-intervensi
http://m.merdeka.com/peristiwa/peret...n-penjara.html
Sudah lama saya bisa menebak bahwa kemungkinan besar pemoles citra Jokowi selama ini adalah Goenawan Mohamad dan Sitok Srengenge khususnya sejak Tempo memberikan penghargaan kepada Jokowi ketika masih menjadi Walikota Solo serta mempromosikan Jokowi melalui Esemka; dan itulah sebabnya pencitraan awal Jokowi seperti "saya anak desa" sampai "saya kecelakaan jadi walikota dan gubernur," memplagiat kisah hidup Pak Harto sebab bagaimanapun Goenawan Mohamad adalah salah satu pendiri Orde Baru.
Yang bikin saya bingung adalah bila benar Goenawan Mohamad dan Sitok Srengenge adalah kreator pencitraan Jokowi, maka mengapa mereka membuat kampanye dengan tema "fitnah"? Perhatikan saja tema kampanye Jokowi-JK pasti bila bukan mereka memfitnah Prabowo-Hatta maka mereka akan mengarang cerita seolah mereka difitnah. Menggelikan sekaligus patut dikasihani. Memang benar Megawati berhasil menumbuhkan simpati rakyat Indonesia kepada dirinya dengan memposisikan dirinya difitnah dan dizolimi Orde Baru melalui Kudatuli padahal dia sendiri pelaku dan dalangnya. Namun mau berapa ratus kali lagi jurus yang sama diulang? Tidak bosan? Saya saja bosan.
Selain itu apakah Jokowi-JK tidak malu berkaok-kaok kampanye putih dan kampanye beretika tapi terbukti beberapa hari menjelang masa tenang dan memasuki bulan puasa semua program ternyata semua kampanye yang pernah dilakukan Jokowi-JK adalah kampanye hitam. Sudah cukup kan kalian memanaskan suhu politik Indonesia demi ambisi? Sudah cukup kan kalian pencitraan dengan mengorbankan rasa persatuan dan persaudaraan di Indonesia? Bila sudah; maka hentikan semua aksi busuk kalian itu dan mulailah bersikap dewasa dan menjadi negarawan dengan mencontoh lawan kalian yang tidak jumawa ngomong kampanye putih tapi semua kampanye yang mereka lakukan adalah kampanye bersih.
TKP 1
Quote:
Jokowi-JK Adu Domba Umat Beragama di Gereja!
Tadi pagi saya menulis bahwa di dalam tubuh koalisi yang mendukung Joko Widodo dan Jusuf Kalla tersimpan bahaya bagi kelangsungan toleransi di NKRI yang selama ini terlindungi oleh prinsip Bhineka Tunggal Ika sehingga negara kita tetap bersatu sekalipun masyarakatnya majemuk (http://m.kompasiana.com/post/read/66...ncam-nkri.html). Sekarang saya menemukan bukti bahwa kubu Jokowi-JK mengadu domba umat Kristen dan umat Katolik dengan umat Islam di dalam gereja-gereja di Indonesia!
Bahwa Jokowi-JK telah melakukan kampanye hitam di gereja sudah lama ada laporannya di dalam website intelijen.co.id melalui artikel berjudul "Masjid Diinteli, di Gereja, Alwi Shihab dan Luhut Panjaitan Beberkan Koalisi Berbahaya Prabowo." Sumber tulisan website tersebut berasal dari tweet yang dibuat pendukung Jokowi-JK bernama Nol Darol Mahmada, tokoh Jaringan Islam Liberal di akun miliknya (https://twitter.com/nongandah), yang menulis bahwa dia menghadiri acara mendengarkan visi misi capres 2014 yang dilangsungkan di dekat kantor sehingga dia menyempatkan diri mampir dan di dalam ada Luhut Panjaitan dan Alwi Shihab yang mengingatkan bahwa memilih Prabowo sangat berbahaya sebab dia berkoalisi dengan kelompok islam yang bermaksud "memurnikan agama," Di dalam twitnya yang lain Nong Darol Mahmada mengompori dengan menulis bahwa dia mau pilih Jokowi sebagai presiden karena tidak mau ada kelompok intoleransi bertindak sewenang-wenang.
http://www.intelijen.co.id/masjid-di...ahaya-prabowo/
https://twitter.com/nongandah/status...92753812840448
https://twitter.com/nongandah/status...95995321651201
Berita di atas terjadi beberapa minggu lalu, dan hari ini saya menemukan pernyataan dari adik Basuki Tjahjana Purnama alias Ahok yang bernama Fify Lety Tjahaja Purnama bahwa kampanye hitam terhadap Prabowo Subianto sangat marak di dalam lingkungan gereja dengan isu utama bahwa Prabowo sangat anti kepada minoritas.
"Banyak sekali black campaign ke Pak Prabowo, sangat keji sekali. Dia dituduh mau memusnahkan orang Kristen, orang Tionghoa mau dibunuh. Begitu yang beredar, saya mau berusaha menjernihkan. Ahok itu Tionghoa, Kristen tapi Pak Prabowo tetap mencalonkan dia. Masa sih kalau anti-Kristen mau mengusung Ahok. Dia dituduh anti-Kristen, padahal ibunya kan Kristen. Karena itu, saya coba menetralkan saat pelayanan di gereja-gereja."
http://www.rmolsumsel.com/read/2014/...Gereja-gereja-
Pernyataan Fifi Lety Tjahaja Purnama tersebut tidak berbohong sebab kali ini Alwi Shihab tertangkap basah melakukan kegiatan kampanye hitam dengan memfitnah Prabowo di Gereja Katedral:
"Kami cocok memilih capres nomor dua. Kami melihat di capres nomor dua, tak ada golongan yang memiliki ambisi menghabisi kelompok lain. Radikalisme dalam keagamaan bisa merusak persatuan bangsa. Akhir-akhir ini ada kelompok Islam yang bergembar-gembor hendak mengadakan seminar antipluralisme. Jika ada kesempatan, bukan tak mungkin mereka meningkatkan geer menjadikan Indonesia sebagai negara Islam.
Kelompok Islam beringas tak nyaman jika penganut agama lain melakukan ibadah. Musababnya, mereka menganggap agama mereka yang paling benar. Selain tak suka kepada umat Kristiani, kelompok Islam yang tak ramah ini juga menentang filsafat, tarekat, dan Syiah. Nahdlatul Ulama tak sejalan dengan kelompok ini."
http://pemilu.tempo.co/read/news/201...Islam-Beringas
Sekilas memang Alwi Shihab tidak eksplisit mengatakan bahwa pasangan capres No. 1 terdapat "golongan anti plurarisme yang hendak menghabisi kelompok lain," namun bila kita melihat konteks "diskusi" Alwi Shihab tersebut dengan kampanye hitam sebagaimana disaksikan oleh Nong Darol Mahmada yang menulis bahwa Luhut Panjaitan dan Alwi Shihab mengingatkan memilih Prabowo sangat berbahaya sebab dia berkoalisi dengan kelompok islam yang bermaksud "memurnikan agama," maka sudah cukup jelas arah dan tujuan perkataan Alwi Shihab kepada umat Kristen tersebut, yaitu: capres No. 1 anti pluralisme dan mau memurnikan agama sedangkan capres No. 2 tidak ada yang hendak menghabisi kelompok lain.
Perbuatan dan perkataan Alwi Shihab tentu memenuhi unsur kampanye hitam dan sudah bukan lagi kampanye negatif. Ironisnya perbuatan Alwi Shihab mengadu domba umat beragama demi kepentingan pemilu itu dilakukan di Gereja Katedral yang selama ini menjadi simbol toleransi antar umat beragama di Indonesia karena letaknya bertepatan di depan Masjid Istiqlal.
Kendati demikian, Alwi Shihab sebenarnya sedang berbohong sebab terbukti:
1. Di koalisi Jokowi-JK justru terdapat orang-orangnya Benny Moerdani yang tidak nyaman dengan umat Islam menjalankan ibadahnya dan sempat mau menghabisi umat Islam serta mendalangi Kerusuhan 13-14 Mei 1998 dengan sasaran rakyat Indonesia keturunan Tionghoa;
http://m.kompasiana.com/post/read/65...ng-jokowi.html
2. Di dalam tubuh koalisi Jokowi-JK juga bersemayam kekuatan komunis pimpinan Budiman Soejatmiko yang diajarkan untuk melihat bahwa semua agama adalah candu yang harus dimusnahkan;
3. Di dalam koalisi terdapat Surya Paloh, pemilik Metro TV yang perusahaannya melarang pekerjanya bernama Sandrina Malakiano menggunakan jilbab;
https://id-id.facebook.com/kata2hikm...51087822209355
4. Bicara penganut "Islam Radikal" sebagaimana disebut Alwi Shihab, tebak ada di mana dukungan Abu Bakar Ba'asyir pemimpin Ponpres Ngruki yang katanya mendalangi terorisme di Indonesia? Benar, mendukung Jokowi.
http://m.arrahmah.com/read/2013/01/3...z-baasyir.html
5. Demikian juga dengan Wimar Witoelar yang menyamakan Ormas Muhammadiyah dengan terorisme pembunuh massal seperti Osama bin Laden dan Imam Samudra.
http://www.republika.co.id/berita/na...r-serang-islam
Selanjutnya beberapa minggu lalu di kaskus ada sebuah usaha memfitnah Prabowo membawa pendeta Amerika bernama Benny Hinn ke acara KKR di Kupang dan kemudian menjelek-jelekan Jokowi-JK, tapi terbukti bohong dan tidak benar. Ini perbuatan siapa? (http://www.kaskus.co.id/thread/5389f...okowi-di-sana/). Lalu masih ingat siapa yang mau mengirim intel ke masjid-masjid satu Indonesia? Benar, PDIP!
Saya tidak tahu apakah Jokowi-JK akan menjadi pemimpin Indonesia lima tahun ke depan, namun bila benar, maka sungguh Indonesia tidak beruntung karena kelompok yang suka memfitnah orang ini memimpin negara kita tercinta.
TKP 2
Kebenaran Sudah Hampir Terungkap gan...

0
18K
Kutip
217
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan