- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pengusaha Merapat Ke Jokowi


TS
dnugs
Pengusaha Merapat Ke Jokowi
Wah gan pengusaha aja ikut dukung jokowi nih, mereka tau gan jokowi itu emang dulu pernah jadi pengusaha juga makanya mereka mendukung jokowi, emang yang atu lagi tuh cuma modal teriak-teriak sama culik orang doang tapi pede bingiiitzz...... 

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi dan para pengusaha komunitas yang tergabung dengan Relawan Harmoni mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi-Jusuf Kalla di Hotel Sahid Jaya, Kamis (26/6/2014). Mereka menilai sosok Jokowi-JK adalah pilihan yang tepat karena keduanya memiliki latar belakang pengusaha.
Ketua Tim Relawan Harmoni, Wiryanti Sukamdani, mengungkapkan, Relawan Harmoni adalah wadah bagi para pelaku dunia usaha untuk menyalurkan dukungannya kepada Jokowi-JK.
"Tujuan kami mendukung Jokowi-JK dari kacamata pengusaha, dianggap mereka cukup paham karena mereka juga pengusaha," ujar Wiryanti di sela-sela acara Malam Puncak Solidaritas Pelaku Dunia Usaha untuk Jokowi-JK, Kamis malam ini.
Malam Puncak Solidaritas Pelaku Dunia Usaha untuk Jokowi-Jk dihadiri oleh 1.200 pelaku usaha dan kaum profesional yang datang dari Jawa, Sumatera, dan Papua. Tidak hanya itu, tujuh komunitas yang terdiri dari Komunitas Lembaga Indonesia-China (LIC), Ikatan Dagang Indonesia-Tiongkok (IDIT), Komunitas Pedagang HP, Komunitas Dayak, Komunitas Guru PSKD, Komunitas Fotografi, dan Komunitas UKM turut hadir pada malam ini.
Hadir pula analis makroekonomi Christianto Wibisino dan Anggota Dewan Pengarah tim pemenangan Jokowi-JK, Luhut Panjaitan. Koordinator Media dari Tim Pejuang Harmoni, Sandy Manuhutu, menambahkan, sejak berdiri, Relawan Harmoni telah melakukan kerja nyata penggalangan suara para pelaku usaha melalui sosialisasi dan dialog intensif dengan pelaku usaha Jabodetabek, kampanye media sosial melalui Jasmev, blusukan ke sentra pasar tradisional, dan memproduksi alat peraga.
RMOL. Sikap tanggap Jokowi mengantisipasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dengan memberdayakan para duta besar sebagai ujung tombak memasarkan barang-barang ekspor menuai pujian.
Dalam berbagai dialog yang diulangi di depan pertemuan dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Jokowi menekankan kunci menghadapi MEA 2015 adalah daya saing.
"Ini sifatnya penekanan dan jadi tolok ukur keberhasilan dubes yang bertugas, bagaimana Indonesia berperilaku menghadapi MEA 2015," kata bekas Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Sutrisno Iwantono di Jakarta (Kamis, 26/6)
Menurut dia, persaingan usaha di level ASEAN tidak bisa dipandang sebelah mata. Karena itu, langkah Jokowi dengan memberdayakan duta besar sangat tepat.
"Agar bisa masuk ke pasar ASEAN, visi Jokowi itu menyerang. Para dubes diberdayakan, karena seharusnya mereka juga menjadi duta ekonomi Indonesia," terangnya.
Ditambahkannya, masalah promosi adalah soal penting dalam mengenalkan Indonesia. "Para Dubes harus berperan aktif, masak masih ada warga dunia nggak tahu nama Indonesia yang merupakan penduduk kelima terbesar di dunia," terangnya.
Iwantono meyakini, perhatian yang besar untuk memberdayakan para Dubes sebagai duta ekonomi Indonesia tentunya akan diikuti dengan sarana dan sistem yang memadai, termasuk kemudahan untuk mengakomodasi para pengusaha ekspansi produk-produknya untuk ekspor.
"Visi memberdayakan Dubes jadi ujung tombak sebagai pintu masuk yang tentunya akan dilengkapi dengan sistem yang menunjang program yang sudah digariskan," pungkasnya.
ah gan


Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi dan para pengusaha komunitas yang tergabung dengan Relawan Harmoni mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi-Jusuf Kalla di Hotel Sahid Jaya, Kamis (26/6/2014). Mereka menilai sosok Jokowi-JK adalah pilihan yang tepat karena keduanya memiliki latar belakang pengusaha.
Ketua Tim Relawan Harmoni, Wiryanti Sukamdani, mengungkapkan, Relawan Harmoni adalah wadah bagi para pelaku dunia usaha untuk menyalurkan dukungannya kepada Jokowi-JK.
"Tujuan kami mendukung Jokowi-JK dari kacamata pengusaha, dianggap mereka cukup paham karena mereka juga pengusaha," ujar Wiryanti di sela-sela acara Malam Puncak Solidaritas Pelaku Dunia Usaha untuk Jokowi-JK, Kamis malam ini.
Malam Puncak Solidaritas Pelaku Dunia Usaha untuk Jokowi-Jk dihadiri oleh 1.200 pelaku usaha dan kaum profesional yang datang dari Jawa, Sumatera, dan Papua. Tidak hanya itu, tujuh komunitas yang terdiri dari Komunitas Lembaga Indonesia-China (LIC), Ikatan Dagang Indonesia-Tiongkok (IDIT), Komunitas Pedagang HP, Komunitas Dayak, Komunitas Guru PSKD, Komunitas Fotografi, dan Komunitas UKM turut hadir pada malam ini.
Hadir pula analis makroekonomi Christianto Wibisino dan Anggota Dewan Pengarah tim pemenangan Jokowi-JK, Luhut Panjaitan. Koordinator Media dari Tim Pejuang Harmoni, Sandy Manuhutu, menambahkan, sejak berdiri, Relawan Harmoni telah melakukan kerja nyata penggalangan suara para pelaku usaha melalui sosialisasi dan dialog intensif dengan pelaku usaha Jabodetabek, kampanye media sosial melalui Jasmev, blusukan ke sentra pasar tradisional, dan memproduksi alat peraga.
Quote:
RMOL. Sikap tanggap Jokowi mengantisipasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 dengan memberdayakan para duta besar sebagai ujung tombak memasarkan barang-barang ekspor menuai pujian.
Dalam berbagai dialog yang diulangi di depan pertemuan dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Jokowi menekankan kunci menghadapi MEA 2015 adalah daya saing.
"Ini sifatnya penekanan dan jadi tolok ukur keberhasilan dubes yang bertugas, bagaimana Indonesia berperilaku menghadapi MEA 2015," kata bekas Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Sutrisno Iwantono di Jakarta (Kamis, 26/6)
Menurut dia, persaingan usaha di level ASEAN tidak bisa dipandang sebelah mata. Karena itu, langkah Jokowi dengan memberdayakan duta besar sangat tepat.
"Agar bisa masuk ke pasar ASEAN, visi Jokowi itu menyerang. Para dubes diberdayakan, karena seharusnya mereka juga menjadi duta ekonomi Indonesia," terangnya.
Ditambahkannya, masalah promosi adalah soal penting dalam mengenalkan Indonesia. "Para Dubes harus berperan aktif, masak masih ada warga dunia nggak tahu nama Indonesia yang merupakan penduduk kelima terbesar di dunia," terangnya.
Iwantono meyakini, perhatian yang besar untuk memberdayakan para Dubes sebagai duta ekonomi Indonesia tentunya akan diikuti dengan sarana dan sistem yang memadai, termasuk kemudahan untuk mengakomodasi para pengusaha ekspansi produk-produknya untuk ekspor.
"Visi memberdayakan Dubes jadi ujung tombak sebagai pintu masuk yang tentunya akan dilengkapi dengan sistem yang menunjang program yang sudah digariskan," pungkasnya.
Spoiler for tambahan:

0
794
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan