Jiplak Lagu Queen dan Pakai Seragam NAZI
Prabowo Bakal Kalah Kalau bodohnya Ahmad Dhani Terus Dipelihara



SICOM Musisi Ahmad Dhani kembali bikin heboh Indonesia. Mantan suami Maia Estianty itu merilis sebuah video yang digunakan untuk mendukung calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Sejatinya tidak ada masalah dalam isi video tersebut karena memang isinya sebuah semangat kampanye. Namun ada dua hal yang menjadi kontroversi dari video tersebut.

Pertama, dalam klip yang dirilis Selasa (24/6/2014) itu, Dhani memakai baju berwarna hitam dengan badge di kedua kerah baju dan saku kanan berwarna merah yang mirip dengan seragam khas Heinrich Himmler. Himmler adalah seorang komandan Schutzstaffel (SS) Jerman sekaligus salah satu Jenderal Besar NAZI.

Karena kemiripan baju yang dikenakan Dhani dengan seragam Himmler, pro kontra pun timbul. Tak hanya publik Indonesia, sebuah media Jerman yakni Spiegel sampai mengulas aksi bos dari Republik Cinta Management itu. Bahkan warga Jerman yang ada di sana juga menyuarakan pendapat mereka atas aksi Dhani.

Di Indonesia, Dhani juga menuai kecaman dari sesama artis. Salah satunya Anggun. Selebritis ini yang pertama kali angkat bicara soal seragam Nazi yang dipakai Ahmad Dhani.

Anggun mengaku kecewa saat melihat headline media Jerman. Di sana terlihat Dhani sedang memakai seragam yang mirip dengan milik pemimpin SS tersebut.

Anggun menyatakan bahwa apa yang dilakukan Dhani melukai banyak orang, terutama para keluarga korban. Secara tidak langsung, Dhani sudah mengenang kekejaman yang mencoreng muka dunia.

Sependapat dengan apa yang dikatakan Anggun, penyanyi Glenn Fredly juga mengungkapkan kekecewaannya atas apa yang dilakukan oleh Ahmad Dhani.

Menurutnya, sebagai seorang musisi yang memiliki banyak fans, Dhani seharusnya memberikan pendidikan politik yang baik. Bukannya mempermalukan bangsa sendiri di mata dunia.

Glenn juga meminta agar Dhani, yang mengaku sebagai fans Gus Dur, menghormati negara Indonesia yang berasaskan Pancasila. Jangan memakai simbol fasis untuk berkampanye di negeri ini.

Masalah kedua terletak dalam lagu ‘Indonesia Bangkit’ yang digubah Dhani. Pasalnya, nada-nada tersebut digubah Dhani dari tembang ‘We Will Rock You’ milik Queen.

Karuan saja, gitaris band legendaris Queen, Brian May, langsung menyoroti lagu miliknya. Menurut Brian May, lagu tersebut digubah tanpa seizin si pemilik lagu.

Melalui Twitter, pria yang terkenal dengan gitar Red Special ini mengakui tidak pernah ada izin dari Queen terkait pemakaian atau penggubahan lagu tersebut.

“Ahmad Dhani skinhead imagery [youtube]tpbqIuY8nVo ” of course this is completely unauthorised by us. Bri,” kicau Brian May dalam akun resminya @DrBrianMay yang dikutip Tribunnews.com, Rabu (25/6/2014).

Akun dipastikan resmi milik Brian May. Sebab ada tanda centang di profilnya sebagai tanda akun itu lolos verifikasi Twitter. Jumlah pengikutnya pun mencapai 186 ribu. Kicauan Brian pun ramai diretweet. Salah satunya oleh Daniel Ziv. Pria Kanada itu membesut film ‘Jalanan’.

Sebelumnya SICOM memberitakan ulah Ahmad Dhani ini bukannya menarik simpati calon pasangan Prabowo-Hatta, tetapi malah memantik masalah. Justru ini yang akan menjatuhkan suara pemilih terhadap Prabowo.

Sebagian orang angkat bicara salah satunya mantan aktivis dan juga kader PDIP Adian Napitupulu. Dalam akun twitternya, Adian menyebut Ahmad Dhani dengan istilah “lugu” alias “lucu tur guoblok”.

Pernyataan Adian ini keluar menyusul orasi Dhani di depan para buruh, yang mengatakan Prabowo adalah satu-satunya calon presiden di dunia yang pernah mendaki gunung Everest.

“Tahu nggak Gunung Semeru. Pernah naik ke sana. Kalau Pak Prabowo naik gunung ke sana pasti sanggup. Karena beliau satu-satunya presiden di dunia yang pernah naik Gunung Everest. Presiden lain nggak ada. Kalau presiden kuwi, naik Semeru ya pasti nggak sanggup,” sindir Dhani.

Bagi Adian, Dhani tidak ngerti bahwa Prabowo tidak pernah mendaki gunung Everest. Yang dilakukan Prabowo saat itu adalah memprakarsai tim pendaki gunung dari Koppasus dan mengantar tim tersebut sampai Base Camp pendakian. Prabowo sendiri tidak ikut mendaki gunung Everest.

Satu lagi, Ahmad Dhani tidak tahu bahwa Jokowi sewaktu menjadi mahasiswa cukup aktif di kelompok mahasiswa pencinta alam (mapala). Salah satu gunung yang pernah didaki Jokowi dan kawan-kawannya adalah Gunung Kerinci di Sumatera.

sumber : http://www.siagaindonesia.com/2014/0...rus-dipelihara


[size[/youtube]

As the candidate who it was made for, Prabowo Subianto, once said, "Do I have the guts, am I ready to be called a fascist dictator?"

A music video made by several singers as a tribute to Indonesian presidential candidate Prabowo Subianto is causing outrage with its strong Nazi overtones.
More
Christian Mom's Bid to Flee to America Sparks Spat NBC NewsDid Luis Suarez Bite Again? Italy's Chiellini Says Marks Prove It (VIDEOS/GIF/PHOTOS) Huffington PostTop Terrorists: Will ISIS Become Bigger Than Al Qaeda? NBC NewsWednesday's Top 6 News Stories NBC NewsUruguay eliminates Italy; Did Suarez bite again? Sports Illustrated

In the video, an adaptation of the Queen classic “We Will Rock You,” musician Ahmad Dhani sports a fascist-style uniform and holds a golden Garuda — a mythical bird that is Indonesia’s emblem but which, against the black of his paramilitary attire, looks uncomfortably like the German imperial eagle that the Nazis incorporated into their iconography.

Bali-based filmmaker Daniel Ziv described the video as bringing “Nazi skinhead imagery to Indonesian politics.”

That turns out to be an apt description. German news magazine Der Spiegel pointed out that Dhani’s military costume is eerily similar to the uniform worn by SS commander Heinrich Himmler. “Dhani wears the same emblem on the lapel and the same red breast-pocket lining,” it said Tuesday, comparing the photos of the two in a photo gallery.

Brian May, Queen’s lead guitarist, has waded into the controversy, saying “of course this is completely unauthorised by us.”

Despite widespread criticism, including from fellow Indonesian musicians, Dhani, who is partly Jewish, is unrepentant. “What’s the connection between German soldiers and Indonesia?” was his baffling comment to Indonesian media Wednesday. “What’s the connection between German soldiers and Indonesian musicians? We, the Indonesian people, didn’t kill millions of Jewish people, right?”

As the July 9 election is approaching, the campaign has been heating up, with supporters of both presidential candidates using social media to appeal to the young, urban voters. Dhani’s music video for Prabowo was released shortly after pop musicians like Oppie Andaresta and rock band Slank, who support rival candidate Joko Widodo, made their own song and music video, titled “Two-Finger Salute.”

On his Facebook page on Friday, Prabowo thanked Dhani and other singers for their “contribution,” saying: “This video is boosting our fighting spirit!”

While the appeal of Nazi chic is not uncommon in Indonesia and elsewhere in Asia — a Nazi-themed café reopened in the Indonesian city of Bandung just days ago — it is particularly telling that fascist imagery has been used to drum up support for Prabowo, who was discharged from military in 1998 over the abduction of pro-democracy activists, and who is given to such strongman gestures as appearing at campaign rallies on horseback before an honor guard.

Over the weekend, American journalist Allan Nairn posted on his blog a 2001 interview, in which Prabowo said that Indonesia needed “a benign authoritarian regime.” The former general, who made clear his admiration toward Pakistan’s then ruling strongman Pervez Musharraf, told Nairn: “Do I have the guts, am I ready to be called a fascist dictator? Musharraf had the guts.”

Hopefully Indonesia won’t get a chance to find out.

sumber : http://time.com/2920281/indonesia-ah...-nazi-fascist/
sumber : http://www.siagaindonesia.com/2014/0...rus-dipelihara

PANASBUNG bodoh