- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bergesernya Fungsi Sekolah!


TS
fujimulia
Bergesernya Fungsi Sekolah!

Pendahuluan
Quote:
Bergesernya fungsi sekolah, terutama Sekolah Dasar (SD), memang tidak bisa dipungkiri lagi. Kedudukan sekolah sebagai tempat suci untuk menimba ilmu, sudah terkikis dan hilang. Siapa yang salah?
Pengertian Sekolah
Quote:
Menurut KBBI, pengertian sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya, ada) sekolah dasar, sekolah lanjutan, sekolah tinggi; (menurut jurusannya, ada) sekolah dagang, sekolah guru, sekolah teknik, sekolah pertanian, dan lain sebagainya.
Permasalahan
Quote:
Dari definisi sekolah di atas kita bisa menyimpulkan bahwa sekolah adalah tempat untuk belajar dan mengajar. Akan tetapi pada kenyataannya, sekolah kini menjadi ajang lomba gengsi! Kompetisi antar siswa, guru, sekolah, kota, bahkan provinsi. Menyedihkan!
Lomba yang pada awalnya untuk meningkatkan serta menilai kecerdasan para pemuda pemudi harapan bangsa, telah berubah menjadi ajang berebut “kehormatan” yang seringkali menghalalkan segala cara. Sudah menjadi rahasia umum jika beberapa lomba menjadi lahan suap-menyuap para oknum untuk mendapatkan prestasi semu yang bisa dipajang di gerbang sekolah! Sehingga jangan salahkan jika budaya kompetisi tidak sehat ini merasuk ke dalam jiwa peserta didik dan akan mereka bawa hingga mereka dewasa. Mungkin inilah penyebab rakyat kita sangat senang sikut-menyikut.
Telah maklum masyarakat kita jika mendapatkan kenyataan bahwa anak harus sudah pintar membaca, menulis, serta berhitung ketika mau masuk sekolah! Tidak bisa membaca, menulis, serta berhitung seperti menjadi dosa besar yang tak termaafkan! Padahal salah satu fungsi guru adalah membuat anak menjadi pintar, bukan hanya memoles anak yang sudah pintar! Apa penyebab mental guru yang seperti ini? Di mana letak keikhlasan dan keprofesionalismean dari seorang guru? Apakah menjadi guru hanya pelampiasan untuk menjadi PNS dengan modal menjerit-jerit di jalan? Bagaimana anak didik akan menjadi pintar, bermental tangguh, dan bermoral baik jika para panutannya hanya kumpulan pecundang hidup yang cuma bisa merengek?
Kita semua tahu bahwa tidak sedikit para wali murid yang bersedia melakukan apa saja agar anaknya mendapatkan peringkat yang bagus di sekolah. Mungkin karena itulah sekolah menjadi layaknya pasar prestasi dibandingkan menjadi pabrik pencetak generasi berbudi. Mungkin …
Lomba yang pada awalnya untuk meningkatkan serta menilai kecerdasan para pemuda pemudi harapan bangsa, telah berubah menjadi ajang berebut “kehormatan” yang seringkali menghalalkan segala cara. Sudah menjadi rahasia umum jika beberapa lomba menjadi lahan suap-menyuap para oknum untuk mendapatkan prestasi semu yang bisa dipajang di gerbang sekolah! Sehingga jangan salahkan jika budaya kompetisi tidak sehat ini merasuk ke dalam jiwa peserta didik dan akan mereka bawa hingga mereka dewasa. Mungkin inilah penyebab rakyat kita sangat senang sikut-menyikut.
Telah maklum masyarakat kita jika mendapatkan kenyataan bahwa anak harus sudah pintar membaca, menulis, serta berhitung ketika mau masuk sekolah! Tidak bisa membaca, menulis, serta berhitung seperti menjadi dosa besar yang tak termaafkan! Padahal salah satu fungsi guru adalah membuat anak menjadi pintar, bukan hanya memoles anak yang sudah pintar! Apa penyebab mental guru yang seperti ini? Di mana letak keikhlasan dan keprofesionalismean dari seorang guru? Apakah menjadi guru hanya pelampiasan untuk menjadi PNS dengan modal menjerit-jerit di jalan? Bagaimana anak didik akan menjadi pintar, bermental tangguh, dan bermoral baik jika para panutannya hanya kumpulan pecundang hidup yang cuma bisa merengek?
Kita semua tahu bahwa tidak sedikit para wali murid yang bersedia melakukan apa saja agar anaknya mendapatkan peringkat yang bagus di sekolah. Mungkin karena itulah sekolah menjadi layaknya pasar prestasi dibandingkan menjadi pabrik pencetak generasi berbudi. Mungkin …
Solusi
Quote:
Ane hanya manusia bodoh yang cuma punya kehidupan biasa. Ane ga bisa ngasih solusi permasalah sepelik ini.
Yang ane bisa kasih cuma pesan buat agan-agan yang masih sekolah/masih remaja, pesan ini berdasarkan pengalaman ane yang sekarang udah cukup berumur dan punya anak:
Yang ane bisa kasih cuma pesan buat agan-agan yang masih sekolah/masih remaja, pesan ini berdasarkan pengalaman ane yang sekarang udah cukup berumur dan punya anak:
- Sekolah yang bener Gan, jangan ampe ntar pas Agan dah tua bakal nyesel sama keadaan Agan. Sekolah emang ga ngejamin Agan kaya tapi bakal jadi bekal yang cukup buat ngejalanin hidup.
- Hidup dimulai sejak Agan berhenti sekolah/kuliah. "Mandiri" itu tujuh huruf yang mudah ditulis tapi susah dijalanin, kecuali Agan masih mau terus dihidupin ma ortu. Jadi sebisa mungkin mandirilah dari sekarang!
- Sering sharing sama orang yang lebih tua, mereka udah ngejalanin masa remaja jadi pasti punya pengalaman yang bisa agan tiru atau hindari. Intinya mereka punya buku panduan biar agan ga salah jalan di masa remaja.
Quote:
Sekolah itu bukan tempat cari nilai atau pujian, sekolah itu tempat dapetin bekal buat hidup. Tapi kenyataannya? Pelajarnya ga suka belajar, gurunya ga bisa ngajar, sekolahnya ... ah sudahlah 

Sumber
Quote:
Diubah oleh fujimulia 09-10-2020 14:29




delia.adel dan hugomaran memberi reputasi
2
2.3K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan