Tim Prabowo-Hatta Laporkan Spanduk 'Sang Capres Penculik' ke Bawaslu
M Iqbal - detikNews
Halaman 1 dari 2
Hasil Pemilu 2014 Mengejutkan
Jakarta - Tim advokasi Prabowo-Hatta kembali menemui Bawaslu untuk melaporkan dugaan kampanye hitam yang dianggap menyerang capres cawapres nomor urut 1. Kali ini soal temuan adanya spanduk yang dinilai merugikan Prabowo.
"Mereka (tim Jokowi-JK) memasang beberapa spanduk yang isinya memfitnah, menghina, menyebar kebohongan dan menyerang kehormatan pasangan Prabowo-Hatta," kata tim advokasi Prabowo-Hatta, Habiburokhman di Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakpus, Senin (30/6/2014).
Menurutnya, fitnah dan hinaan itu tertuang setidaknya dalam dua spanduk yang dibentangkan di depan lobby Hotel Bidakara saat berlangsung debat cawapres tadi malam.
Spanduk pertama bergambar atribut kampanye Prabowo-Hatta yakni lambang garuda merah dengan nomor urut 1 disertai tulisan 'Darah Penculikan Aktivis, Lapindo, tabrak lari dan terorisme'.
"Di samping gambar garuda merah tersebut terdapat gambar lambang negara pancasila dengan nomor urut 1 lengkap dengan tulisan 5 sila dalam Pancasila," ujarnya.
"Spanduk kedua bergambar para aktivis 98 korban penculikan yang disandingkan dengan gambar capres nomor 1 Prabowo Subianto dengan tulisan 'sang Capres Penculik' dan 'Kembalikan Kawan Kami'," paparnya.
Habiburokhman mengatakan, tulisan dalam spanduk tersebut jelas merupakan fitnah dan hinaan karena mengidentikkan Prabowo-Hatta dengan penculikan aktivis, kasus Lapindo dan kasus terorisme
"Faktanya pasangan Prabowo-Hatta sama sekali tidak memiliki keterkaitan dengan kasus penculikan aktivis, kasus Lapindo dan kasus terorisme," tutur Habiburokhman.
Atas itulah mereka mengadukan tim Jokowi-JK yang dituding sebagai pemasang spanduk tersebut dan KPU yang dianggap membiarkan adanya spanduk itu. Tim Prabowo-Hatta mengacu pasal 41 ayat 1 UU 42 tahun 2008 soal larangan menghina pasangan calon.
"Kami meminta Bawaslu segera memanggil KPU untuk memberi peringatan dan meminta jaminan agar pemasangan spanduk hinaan tidak terulang pada debat capres mendatang," kata Habiburokhman.
"Bawaslu juga harus mengusut siapa saja pihak yang bertanggungjawab memasang spanduk tersebut," imbuhnya.
iniblack campaign, lapindo bukan urusan MENU ARB dan penculikan bukan urusan Bowo. Penculikan juga tak ada urusannya dengan masalah terror. Dikarungi itu penghargaan bukan terror