- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[News]Kisah Bayi Dibuang 2 Hari,Dirubung Semut Masih Hidup


TS
keretasenja08
[News]Kisah Bayi Dibuang 2 Hari,Dirubung Semut Masih Hidup
Spoiler for #norepsol:
![[News]Kisah Bayi Dibuang 2 Hari,Dirubung Semut Masih Hidup](https://s.kaskus.id/images/2014/06/26/6646112_20140626064207.jpg)
Quote:
Kisah seorang bayi yang dibuang selama dua hari di sebuah kebun dan dirubung semut ternyata masih hidup ini, TS merasa miris dengan kejadiannya yang terjadi seorang ibu tega membuang darah dagingnya sendiri, dan bersyukur bayi malang itu tetap hidup. Subhanallah.
Quote:
Apa yang dilakukan oleh Romlah (17) ini tentu sangat menyayat hati. Gadis belia warga Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang ini melahirkan seorang bayi dari hubungan gelap dengan pacarnya. Bayi perempuan yang lahir tak dikehendaki itu pun akhirnya dibuang.
Bayi nahas itu dibuang oleh Romlah di sebuah kebun di bawah sebuah pohon besar. Namun ajaibnya bayi malang itu bertahan hidup meski sudah dua hari dibuang di kebun.
Bayi perempuan itu kini selamat dan dalam kondisi sehat. Lalu bagaimana nasib bayi ajaib yang sempat dibuang tanpa penutup dan sehelai benang itu?
Bayi nahas itu dibuang oleh Romlah di sebuah kebun di bawah sebuah pohon besar. Namun ajaibnya bayi malang itu bertahan hidup meski sudah dua hari dibuang di kebun.
Bayi perempuan itu kini selamat dan dalam kondisi sehat. Lalu bagaimana nasib bayi ajaib yang sempat dibuang tanpa penutup dan sehelai benang itu?
Quote:
Usai melahirkan di kebun Romlah sempat membawa bayi perempuan yang dilahirkan ke rumahnya. Namun gadis berusia 17 tahun lalu membuang bayinya karena takut diketahui bahwa dirinya telah hamil di luar nikah.
Romlah lalu meletakkan bayinya di kebun. bayi tersebut diletakan di bawah sebuah pohon. bayi nahas itu dibiarkan tergelatak tanpa penutup dan sehelai benang pun.
Bayi nahas itu pun mampu bertahan hingga dua hari di tengah kebun yang memang jarang dilalui warga. Bayi itu ditemukan dan masih bisa diselamatkan.
Romlah lalu meletakkan bayinya di kebun. bayi tersebut diletakan di bawah sebuah pohon. bayi nahas itu dibiarkan tergelatak tanpa penutup dan sehelai benang pun.
Bayi nahas itu pun mampu bertahan hingga dua hari di tengah kebun yang memang jarang dilalui warga. Bayi itu ditemukan dan masih bisa diselamatkan.
Quote:
Dua hari setelah membuang bayinya, Romlah rupanya tidak tega. Gadis tamatan SMP itu lalu mendatangi tempatnya membuang bayi dan menemukan bayinya masih di tempat yang sama.
Saat ditemukan kondisi bayi perempuan itu sudah dirubung semut. Romlah lalu membuat skenario bahwa dirinya menemukan bayi. Warga pun lalu ramai dan membawa bayi malang itu ke bidan desa.
bayi itu pun langsung mendapat perawatan. Meski sudah lemas dan dirubung semut, bayi perempuan itu masih bisa diselamatkan. bayi itu pun langsung di bawa ke RSUD Jombang.
Dari keterangan bidan desa akhirnya terungkap bahwa Romlahlah si ibu bayi malang itu. Hal diketahui setelah bidan memeriksa romlah dan mengetahui jika gadis belia itu baru saja melahirkan.
Polisi yang mendapat laporan langsung menanyai Romlah. Tak bisa berkelit, Romlah pun akhirnya mengakui jika bayi perempuan itu adalah darah dagingnya dari hubungan gelap dengan sang pacar.
Saat ditemukan kondisi bayi perempuan itu sudah dirubung semut. Romlah lalu membuat skenario bahwa dirinya menemukan bayi. Warga pun lalu ramai dan membawa bayi malang itu ke bidan desa.
bayi itu pun langsung mendapat perawatan. Meski sudah lemas dan dirubung semut, bayi perempuan itu masih bisa diselamatkan. bayi itu pun langsung di bawa ke RSUD Jombang.
Dari keterangan bidan desa akhirnya terungkap bahwa Romlahlah si ibu bayi malang itu. Hal diketahui setelah bidan memeriksa romlah dan mengetahui jika gadis belia itu baru saja melahirkan.
Polisi yang mendapat laporan langsung menanyai Romlah. Tak bisa berkelit, Romlah pun akhirnya mengakui jika bayi perempuan itu adalah darah dagingnya dari hubungan gelap dengan sang pacar.
Quote:
Banyak yang ingin mengadopsi
Kasubbag Humas Polres Jombang AKP Sugeng Widodo mengatakan Romlah sudah berada di RSUD Jombang beserta bayi perempuannya. Bayi yang masih hidup setelah dua hari dibuang di kebun itu kini mendapat perawatan intensif.
Menurut Sugeng, sudah banyak warga yang ingin mengadopsi bayi perempuan yang belum diberi nama itu. meski demikian, sang Ibu, Romlah yang sempat membuangnya kini tak ingin berpisah dengan bayinya. Romlah menolak siapa saja yang ingin mengadopsi bayinya.
"Banyak yang mau ngadopsi tapi Ibunya gak mau. Mungkin sekarang sudah sadar," ujar Sugeng.
Kasubbag Humas Polres Jombang AKP Sugeng Widodo mengatakan Romlah sudah berada di RSUD Jombang beserta bayi perempuannya. Bayi yang masih hidup setelah dua hari dibuang di kebun itu kini mendapat perawatan intensif.
Menurut Sugeng, sudah banyak warga yang ingin mengadopsi bayi perempuan yang belum diberi nama itu. meski demikian, sang Ibu, Romlah yang sempat membuangnya kini tak ingin berpisah dengan bayinya. Romlah menolak siapa saja yang ingin mengadopsi bayinya.
"Banyak yang mau ngadopsi tapi Ibunya gak mau. Mungkin sekarang sudah sadar," ujar Sugeng.
Spoiler for #TAMBAHAN Berita:
Masih dengan tali pusar menempel di perut karena belum dipotong, bayi mungil dibuang orangtuanya di kebun seorang warga Desa Ngumpul, Jogoroto, Jombang, Jawa Timur. Bayi perempuan itu ditemukan sudah dirubung ribuan semut. Tapi ajaibnya dia masih dalam keadaan hidup.
Bayi itu ditemukan di kebun milik Sanusi, warga setempat. Kebun itu berada tepat di belakang rumah Tarjo. Penemunya seorang ABG berinisial R (17), tetangga Tarjo dan Sanusi. Belakangan diketahui ibu bayi itu adalah R.
Seperti dikatakan Kasubbag Humas Polres Jombang Akp Sugeng Widodo, penemuan bayi itu berawal saat R datang ke rumah Tarjo, mengaku menemukan bayi di belakang rumahnya di kebun Sanusi, Minggu (22/6). Dia lantas mendorong-dorong Tarjo ke lokasi bayi yang menangis itu.
Benar saja, di sana ada bayi di semak-semak kebun, tanpa alas apapun. Dia ditaruh terlentang begitu saja di atas tanah. “Bayinya Masya Allah, kasihan banget. Tali pusarnya itu sudah dirubung semut, badannya juga,” kata Sugeng seperti dilansir Merdeka, Senin (23/6).
Selanjutnya R dan Tarjo menghubungi polsek setempat. Polisi datang lalu membawa bayi ke bidan. Tapi kapolsek curiga dengan kejanggalan penemuan bayi itu. “Kok bisa R tahu persis lokasinya. Dia juga mendorong-dorong Tarjo ke lokasi. Lalu bidan disuruh memeriksa kondisi R,” ujar Sugeng.
Setelah dicek, puting R nampak mengeluarkan air susu. Kemudian perutnya juga diperiksa, ternyata ada tanda-tanda habis melahirkan. Kemudian bidan memberi tahu kapolsek tentang kondisi R itu.
“Kapolsek langsung saja tanya ke R, ‘kamu melahirkan di mana?’ Kalau tidak mengaku awas, itu putingmu keluar airnya, berarti kamu habis melahirkan,” kata Sugeng menirukan Kapolsek setempat.
Akhirnya R mengaku bahwa bayi tersebut anaknya. Dia melahirkan pada Jumat (20/6) malam, di kebun Sanusi. ABG tamatan SMP itu melahirkan sendiri tanpa bantuan siapapun. Dia juga sendirian memotong tali pusar anaknya itu.
Waktu itu bayi sempat dibawa pulang ke rumah untuk disusui, tapi dikembalikan lagi ke kebun di belakang rumah Tarjo. “Jadi dia (R) maling teriak maling. Katanya dia takut pulang membawa bayi, malu kepada tetangga dan ibunya karena bayi itu hasil hubungan gelap,” terang Sugeng.
“Saya tidak tahu bagaimana caranya dia menyembunyikan kehamilannya. Kenyataannya juga tidak ada yang tahu kondisi R yang sedang hamil. Ibunya juga tidak tahu. Itu yang saya heran,” ujar Sugeng.
Polisi juga sudah meminta keterangan pria yang menghamili R. Pria tamatan SMA berinisial A, itu pacar R. Di depan polisi A siap bertanggung jawab. Bahkan dia berulang kali ingin menikahi R, tapi ditolak karena malu. “Yang laki itu bertanggung jawab, tapi R belum mau menikah,” kata Sugeng.
Kini R dirawat di rumah sakit bersama bayinya. Dia dijerat Pasal 308 tentang Penelantaran Anak, dengan ancaman hukuman 3,5 tahun. “Sebenarnya dia tidak tega membuang bayinya, tapi karena malu dia terpaksa. Sekarang dia dirawat di rumah sakit sambil menyusui bayinya,” terang Sugeng.
“Heran saya bayi itu lho, dibuang di semak-semak, tak dilemekki (diberi alas), dirubung semut, tapi masih hidup. Kalau ada ular bagaimana? Itu ajaib, banyak yang ingin mengadopsi. Tapi tergantung ibunya nanti. Pesanya kapolsek, ‘awas, jangan dibunuh lho ya bayinya’. Dia (R) senyum saja,” kata Sugeng.
Bayi itu ditemukan di kebun milik Sanusi, warga setempat. Kebun itu berada tepat di belakang rumah Tarjo. Penemunya seorang ABG berinisial R (17), tetangga Tarjo dan Sanusi. Belakangan diketahui ibu bayi itu adalah R.
Seperti dikatakan Kasubbag Humas Polres Jombang Akp Sugeng Widodo, penemuan bayi itu berawal saat R datang ke rumah Tarjo, mengaku menemukan bayi di belakang rumahnya di kebun Sanusi, Minggu (22/6). Dia lantas mendorong-dorong Tarjo ke lokasi bayi yang menangis itu.
Benar saja, di sana ada bayi di semak-semak kebun, tanpa alas apapun. Dia ditaruh terlentang begitu saja di atas tanah. “Bayinya Masya Allah, kasihan banget. Tali pusarnya itu sudah dirubung semut, badannya juga,” kata Sugeng seperti dilansir Merdeka, Senin (23/6).
Selanjutnya R dan Tarjo menghubungi polsek setempat. Polisi datang lalu membawa bayi ke bidan. Tapi kapolsek curiga dengan kejanggalan penemuan bayi itu. “Kok bisa R tahu persis lokasinya. Dia juga mendorong-dorong Tarjo ke lokasi. Lalu bidan disuruh memeriksa kondisi R,” ujar Sugeng.
Setelah dicek, puting R nampak mengeluarkan air susu. Kemudian perutnya juga diperiksa, ternyata ada tanda-tanda habis melahirkan. Kemudian bidan memberi tahu kapolsek tentang kondisi R itu.
“Kapolsek langsung saja tanya ke R, ‘kamu melahirkan di mana?’ Kalau tidak mengaku awas, itu putingmu keluar airnya, berarti kamu habis melahirkan,” kata Sugeng menirukan Kapolsek setempat.
Akhirnya R mengaku bahwa bayi tersebut anaknya. Dia melahirkan pada Jumat (20/6) malam, di kebun Sanusi. ABG tamatan SMP itu melahirkan sendiri tanpa bantuan siapapun. Dia juga sendirian memotong tali pusar anaknya itu.
Waktu itu bayi sempat dibawa pulang ke rumah untuk disusui, tapi dikembalikan lagi ke kebun di belakang rumah Tarjo. “Jadi dia (R) maling teriak maling. Katanya dia takut pulang membawa bayi, malu kepada tetangga dan ibunya karena bayi itu hasil hubungan gelap,” terang Sugeng.
“Saya tidak tahu bagaimana caranya dia menyembunyikan kehamilannya. Kenyataannya juga tidak ada yang tahu kondisi R yang sedang hamil. Ibunya juga tidak tahu. Itu yang saya heran,” ujar Sugeng.
Polisi juga sudah meminta keterangan pria yang menghamili R. Pria tamatan SMA berinisial A, itu pacar R. Di depan polisi A siap bertanggung jawab. Bahkan dia berulang kali ingin menikahi R, tapi ditolak karena malu. “Yang laki itu bertanggung jawab, tapi R belum mau menikah,” kata Sugeng.
Kini R dirawat di rumah sakit bersama bayinya. Dia dijerat Pasal 308 tentang Penelantaran Anak, dengan ancaman hukuman 3,5 tahun. “Sebenarnya dia tidak tega membuang bayinya, tapi karena malu dia terpaksa. Sekarang dia dirawat di rumah sakit sambil menyusui bayinya,” terang Sugeng.
“Heran saya bayi itu lho, dibuang di semak-semak, tak dilemekki (diberi alas), dirubung semut, tapi masih hidup. Kalau ada ular bagaimana? Itu ajaib, banyak yang ingin mengadopsi. Tapi tergantung ibunya nanti. Pesanya kapolsek, ‘awas, jangan dibunuh lho ya bayinya’. Dia (R) senyum saja,” kata Sugeng.
sumber : TKP1& TKP2
Diubah oleh keretasenja08 26-06-2014 00:07
0
5.6K
Kutip
30
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan