- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[SURPEI ERROR] Hanya 790 Responden, Hasil Survei LIPI Diragukan


TS
afdopi
[SURPEI ERROR] Hanya 790 Responden, Hasil Survei LIPI Diragukan
Quote:
Hanya 790 Responden, Hasil Survei LIPI Diragukan
JAKARTA - Direktur Survey & Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara meragukan hasil survei elektabilitas capres yang dirilis oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada Kamis, 26 Juni lalu.
Survei tersebut dinilai sangat janggal karena hanya menggunakan 790 responden, jauh di bawah kebanyakan survei elektabilitas yang dilakukan oleh lembaga survei lainnya.
"Indonesia adalah negara yang besar. Negara dengan 250 juta penduduk, dan 511 kabupaten dan kota. Jika yang disurvei hanya 790 orang, bagaimana bisa mewakili?" ujar Igor dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (27/6/2014).
Menurut Igor, hubungan antara sampling error dengan jumlah sampel berbanding terbalik. Semakin besar sampel, semakin kecil angka sampling error, dan dengan begitu lebih mendekati populasi yang sebenarnya.
"Begitu juga sebaliknya, semakin kecil sampel, semakin besar angka sampling errornya. Jadi jika peneliti menginginkan hasil survei yang lebih presisi, maka ia harus mengambil sampling error yang kecil," paparnya.
Pengamat politik dari Universitas Jayabaya ini mengatakan, hubungan tingkat kepercayaan dengan jumlah sampel adalah berbanding lurus. Semakin besar tingkat kepercayaan lanjut dia, maka semakin besar juga jumlah sampel yang dibutuhkan.
Intinya, pemakaian tingkat kepercayaan yang tinggi membawa konsekuensi untuk membutuhkan sampel yang lebih besar juga.
Menurutnya, minimnya jumlah responden mengakibatkan survei tidak dapat melihat perbedaan peta politik antara pemilih di perkotaan dan pemilih di pedesaan. Petugas survei kata dia, akan lebih cenderung mengejar wawancara yang mudah, yakni dengan masyarakat kota.
Padahal menurutnya, ada perbedaan besar antara sikap pemilih masyarakat kota dengan masyarakat desa. "Saya sangat menyayangkan lembaga seperti LIPI mempertaruhkan kredibilitasnya dengan merilis survei asal survei seperti ini" jelasnya.
Sebelumnya, Pusat Penelitian Politik LIPI (P2P LIPI) merilis hasil survei nasional terkait peta dukungan kepada calon presiden dan calon wakil presiden dalam pemilu presiden mendatang. Dalam survei tersebut, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul atas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul 43 persen, sementara pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapat 34 persen," kata peneliti P2P LIPI, Wawan Ichwanuddin, di Auditorium LIPI, Jakarta, Kamis, 26 Juni lalu.
Pemilihan sampel kata Wawan, dilakukan melalui metode multistage random sampling. Berdasarkan jumlah sampel ini, diperkirakan margin of error sebesar kurang lebih 3,51 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Biaya kegiatan survei ini bersumber pada dana DIPA (negara). (put)
SUMBER
Ketaauan banget surpei pesenan cuma 790 Responden,
berbeda banget dengan surpei fox populi dengan 4000 responden lebih

berbeda banget dengan surpei fox populi dengan 4000 responden lebih

Quote:
Survei Vox Populi: Prabowo-Hatta 52,8%, Jokowi-JK 37,7%
Jakarta - Lembaga survei Vox Populi merilis hasil survei elektabilitas capres cawapres. Hasilnya, Prabowo-Hatta mengungguli pasangan Jokowi-JK.
Survei digelar pada 3-15 Juni 2014 dengan sampel sebanyak 4.898 responden. Margin error survei ini 1,8 persen. Survei dilakukan melalui pertanyaan tertutup dengan sistem wawancara di 402 kabupaten/kota.
"Prabowo-Hatta memperoleh suara 52,8 persen, sedangkan Jokowi-Kalla hanya 37,7 persen," kata Direktur Eksekutif Vox Populi Basyinursyah dalam konferensi pers di Cikini Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2014).
Basyinursyah mengatakan survei dilakukan terhadap berbagai kelompok masyarakat, mulai dari umur, status pekerjaan, tempat tinggal, dan latar belakang pendidikan.
"Dari berbagai kelompok masyarakat yang ada, terlihat bahwa Prabowo-Hatta selalu unggul elektabilitasnya dibanding Jokowi-Kalla," ujarnya.
Pada survei itu, ditanyakan kepada para responden alasan utama memilih calon presiden secara umum. Sebanyak 23 persen responden menyatakan memilih pemimpin yang tegas dan 17,5 persen responden memilih pemimpin yang mampu di bidang ekonomi, serta 15,7 persen memilih pemimpin yang mampu menyejahterakan rakyat.
Kesimpulan pada survei ini sempat menuai banyak pertanyaan dari jurnalis peliput. Dalam kesimpulan disebutkan, "Tingginya elektabilitas Prabwo Hatta disebabkan oleh tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Prabowo Hatta dalam memecahkan segala persoalan yang dialami oleh bangsa ini, antara lain pengangguran, kesenjangan sosial, kedaulatan bangsa." Padahal, pertanyaan kuisioner hanya, "Seandainya pemilihan langsung Presiden RI dilaksanakan hari ini, siapa yang akan dipilih?" dengan opsi jawaban Prabowo Hatta dan Jokowi Kalla.
SUMBER
siap2 kejang2 ya kalian para JOKOLOVER 9 Juli nanti


0
7.6K
Kutip
103
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan