- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Ahli Kesehatan Minta WHO Larang Rokok Elektrik
TS
mochfadli
Ahli Kesehatan Minta WHO Larang Rokok Elektrik
Lebih dari 50 orang peneliti dan ahli kesehatan masyarakat mendesak WHO untuk melarang produksi dan penjualan rokok elektronik. Mengapa?
Para peneliti dan ahli kesehatan menyurati Organisasi Kesehatan Dunia milik PBB itu dengan mengatakan rokok elektronik yang memberikan nikotin dalam uap dapat menjadi sebuah 'inovasi kesehatan yang buruk'.
Surat terbuka itu digalang di tengah proses negosiasi internasional mengenai kebijakan tembakau pada tahun ini, demikian lansir BBC.
Surat tersebut ditandatangani oleh 53 peneliti, termasuk para ahli kebijakan kesehatan masyarakat dan ahli seperti Profesor Robert West, yang mempublikasikan riset bahwa rokok elektronik bisa membantu orang untuk berhenti merokok dibandingkan dengan metode konvensional.
Menurut sebuah penelitian terbaru di AS, uap rokok elektronik bisa membuat bakteri MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus) menjadi lebih beracun dan sulit terobati.
Bakteri ini sering mengintai di tenggorokan dan hidung, siap menyerang saat seseorang sakit sehingga kekebalan tubuh menurun. Mereka menemukan jalan ke dalam tubuh melalui luka dan kontak kulit.
Bakteri tersebut dapat menembus ke dalam tubuh sehingga berpotensi menyebabkan infeksi pada tulang, sendi, luka bedah, aliran darah, jantung, dan paru-paru yang bisa mengancam jiwa.
Menanggapi surat dari para peneliti itu, WHO mengatakan bahwa mereka masih merumuskan rekomendasi apa yang akan diberikan kepada pemerintah di negara-negara dunia tentang rokok elektronik ini. [ikh]
http://ini.la/2104953
Para peneliti dan ahli kesehatan menyurati Organisasi Kesehatan Dunia milik PBB itu dengan mengatakan rokok elektronik yang memberikan nikotin dalam uap dapat menjadi sebuah 'inovasi kesehatan yang buruk'.
Surat terbuka itu digalang di tengah proses negosiasi internasional mengenai kebijakan tembakau pada tahun ini, demikian lansir BBC.
Surat tersebut ditandatangani oleh 53 peneliti, termasuk para ahli kebijakan kesehatan masyarakat dan ahli seperti Profesor Robert West, yang mempublikasikan riset bahwa rokok elektronik bisa membantu orang untuk berhenti merokok dibandingkan dengan metode konvensional.
Menurut sebuah penelitian terbaru di AS, uap rokok elektronik bisa membuat bakteri MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus) menjadi lebih beracun dan sulit terobati.
Bakteri ini sering mengintai di tenggorokan dan hidung, siap menyerang saat seseorang sakit sehingga kekebalan tubuh menurun. Mereka menemukan jalan ke dalam tubuh melalui luka dan kontak kulit.
Bakteri tersebut dapat menembus ke dalam tubuh sehingga berpotensi menyebabkan infeksi pada tulang, sendi, luka bedah, aliran darah, jantung, dan paru-paru yang bisa mengancam jiwa.
Menanggapi surat dari para peneliti itu, WHO mengatakan bahwa mereka masih merumuskan rekomendasi apa yang akan diberikan kepada pemerintah di negara-negara dunia tentang rokok elektronik ini. [ikh]
http://ini.la/2104953
0
4.2K
37
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan