Sebuah pengadilan di Kota al-Ramtha, Yordania membuka sidang perebutan empat pria atas anak yang dikandung seorang wanita di negara tersebut. Wanita tersebut menjalani praktik poliandri dengan empat pria.
 
Keempat pria yang berbagai istri itu, dua berasal dari Suriah, sisanya berasal dari Yordania dan Arab Saudi. Kasus poliandri wanita Yordania itu tergolong langka dan memicu kontroversi, ketika keempat suaminya saling mengklaim atas anak yang dia kandung.
 
Pengadilan pun terpaksa melakukan tes DNA untuk menyelesaikan sengketa tersebut. Banyak orang kaget, bahwa kasus ini terjadi pada masyarakat Muslim. 
 
Sebab, di banyak negara Muslim, poligami adalah praktek yang umum. Namun, sebaliknya, poliandri dianggap melanggar hukum negara dan agama.
 
”Ini adalah cerita yang aneh dan hukum tidak dapat melindungi,” kata salah seorang warga setempat mengomentari sebuah laporan poliandri yang ditulis Al-Hayat itu. Warga lainnya, seperti dikutip Al Arabiya, Senin (24/2/2014), mengecam praktik poliandri itu dan menyebutnya sebagai prostitusi terselubung.

http://m.sindonews.com/read/838755/4...anita-yordania

komen: kalo prostitusi terselubung, ketahuan hamil... lakinya semua pada ngumpet.