Jakarta - Saat ini baik teknologi 3G ataupun 4G menempati rentang spektrum yang tak berselisih jauh. Berbeda dengan 5G yang disebut akan menempati spektrum yang masuk kategori ultra-high, jauh melesat dari yang ditempati 4G dan 3G.

Bila teknologi 4G LTE disiapkan untuk menempati spektrum 700 MHz, 800 MHz, dan 1800 MHz, sementara teknologi seluler 5G ini akan berjalan pada spektrum 15 GHz, 27 GHz, dan 70 GHz.


Beberapa negara Industri seperti Korea Selatan dan kawasan Uni Eropa menyepakati jaringan 5G akan diluncurkan pada akhir 2015.

Salah satu produsen telekomunikasi yaitu ZTE menargetkan perangkat 5G besutannya sudah mulai mengglobal antara tahun 2015 - 2020

Keuntungan penggunaan spektrum berkategori ultra-high ini adalah cakupan yang jauh lebih luas, sehingga dapat mengakomodir paket data yang lebih banyak dengan kecepatan yang lebih tinggi.

Pemain industri telekomunikasi Uni Eropa seperti Alcatel Lucent, Deutsche Telecom, Telefonica, dan Orange yang merupakan bagian 5G Infrastructure Association, akan bekerja sama dengan 5G Forum di Korea Selatan untuk mewujudkannya.


Uni Eropa dan Korea Selatan mengumumkan kerja sama dalam pengembangan teknologi mobile broadband generasi masa depan atau 5G. Kedua wilayah dinilai punya keunggulan teknologi masing-masing untuk mempercepat implementasi jaringan super kencang itu.

Korea Selatan saat ini memiliki jaringan mobile broadband yang termasuk tercepat di dunia. Sedangkan Uni Eropa memimpin dalam teknologi GSM meskipun saat ini cukup ketinggalan dalam hal adopsi jaringan 4G.

Jaringan selular 5G dijanjikan punya koneksi data super kencang. Mengalahkan kecepatan jaringan 4G, film definisi tinggi durasi 1 jam bisa di-download dalam waktu sekitar 6 menit dalam jaringan 4G , tapi di jaringan 5G bisa hanya butuh waktu 6 detik saja. Diharapkan pengembangan jaringan 5G bisa mencapai kecepatan 1 Gbps.

"5G akan menjadi darah segar untuk pengembangan ekonomi digital dan masyarakat digital jika sudah dijalankan," kata Neelie Kreos, komisioner Uni Eropa untuk telekomunikasi, seperti dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (17/6/2014).

Kroes mengatakan Korea Selatan dan Uni Eropa menyepakati jaringan 5G akan diluncurkan pada akhir 2015. Pemain industri telekomunikasi Uni Eropa seperti Alcatel Lucent, Deutsche Telecom, Telefonica, dan Orange yang merupakan bagian 5G Infrastructure Association, akan bekerja sama dengan 5G Forum di Korea Selatan.

Uni Eropa memang tengah getol menyusun strategi pengembangan 5G. Pada Desember tahun lalu, Uni Eropa menganggarkan dana USD 600 juta untuk riset 5G.