Nah ane teratrikmengangkat tema ini karena beberapa alasan yang terjadi pasca orba yaitu :
1.besarnya biaya miara koter KODIM dan Koramil (ada 293 kantoir Kodim dan ribuan kantor koramildi Indonesia ) yg berdampak menjadi pengangguran terselubung
2. Kenapa biaya besar? untuk 1 koramil atau 1 kodim udah minimum 1 mobdin atau 1 motor dinas . kita tggal hitung bbm yg menguap percuma dan biaya pemeliharaan gedung, ATK
3.gagalnya koter mencegah kerusuhan di indonesia sejak1998 (maluku, Sampit< Kupang<OPM< Poso dst) dan kasus terakhir gagal deteksi invasi kapal oranye di lepas panbtai Jawa Barat yg notabene adalah halaman belakang divisi I Kostard Siliwangi maupun Kopassus di Batujajar
4. efek negatif yang terparah malah dibayar dikit bisa menjadi pelatih latsarmil untuk kelompok2 garis keras tertentu (menurut mado)

Nah jika koramil dihapus maka akan sebagai gantinya setiuap KODAM akan memiliki 2-3 divisi tempur sendiri. karena kodam sudah akan membawahi 2-3 provinsi (jika ikut pola daerah militer Tiongkok dan Vietnam)

Nah yang mau ane diskusikan mau diisi apa sih komposisinya. Yang jelas setiap Kodam udah punya basik yg bagus dengan adanya tim Raiders yg bisa menjadi mata dan telinga divisi tempur ini (Raider merupakan buah pemikiran Jendral Ryamizard Ryacudu)

Kalo menurut ane
1-2 Brigif
1 Men Yonmek
1 Men Kav (sudah digabung dengan SPG dan SPAAG)
1 Men Roket
1 men art (towed artilery)
1Men Arhanud (komposisi kanon, Shorad, dan middle range SAM) dan kudu melekat pada divisi itu ,
1 Men Zeni
(Kalo bisa ditambah 1 skuadron heli serbu untuk jawa,kalimantan dan papua)

memang kalo dilihat bisa dibilang wow namun itu jauh lebih baik jika kita keukeuh di Koramil dengan konsep tak akan ada perang civis pacem parabellum)

sehingga akan terbentuk TNI yang sehat dan jauh dari politik seperti yg kita lihat dalam kekisruhan pemilu saat ini . dan menghasilkan perwira lapangan cakap.karena jendral, udah megang divisi tempur beneran