RakarifkirafaAvatar border
TS
Rakarifkirafa
Obor Rakyat "Apa kabar Polisi"
KEKHAWATIRAN bahwa Mabes Polri bakal lelet menuntaskan kasus tabloid kampanye hitam bernama Obor Rakyat cenderung menjadi kenyataan. Sudah berjalan dua pekan sejak tim kuasa hukum pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla melaporkan tabloid fitnah itu ke Mabes Polri, pemeriksaan yang dilakukan polisi belum memperlihatkan kemajuan berarti. Polisi baru memeriksa Pemimpin Redaksi Obor Rakyat Setyardi Budiono dalam kapasitas sebagai saksi. Seorang lainnya yang merupakan penulis Obor Rakyat, Darmawan Sepriyossa, dua kali mangkir dari panggilan polisi.

Obor Rakyat terang benderang tabloid fitnah, berisi fiksi, bukan fakta, untuk menyudutkan calon presiden Joko Widodo. Ia jelas telah menghadirkan keresahan yang tak tertarakan di masyarakat. Keterangan Dewan Pers menyebutkan Obor Rakyat bukanlah pers karena tak berbadan hukum dengan alamat redaksi yang palsu.Terang sekali, ada iktikad buruk orang-orang yang berada di balik penerbitan Obor Rakyat. Lantas, alat bukti apa lagi yang dibutuhkan polisi untuk menjadikan penanggung jawab Obor Rakyat sebagai tersangka?

Polisi sempat sesumbar akan menjemput paksa Darmawan. Rakyat kelak menyaksikan apakah polisi sungguh menjemput paksa Darmawan atau cuma omong doang alias gertak sambal. Yang lebih mengherankan, Polri enggan menyetop peredaran Obor Rakyat. Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan Polri tak berwenang memberedel tabloid itu. Tidakkah Kapolri paham, beredel tidak berlaku bagi pers, sedangkan Obor Rakyat jelas bukan pers? Apakah keengganan menyetop peredaran Obor Rakyat menunjukkan Polri sedang melakukan pembiaran?

Dengan bukti yang lebih dari cukup, siapa pun yang paham hukum bakal menyatakan sungguh gampang menuntaskan Obor Rakyat. Bila punya kemauan, tidak perlu Mabes Polri, polsek pun mampu menuntaskannya. Kita pun bertanya apakah Polri takut dengan orang-orang yang berada di belakang penerbitan Obor Rakyat? Jangan-jangan orang-orang yang berada di belakang Obor Rakyat dekat dengan beberapa pejabat Polri? Kita tahu Setyardi ialah asisten staf khusus presiden. Lalu, investigasi Media Indonesia menunjukkan Obor Rakyat awalnya bertujuan mendongkrak popularitas Hatta Rajasa, cawapres nomor urut satu.

Sebagaimana opini yang berkembang di masyarakat, juga terungkap penyandang dana tabloid itu ialah orang yang disebut dekat dengan Hatta. Publik berharap Polri bisa menuntaskan perkara ini sebelum pemilu presiden 9 Juli 2014. Bila tidak, jangan salahkan bila publik menilai Polri berpihak kepada salah satu kandidat. Publik pun bermimpi, andai saja Jenderal Hoegeng yang menjadi Kapolri, perkara Obor Rakyat pasti tuntas dalam hitungan hari.

teaser:
Publik pun bermimpi, andai saja Jenderal Hoegeng yang menjadi Kapolri, perkara Obor Rakyat pasti tuntas dalam hitungan hari.

http://www.mediaindonesia.com/editorial/view/153/Mempertanyakan-Kesungguhan-Polri/2014/06/30

Sumpah lambat kerjanya polisi emoticon-Mad
0
1.4K
17
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan