- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Ayooo yg mengaku pemuda Indonesia ... masuk!!!!


TS
bagussuharmoko
Ayooo yg mengaku pemuda Indonesia ... masuk!!!!
JAKARTA, KOMPAS.com- Anak muda sebaiknya bisa tetap mengingat sejarah dan tidak melupakan fakta kerusuhan Mei 1998.
Harapan agar anak muda tidak melupakan peristiwa Mei 98 juga untuk menghargai para aktivis reformasi yang hilang dan hingga kini belum diketahui keberadaannya
Hal tersebut disampaikan John Muhammad, eksponen mahasiswa 1998 yang mendirikan Public Virtue Institute (PVI) bersama Usman Hamid, di Jakarta, Rabu (15/5/2013).
Menurut John, faktanya ada banyak hal yang aneh dalam catatan dan sosialisasi sejarah di Indonesia.
Kerusuhan Mei 1998 dianggap terlalu sensitif oleh banyak pihak, ini diperkuat dengan fakta bahwa peristiwa ini tidak masuk dalam kurikulum pelajaran sejarah di Indonesia.
Banyak fakta dan peristiwa yang coba ditutupi, agar para penerus bangsa perlahan melupakan sejarah bangsa ini.
"Kita tidak bisa menutup mata, pihak yang terlibat pada peristiwa Mei 1998 seperti Prabowo dan Wiranto saat ini sedang menjadi elit politik di Indonesia," kata John.
John mengatakan, pengetahuan masyarakat tentang peristiwa di masa lalu akan berpengaruh pada situasi sosial politik di Indonesia.
Karena itu, anak-anak muda perlu diingatkan soal Tragedi Mei'98. Aapalagi sebagai pemilih pemula, kaum muda cenderung mudah dipengaruhi untuk memilih partai politik dan pimpinan parpol tertentu.
Padahal mungkin elite-elite tersebut adalah pelaku dengan rekam jejak negatif pada peristiwa tersebut.
"Masyarakat kita terus didorong melupakan fakta sejarah yang terjadi. Bagaimana mungkin pihak-pihak yang dulu memusuhi dan mengendalikan pasukan penembak mahasiswa dengan peluru tajam, justru berada di urutan terdepan di pentas politik praktis kita. Banyak hal yang perlu dibenahi dari keadaan ini, para pemilih pemula khususnya, harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang rekam jejak para politisi yang akan maju pada pentas pemilihan presiden di tahun 2014. Jangan sampai, mereka yang dulu menolak reformasi justru dapat kesempatan untuk memimpin bangsa ini," tambah Edwin Partogi, mantan aktivis Kontras yang juga merupakan salah satu penggerak utama gerakan mahasiswa 1998.
Public Virtue mengingatkan, secara historis demokrasi yang saat ini dinikmati Indonesia adalah hasil perjuangan bersama gerakan mahasiswa, intelektual dan kaum perempuan.
Tapi fakta sejarah di balik peristiwa tersebut coba dikaburkan. Kaum muda perlu tahu, bagaimana situasi otoriter yang dirasakan oleh rakyat pada saat rezim orde baru agar situasi tersebut tidak terulang.
Penulis: Ester Lince Napitupulu
Editor: Tjahja Gunawan Diredja
http://nasional.kompas.com/read/2013/05/15/19482623/Kaum.Muda.Jangan.Lupakan.Tragedi.Mei.1998
0
1.9K
27
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan