BACA DULU SEBELUM KOMENG




Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat. Negara Demokrasi menjamin penuh hak-hak warganegaranya dalam mengemukakan pendapatnya. Berdasarkan pemahaman tersebut, tak ada salahnya kita mencoba mengemukakan pendapat berdasarkan apa yang kita amati sekeliling kita.

Tahun 2014 adalah tahun Politik, dimana setiap warga Negara Indonesia disibukkan dengan urusan politik. Mau tidak mau, suka tidak suka, sengaja ataupun tidak hampir seluruh warga terlibat dalam urusan politik.Setelah melalui proses pileg kini kita tiba pada sebuah agenda kenegaraan yakni Pilpres.

melewati proses lobby-lobby antar Partai Politik terpililah 2 bakal  Capres dan Cawapres.Tanggal 31 Mei KPU dengan resmi menetapkan 2 pasangan Capres dan cawapres dan sehari kemudian adalah pengambilan nomor urut.

Prabowo Subianto – Hatta Rajasa mengambil No. Urut 1, sementara pasangan lainnya Jokowi – Jusuf Kalla memilih no. urut 2.Dengan Visi “Membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur serta bermartabat” 

No Urut 1 mengusung Jargon Indonesia Bangkit,
sementara pasangan no. 2 dengan visi “Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”
mengusung Indonesia hebat.

Saya kemudian mencoba memaknai slogan kedua pasangan ini.

Indonesia Bangkit




Adalah harapan semua warga Negara untuk dapat menikmati kemerdekaan yang sesungguhnya setelah 69 tahun merdeka dari penjajah, namun belum dapat menikmati kesejahteraan yang menjadi cita-cita perjuangan pahlawan-pahlawan kita.
Adalah keinginan semua Rakyat Indonesia untuk bangkit dari keterpurukan setelah 15 tahun hidup di era reformasi.
Untuk mewujudkan kebangkitan tersebut tentunya dibutuhkan kekuatan yang besar. Prabowo Subianto yang dinilai tegas dan berani dan dengan prestasi yang dicapai selama bertugas di kemiliteran bersama Hatta Rajasa diharapkan sebagian rakyat dapat mewujudkan hal tersebut.

Berikut beberapa prestasi Pak Prabowo Subianto selama bertugas di militer:
Pada tahun 1976 Prabowo bertugas sebagai Komandan Pleton Grup I Para Komando Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha)  di Timor Timur, saat berumur 26. Dia berhasil membunuh pendiri Fretilin Nicolau dos Reis Lobato setelah bertempur di lembah Mindelo pada tanggal 31 Desember 1978.-Pada akhir tahun 1992, Letkol Prabowo berhasil menangkap tokoh pemberontak Timtim, Xanana Gusmao.-Pada tahun 1996, Komandan Kopassus Prabowo Subianto memimpin operasi pembebasan sandera Mapenduma-Pada tanggal 26 April 1997, mengantarkan Tim Nasional Indonesia ke Puncak Gunung Everest-Selaku pembina olahraga polo berkuda di Indonesia, pada Januari 2014 Prabowo telah berhasil menjadikan tim polo berkuda Indonesia menjuarai Kejuaraan Polo Berkuda se-Asia.-Selama menjabat sebagai Ketua Umum IPSI, prestasi tim nasional pencak silat Indonesia selalu berkibar di kejuaraan internasional.

Catatan; maaf, tidak ada yang saya amati langsung berkaitan dengan Capres no. urut 1 ini, hanya sumber dari situs internet
(*Sumber Prestasi Prabowo : http://infoindonesiakita.com/)


Sayangnya Prestasi-prestasi ini menjadi kabur terhalang oleh skandal yang terjadi pada tahun 1998. Dinilai melanggar HAM beliau diberhentikan dari dinas keprajuritan.


Indonesia bangkit,
Dengan slogan ini saya kemudian berpikir bahwa Capres-Cawapres no. Urut 1 ini ingin menyampaikan bahwa selama ini Indonesia masih Tertidur, sehingga perlu suatu perubahan yang signifikan untuk dapat membangkitkannya dari Tidurnya.


Namun slogan ini tidak sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Pak Prabowo sendiri. Dalam beberapa kesempatan beliau menyampaikan bahwa pemerintahan yang sudah berjalan selama ini sudah bagus. Bahkan didepan Politisi Partai Demokrat ketika beliau diundang untuk hadir menyampaikan Visi-misinya, beliau menyampaikan bahwa pemerintahan Pak SBY sudah sangat baik, apabila beliau diberi mandat oleh rakyat, maka beliau tinggal membangun diatas pondasi yang sudah ada.


Indonesia Hebat



Lewat slogan ini secara tersirat Jokowi – JK mengakui bahwa Indonesia adalah Negara yang berdaulat, namun perlu diadakan suatu revolusi untuk membawa Negara tercinta ini menjadi Negara yang hebat.
Revolusi yang digadang-gadang oleh Jokowi adalah Revolusi mental. Sebuah pemikiran yang tak lazim yang lahir dari pengalaman memimpin yang dimulai dari tingkat kotamadya terus ke tingkat Provinsi dan diniatkan ke tingkat yang lebih tinggi yakni sebuah Negara.

Suatu bangsa hanya dapat menjadi hebat apabila disertai mental yang kuat tidak hanya pemimpinnya tetapi juga setiap warganya. Revolusi mental dari sifat malas menjadi rajin, dari sifat masa bodoh menjadi peduli dari sifat egois ke arah gotong royong.

Hal ini bisa dicapai apabila sang pemimpin dapat memberi keteladanan kepada warga masyarakatnya. Keteladanan apa yang telah diberikan kepada warganya??Jokowi dikenal dengan pribadi yang santun, jujur, sederhana dan apa adanya.

Prestasi Jokowi :
Penghargaan Personal :
Walikota terbaik-10 Tokoh di Tahun 2008 oleh Majalah Tempo-Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta Award-Bung Hatta Anticorruption Award (2010)-Charta Politica Award (2011)-Wali Kota teladan dari Kementerian Dalam Negeri (2011)


Kota Solo di Masa Kepemimpinan Jokowi:-Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia-Piala dan Piagam Citra Bhakti Abdi Negara dari Presiden Republik Indonesia (2009),
untuk kinerja kota dalam penyediaan sarana Pelayanan Publik, Kebijakan Deregulasi, Penegakan Disiplin dan Pengembangan Manajemen Pelayanan-Piala Citra Bidang Pelayanan Prima Tingkat Nasional oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia (2009)-Penghargaan dari Departemen Keuangan berupa dana hibah sebesar 19,2 miliar untuk pelaksanaan pengelolaan keuangan yang baik (2009)-

Penghargaan Unicef untuk Program Perlindungan Anak (2006)-Indonesia Tourism Award 2009 dalam Kategori Indonesia Best Destination dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI bekerjasama dengan majalah SWA.-

Penghargaan Kota Solo sebagai inkubator bisnis dan teknologi (2010) dari Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI).-

Grand Award Layanan Publik Bidang Pendidikan (2009)-5 kali
Anugerah Wahana Tata Nugraha (2006-2011) –
Penghargaan Tata Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Umum.
Penghargaan Manggala Karya Bhakti Husada Arutala dari DepKes (2009).-
Kota Terfavorit Wisatawan 2010 dalam Indonesia Tourism Award 2010 yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.-

Pemerintah Kota Solo meraih penghargaan kota/kabupaten pengembang UMKM terbaik versi Universitas Negeri Sebelas Maret alias UNS SME’s Awards 2012.-

Penghargaan dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai salah satu kota terbaik penyelenggara program pengembangan mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) 2011.-
Penghargaan Langit Biru 2011 dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk kategori Kota dengan kualitas udara terbersih.-
Penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono dalam bidang Pelopor Inovasi Pelayanan Prima (2010).
(Sumber: http://gubernurdki.wordpress.com/)


Prestasi Jokowi selama jadi Gubernur DKI:
Masuk dalam nominasi penghargaan walikota terbaik dunia: “World Major 2014.” Pemilihan wali kota terbaik dunia ini digelar oleh The City Mayors Foundation, sebuah yayasan internasional yang fokus terhadap isu-isu perkotaan.

Ini dicapai karena kemampuan Jokowi dalam terobosannya hanya dalam waktu 1,5 tahun memimpin Jakarta.-Relokasi Pedagang Kaki Lima di Tanah Abang-Relokasi 1.600 pemukimqn liqr Warga di bantaran waduk Pluit-Penataan dan pengisian Rumah Susun Marunda dan Muara baru, pembangunan 200 Rumah susun di Pulo Gebang, pembangunan Kampung Deret Tanah Tinggi, penataan kampung Cakung Barat, pembangunan Rusunawa di Rawa Bebek, pembangunan 8 blok Rumah Susun Daan Mogot.-
Layanan Kesehatan Jakarta Sehat-Layanan  Pendidikan Jakarta Pintar-Reformasi Birokrasi, perekrutan lurah melalui pelelangan jabatan-Dll

(*Sumber: http://www.tribunnews.com/nasional/2014/06/10/ini-prestasi-jokowi-di-jakarta)

Pengamatan Langsung Penulis :
Tambahan ini tidak bermaksud mengurangi objektifitas saya dalam menilai kedua kandidat ini, namun tak dapat saya sangkali perubahan nyata yang dibuat oleh Jokowi di Jakarta. Setiap hari sejak tahun 2008, saya melewati jalan Danau Sunter dan Jalan Pejambon ketika menuju ke tempat kerja saya di daerah gambir. Satu hal perubahan mencolok yang nyata terlihat setelah kepemimpinan Jokowi – Ahok di Jakarta adalah normalisasi kali dengan menggunakan alat berat kali Sunter dan kali Ciliwung yang melintasi Jl. Pejambon. Pemandangan yang tak pernah terjadi sebelumnya.

Akhir Februari (beberapa minggu sebelum PDIP mengumumkan dengan resmi Capres yang akan diusungnya) untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Solo, kota kecil namun tertata dengan rapih dan bersih.

Satu hal yang sangat mengesankan bahwa begitu mudahnya saya menginjakkan kaki di Loji Gandrung (Rumah dinas Walikota), bahkan bisa masuk ke kamar-kamarnya. Rumah yang sekarang di huni oleh Bpk FX Rudiatmo yang dulunya merupakan wakil Pak Jokowi. Jiwa merakyat begitu berkesan warisan pak Jokowi.
Pengalaman yang tak pernah saya rasakan, bahkan di tanah kelahiran saya sendiri.


Meski segudang prestasi, namun bukan berarti Jokowi tanpa cela. Sempat dikait-kaitkan dengan kasus korupsi pengadaan Trans Jakarta yang menyeret mantan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Udar Pristono. Udar Pristono yang menjadi tersangka kemudian menyebut-nyebut ketersangkutan Jokowi dalam masalah ini. Namun tudingan yang dialamatkan Udar bersama pengacaranya Eggi Sudjana yang tak lain dan tak bukan anggota Tim Sukses Prabowo-Hatta di duga hanya isu demi menjegal Jokowi menuju kursi RI 1.


Indonesia Bangkit atau Indonesia Hebat??


Tentunya semua warga Negara berharap kedua-duannya, namun siapakah pemimpin yang mampu mewujudkan harapan tersebut dan tidak hanya janji belaka ???
Sumber



SIAPAPUN PRESIDEN NYA , KITA TETAP AKAN CARI DUIT SENDIRI ,MAKAN SENDIRI..