- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
[JUAL] ::: TABLOID SAINGAN OBOR RAKYAT - Rp. 5000 - NEGO TIPIS :::


TS
hooligan29
[JUAL] ::: TABLOID SAINGAN OBOR RAKYAT - Rp. 5000 - NEGO TIPIS :::
![[JUAL] ::: TABLOID SAINGAN OBOR RAKYAT - Rp. 5000 - NEGO TIPIS :::](https://dl.kaskus.id/www.jpnn.com/picture/normal/20140625_191333/191333_543451_obor_jokowi_jk.jpg)
Quote:
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah kemunculan tabloid Obor Rakyat yang kontroversial, kini muncul tabloid mini Obor Rahmatan Lil'alamin. Berbeda dari Obor Rakyat yang dianggap mendiskreditkan calon presiden Joko Widodo, Obor Rahmatan Lil'alamin memuat berita-berita yang menjawab fitnah ataupun kampanye hitam yang ditujukan kepada Jokowi.
"Isinya 99 persen untuk pencerahan tentang hal yang benar. Jokowi itu tidak seperti yg difitnahkan," kata Penanggung Jawab Tabloid Obor Rahmatan Lil'alamin Amal Alghozali kepada Kompas.com, Rabu (25/6/2014) malam.
Koordinator Relawan Demi Indonesia itu mengatakan, tabloid mini tersebut telah dicetak sebanyak 200.000 eksemplar dan disebarkan di sejumlah daerah di Pulau Jawa, antara lain Madura, Brebes, Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya, Garut, Bandung, Sukabumi, Depok, dan Bekasi. Tidak menutup kemungkinan akan disebarkan di luar Pulau Jawa karena saat ini sudah ada permintaan dari Lampung dan Kalimantan Selatan.
Seluruh biaya penerbitan tabloid itu diperoleh dari sumbangan komunitas-komunitas pendukung Jokowi. Selain diberikan kepada pemesan penyumbang dana, tabloid setebal 32 halaman itu juga dijual secara eceran dengan harga promosi Rp 1.000. Banderol resminya Rp 5.000.
Pada edisi perdana, tabloid yang diterbitkan oleh Padepokan Demi Indonesia—dulu merupakan markas pemenangan Dahlan Iskan—itu menggunakan judul headline "Fatwa 9 Kiai: Jokowi-JK Lebih Maslahat". Isinya lebih banyak membantah fitnah-fitnah yang ditujukan kepada Jokowi.
"Edisi pertama ini kita menjawab soal fitnah yang berbau SARA. Bukan tidak mungkin nantinya membahas soal program-program Jokowi," kata Amal.
Menurut Amal, seluruh berita yang dimuat dalam tabloid tersebut diproduksi sendiri oleh tim redaksinya tanpa menjiplak ataupun mencomot berita dari media lain. Edisi perdana yang terbit pada Juni 2014 ini antara lain memuat wawancara dengan KH Salahuddin Wahid, pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. Ada pula petikan wawancara dengan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi serta Ketua Majelis Syariah DPP Partai Persatuan Pembangunan Maimoen Zubair. Pemenang Konvensi calon Presiden Partai Demokrat Dahlan Iskan juga menuliskan artikel untuk tabloid tersebut.
Kini Amal tengah bersiap untuk menerbitkan 200.000 eksemplar tambahan edisi pertama. Dalam waktu dekat, akan ada edisi baru serta laman Obor Rahmatan Lil'alamin.
Sumber
"Isinya 99 persen untuk pencerahan tentang hal yang benar. Jokowi itu tidak seperti yg difitnahkan," kata Penanggung Jawab Tabloid Obor Rahmatan Lil'alamin Amal Alghozali kepada Kompas.com, Rabu (25/6/2014) malam.
Koordinator Relawan Demi Indonesia itu mengatakan, tabloid mini tersebut telah dicetak sebanyak 200.000 eksemplar dan disebarkan di sejumlah daerah di Pulau Jawa, antara lain Madura, Brebes, Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya, Garut, Bandung, Sukabumi, Depok, dan Bekasi. Tidak menutup kemungkinan akan disebarkan di luar Pulau Jawa karena saat ini sudah ada permintaan dari Lampung dan Kalimantan Selatan.
Seluruh biaya penerbitan tabloid itu diperoleh dari sumbangan komunitas-komunitas pendukung Jokowi. Selain diberikan kepada pemesan penyumbang dana, tabloid setebal 32 halaman itu juga dijual secara eceran dengan harga promosi Rp 1.000. Banderol resminya Rp 5.000.
Pada edisi perdana, tabloid yang diterbitkan oleh Padepokan Demi Indonesia—dulu merupakan markas pemenangan Dahlan Iskan—itu menggunakan judul headline "Fatwa 9 Kiai: Jokowi-JK Lebih Maslahat". Isinya lebih banyak membantah fitnah-fitnah yang ditujukan kepada Jokowi.
"Edisi pertama ini kita menjawab soal fitnah yang berbau SARA. Bukan tidak mungkin nantinya membahas soal program-program Jokowi," kata Amal.
Menurut Amal, seluruh berita yang dimuat dalam tabloid tersebut diproduksi sendiri oleh tim redaksinya tanpa menjiplak ataupun mencomot berita dari media lain. Edisi perdana yang terbit pada Juni 2014 ini antara lain memuat wawancara dengan KH Salahuddin Wahid, pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. Ada pula petikan wawancara dengan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi serta Ketua Majelis Syariah DPP Partai Persatuan Pembangunan Maimoen Zubair. Pemenang Konvensi calon Presiden Partai Demokrat Dahlan Iskan juga menuliskan artikel untuk tabloid tersebut.
Kini Amal tengah bersiap untuk menerbitkan 200.000 eksemplar tambahan edisi pertama. Dalam waktu dekat, akan ada edisi baru serta laman Obor Rahmatan Lil'alamin.
Sumber
Quote:
JAKARTA - Belum juga reda isu Obor Rakyat yang kini ramai dibahas karena beritanya memojokkan salah satu calon presiden, muncul lagi tabloid yang menggunakan nama depannya Obor. Nama lengkapnya adalah OBOR RAHMATAN LIL’ALAMIN.
Meskipun sama-sama menggunakan Obor di nama depannya, namun OBOR RAHMATAN LIL’ALAMIN terlihat lebih sejuk dengan didominasi warna hijau. Beda dengan dengan Obor Rakyat yang menggunakan warna merah menyala.
"Nama depan boleh sama, tapi pembedanya adalah pada lanjutan dari kesatuan nama tabloid ini. Maka, inilah satu-satunya tabloid bernama; OBOR RAHMATAN LIL’ALAMIN," kata Imawan Mashuri selaku Pemimpin Redaksi Obor Rahmatan Lil 'Alamin di kolom pengantar redaksi.
Sebelum muncul Obor Rahmatan Lil 'Alamin, ada koran bernama Obor Pantjasila. Kemudian muncul lagi tabloid Obor Rakyat yang saat ini sedang ramai dibahas oleh berbagai media, terutama televisi.
Imawan mengatakan pemilihan nama Obor karena ingin bermakna penerang, sinar, pelita dan cahaya terdekat dengan masyarakat pembacanya. Dia ingin Obor Rahmatan Lil 'Alamin ingin menjadi cahaya yang menyentuh dengan lembut di tengah gelap atau informasi yang samar tentang sesuatu.
"Kami tidak akan menggedor untuk meneroboskan informasi, betapapun benarnya informasi itu. Dengan tabloid ini, kami akan menyampaikan informasi secara santun, dengan kelembutan. setidaknya secara benar dan jurnalistik yang benar, serta menjauhkan diri dari fitnah," katanya.
Sementara nama Rahmatan Lil’alamin disertakan sebagai satu kesatuan nama. Imawan menjelaskan kesatuan nama Obor Rahmatan Lil 'Alamin karena misi dari tabloid yang diterbitkan.
"Supaya selalu ingat bahwa tabloid ini juga punya misi Rahmat bagi sekalian alam," katanya. (awa/jpnn)
Meskipun sama-sama menggunakan Obor di nama depannya, namun OBOR RAHMATAN LIL’ALAMIN terlihat lebih sejuk dengan didominasi warna hijau. Beda dengan dengan Obor Rakyat yang menggunakan warna merah menyala.
"Nama depan boleh sama, tapi pembedanya adalah pada lanjutan dari kesatuan nama tabloid ini. Maka, inilah satu-satunya tabloid bernama; OBOR RAHMATAN LIL’ALAMIN," kata Imawan Mashuri selaku Pemimpin Redaksi Obor Rahmatan Lil 'Alamin di kolom pengantar redaksi.
Sebelum muncul Obor Rahmatan Lil 'Alamin, ada koran bernama Obor Pantjasila. Kemudian muncul lagi tabloid Obor Rakyat yang saat ini sedang ramai dibahas oleh berbagai media, terutama televisi.
Imawan mengatakan pemilihan nama Obor karena ingin bermakna penerang, sinar, pelita dan cahaya terdekat dengan masyarakat pembacanya. Dia ingin Obor Rahmatan Lil 'Alamin ingin menjadi cahaya yang menyentuh dengan lembut di tengah gelap atau informasi yang samar tentang sesuatu.
"Kami tidak akan menggedor untuk meneroboskan informasi, betapapun benarnya informasi itu. Dengan tabloid ini, kami akan menyampaikan informasi secara santun, dengan kelembutan. setidaknya secara benar dan jurnalistik yang benar, serta menjauhkan diri dari fitnah," katanya.
Sementara nama Rahmatan Lil’alamin disertakan sebagai satu kesatuan nama. Imawan menjelaskan kesatuan nama Obor Rahmatan Lil 'Alamin karena misi dari tabloid yang diterbitkan.
"Supaya selalu ingat bahwa tabloid ini juga punya misi Rahmat bagi sekalian alam," katanya. (awa/jpnn)
Quote:
Liputan6.com, Palembang - Untuk pertama kalinya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Puan Maharani mendampingi Joko Widodo atau Jokowi dalam kampanye akbar di Benteng Kuto Besak, Palembang, Sumatera Selatan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (26/6/2014), kedatangan Jokowi disambut meriah ratusan pendukungnya.
Dalam orasinya, Puan mengenalkan sosok Jokowi-Jusuf Kalla (JK) yang jujur, sederhana, dan merakyat. Puan yang berbicara dalam bahasa Palembang mengajak warga memilih Jokowi-JK, karena Jokowi adalah "Saudara wong kito".
Dalam kampanyenya, Jokowi menepis sejumlah isu miring. Di antaranya membantah akan menghapus sertifikasi guru dan tunjangan kesejahteraan daerah. Jokowi juga membantah berasal dari PKI dan keturunan Singapura.
Pada kesempatan itu, Megawati, Jokowi, dan Puan juga mencontohkan panduan mencoblos dengan mencoblos baju kotak-kotak Jokowi.
Tabloid Obor
Sementara itu, cawapres Jusuf Kalla mengunjungi pesantren terbesar di Priangan Timur, Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kedatangan JK yang menggunakan pesawat carteran langsung disambut ratusan warga.
Di Pesantren Suryalaya, JK disambut para pengurus pesantren. Dalam pertemuan tertutup tersebut, JK bermaksud meminta dukungan dari pesantren yang memiliki ratusan ribu santri dan tersebar di penjuru nusantara.
Kampanye JK berlanjut ke Garut. Di sini ia disambut ribuan seniman marawis dan warga. Dalam kesempatan tersebut, sejumlah simpatisan membagi-bagikan Tabloid Obor Rahmatan Lilalamin kepada warga dan pengguna jalan.
Tabloid dengan 31 halaman ini berisi pernyataan positif sejumlah tokoh terkait sosok Jokowi-JK. Tabloid ini berbeda dengan Tabloid Obor Rakyat yang cenderung negatif memberitakan Jokowi-JK. (Sss)
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/r....8IMUbSuF.dpuf
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (26/6/2014), kedatangan Jokowi disambut meriah ratusan pendukungnya.
Dalam orasinya, Puan mengenalkan sosok Jokowi-Jusuf Kalla (JK) yang jujur, sederhana, dan merakyat. Puan yang berbicara dalam bahasa Palembang mengajak warga memilih Jokowi-JK, karena Jokowi adalah "Saudara wong kito".
Dalam kampanyenya, Jokowi menepis sejumlah isu miring. Di antaranya membantah akan menghapus sertifikasi guru dan tunjangan kesejahteraan daerah. Jokowi juga membantah berasal dari PKI dan keturunan Singapura.
Pada kesempatan itu, Megawati, Jokowi, dan Puan juga mencontohkan panduan mencoblos dengan mencoblos baju kotak-kotak Jokowi.
Tabloid Obor
Sementara itu, cawapres Jusuf Kalla mengunjungi pesantren terbesar di Priangan Timur, Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kedatangan JK yang menggunakan pesawat carteran langsung disambut ratusan warga.
Di Pesantren Suryalaya, JK disambut para pengurus pesantren. Dalam pertemuan tertutup tersebut, JK bermaksud meminta dukungan dari pesantren yang memiliki ratusan ribu santri dan tersebar di penjuru nusantara.
Kampanye JK berlanjut ke Garut. Di sini ia disambut ribuan seniman marawis dan warga. Dalam kesempatan tersebut, sejumlah simpatisan membagi-bagikan Tabloid Obor Rahmatan Lilalamin kepada warga dan pengguna jalan.
Tabloid dengan 31 halaman ini berisi pernyataan positif sejumlah tokoh terkait sosok Jokowi-JK. Tabloid ini berbeda dengan Tabloid Obor Rakyat yang cenderung negatif memberitakan Jokowi-JK. (Sss)
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/r....8IMUbSuF.dpuf
Quote:
Jakarta - Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan, KH Maman Imanulhaq Faqieh menyebut Tabloid Obor Rakyat merupakan fitnah murahan dan kejam. Pihaknya pun akan membuat tabloid tandingan untuk menyangkal isi tabloid tersebut.
Menurut Maman, ia mendukung Jokowi pada ajang pilres. Namun tetap mmengormati pasangan capres lain. Terkait tabloid yang diterima pesantrennya, pihaknya telah melakukan klarifikasi langsung ke pasangan nomor urut satu itu.
"Pak Jokowi mengatakan, ketika orang tidak menemukan kelemahan saya, maka dia mencari-cari kesalahan dan kekurangan saya. Pak Jokowi berpesan untuk tidak membalas," katanya.
KH Maman menyampaikan ini kepada wartawan usai memberi keterangan sebagai saksi di gedung Bareskrim Mabes Polri, Jumat (20/6/2014).
Namun, Maman menjelaskan, pihaknya akan menerbitkan beberapa tabloid tandingan yang berisi tentang sosok Jokowi sebenarnya. Salah satunya adalah Tabloid Obor Rahmatan Lilalamin.
"Kami akan membuat tabloid seperti ini ya tidak mengikuti jurnalisme mereka (Tabloid Obor Rakyat). Misalnya, Obor Rahmatan Lilamin, Jokowi-JK adalah Kita, Suluh rakyat," ujarnya.
Maman mengatakan, penerbitan tabloid ini merupakan inisiatif dari Denny JA bersama pesantren - pesantren. Tabloid ini nantinya akan disebar ke pesantren-pesantren yang menerima Tabloid Obor Rakyat.
"250 ribu eksemplar. Akan disebar ke pesantren yang mendapatkan (Obor Rakyat), untuk memperlihatkan sisi yang sebenarnya Jokowi. Juga masjid-masjid, terutama ini jelang Ramadan," katanya.
Menurut Maman, ia mendukung Jokowi pada ajang pilres. Namun tetap mmengormati pasangan capres lain. Terkait tabloid yang diterima pesantrennya, pihaknya telah melakukan klarifikasi langsung ke pasangan nomor urut satu itu.
"Pak Jokowi mengatakan, ketika orang tidak menemukan kelemahan saya, maka dia mencari-cari kesalahan dan kekurangan saya. Pak Jokowi berpesan untuk tidak membalas," katanya.
KH Maman menyampaikan ini kepada wartawan usai memberi keterangan sebagai saksi di gedung Bareskrim Mabes Polri, Jumat (20/6/2014).
Namun, Maman menjelaskan, pihaknya akan menerbitkan beberapa tabloid tandingan yang berisi tentang sosok Jokowi sebenarnya. Salah satunya adalah Tabloid Obor Rahmatan Lilalamin.
"Kami akan membuat tabloid seperti ini ya tidak mengikuti jurnalisme mereka (Tabloid Obor Rakyat). Misalnya, Obor Rahmatan Lilamin, Jokowi-JK adalah Kita, Suluh rakyat," ujarnya.
Maman mengatakan, penerbitan tabloid ini merupakan inisiatif dari Denny JA bersama pesantren - pesantren. Tabloid ini nantinya akan disebar ke pesantren-pesantren yang menerima Tabloid Obor Rakyat.
"250 ribu eksemplar. Akan disebar ke pesantren yang mendapatkan (Obor Rakyat), untuk memperlihatkan sisi yang sebenarnya Jokowi. Juga masjid-masjid, terutama ini jelang Ramadan," katanya.
0
2.7K
Kutip
13
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan