- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
[Pegangan Gan] Tahan Hasil Survei,Pengamat: Khawatir Hasilnya Pengaruhi Opini Publik


TS
.ada.ababil.
[Pegangan Gan] Tahan Hasil Survei,Pengamat: Khawatir Hasilnya Pengaruhi Opini Publik
Quote:
Jakarta, GATRAnews-Kabar mengejutkan datang dari situs berita The Sidney Morning Herald, Rabu (24/6) kemarin. Dalam pemberitaan itu melaporkan sejumlah lembaga survei yang memiliki hubungan dekat dengan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menahan hasil surveinya.
Dalam laporan itu memberitakan, hasil survei Prabowo subianto mulai menempel ketat Jokowi, yang tadinya berkisar antar dua digit kini mulai menipis. Elektabilitas Jokowi mengalami perlambatan kenaikan. Untuk itu, lembaga survei yang melakukan survei hasilnya tidak dikeluarkannya, karena khawatir bisa mendorong para pemilih mengalihkan dukungannya ke Prabowo Subianto.
Dalam laporan itu juga memuat tulisan Aaron L. Connelly, peneliti Lowy Institute. Connely menjelaskan, lembaga survei yang dipercaya seperti CSIS, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dan Indikator mendapati pertarungan antara kedua calon presiden sama kuatnya.
“Prabowo Subianto menjadi unggulan untuk memenangkan pemilihan presiden 9 Juli. Sebuah hasil yang tidak pernah dipikirkan sebulan sebelumnya,” tulis Connelly dalam laporannya.
Menanggapi laporan dari The Sidney Morning Herald, pengamat politik Didik J. Rachbini tidak heran dengan hasil tersebut. Menurut Didik, elektabilitas Prabowo-Hatta telah berhasil menyalip Jokowi-JK. Hasil survei dari lembaga-lembag yang bisa dipercaya seperti CSIS, SMRC, dan Indikator menunjukkan hasil serupa.
“Mereka melakukan survei tetapi hasilnya tidak dikeluarkan. Kalau tidak dipublikasikan, berarti benar ada yang disimpan oleh CSIS, SMRC, dan Indikator. Mereka khawatir bisa menimbulkan opini yang tidak menguntungkan,” jelas Didik saat dihubungi wartawan, Rabu (25/6) malam.
Bahkan, Didik curiga ketiga lembaga survei yang punya kredibilitas dalam setiap hasil surveinya itu merupakan bagian dari tim pemenangan Jokowi-JK. laporan dari pendiri SMRC, Saiful Mujani, ke Bawaslu soal kampanye hitam terhadap Jokowi menguatkan dugaan itu.
“Sudah rahasia umum kalau mereka menjadi bagian timses Jokowi. Bisa dilihat dari wawancaranya, hasil wawancara terhadap responden," kata Didik.
“Capres yang elektabilitasnya stagnan akan sulit naik, sementara yang naik akan terus bergerak naik. Jadi wajar kalau ketiga lembaga survei itu menyimpan hasil surveinya sebagai strategi pemenangan,” beber Didik.
http://www.gatra.com/politik-1/55559...ni-publik.html
Dalam laporan itu memberitakan, hasil survei Prabowo subianto mulai menempel ketat Jokowi, yang tadinya berkisar antar dua digit kini mulai menipis. Elektabilitas Jokowi mengalami perlambatan kenaikan. Untuk itu, lembaga survei yang melakukan survei hasilnya tidak dikeluarkannya, karena khawatir bisa mendorong para pemilih mengalihkan dukungannya ke Prabowo Subianto.
Dalam laporan itu juga memuat tulisan Aaron L. Connelly, peneliti Lowy Institute. Connely menjelaskan, lembaga survei yang dipercaya seperti CSIS, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dan Indikator mendapati pertarungan antara kedua calon presiden sama kuatnya.
“Prabowo Subianto menjadi unggulan untuk memenangkan pemilihan presiden 9 Juli. Sebuah hasil yang tidak pernah dipikirkan sebulan sebelumnya,” tulis Connelly dalam laporannya.
Menanggapi laporan dari The Sidney Morning Herald, pengamat politik Didik J. Rachbini tidak heran dengan hasil tersebut. Menurut Didik, elektabilitas Prabowo-Hatta telah berhasil menyalip Jokowi-JK. Hasil survei dari lembaga-lembag yang bisa dipercaya seperti CSIS, SMRC, dan Indikator menunjukkan hasil serupa.
“Mereka melakukan survei tetapi hasilnya tidak dikeluarkan. Kalau tidak dipublikasikan, berarti benar ada yang disimpan oleh CSIS, SMRC, dan Indikator. Mereka khawatir bisa menimbulkan opini yang tidak menguntungkan,” jelas Didik saat dihubungi wartawan, Rabu (25/6) malam.
Bahkan, Didik curiga ketiga lembaga survei yang punya kredibilitas dalam setiap hasil surveinya itu merupakan bagian dari tim pemenangan Jokowi-JK. laporan dari pendiri SMRC, Saiful Mujani, ke Bawaslu soal kampanye hitam terhadap Jokowi menguatkan dugaan itu.
“Sudah rahasia umum kalau mereka menjadi bagian timses Jokowi. Bisa dilihat dari wawancaranya, hasil wawancara terhadap responden," kata Didik.
“Capres yang elektabilitasnya stagnan akan sulit naik, sementara yang naik akan terus bergerak naik. Jadi wajar kalau ketiga lembaga survei itu menyimpan hasil surveinya sebagai strategi pemenangan,” beber Didik.
http://www.gatra.com/politik-1/55559...ni-publik.html
aduhhh gempaaa


0
5K
Kutip
66
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan