hheryadiAvatar border
TS
hheryadi
Berhasil ditengah tengah manusia pada umumnya
Mungkin boleh dikatakan enggak umum kalau manusia berhasil ditengah tengah manusia pada umumnya. Karena biasanya yang terjadi bila seseorang telah berhasil, dia menjadi manusia lain yang seolah olah bukan dirinya dan bukan yang kita kenal sebelumnya.

Seperti kalau boleh saya ambil contoh adalah ketika keberhasilan Shoimah, seorang presenter yang kocak abis menguraikan betapa banyak cerita pahit sebelumnya yang terjadi diluar dari kepribadian yang tampak dengan kasat mata. Atau misalnya cerita awal mulanya penyanyi Zaskia Gotic dan bagaimana kehidupan orang tuanya.

Untuk menjadi berhasil, tentu tidak mesti menjadi pribadi yang lain dari pribadi aslinya atau pribadi awal sebelum berhasil. Mungkin yang patut dicontoh adalah keberhasilan seorang Nabi Muhammad SAW. Baik ketika berhasil dan sebelum berhasil (dalam bisnis) tidak ada yang berubah sama sekali, baik dalam segi penampilan maupun dalam sikap. Yakni seorang yang jujur, sederhana dalam penampilan, semangat dan tetap bekerja keras, bahkan di akhir hidupnya justru menjadi sangat berkekurangan dalam harta, setelah semua hartanya di dermakan untuk keshalihannya.
Pernah dikutip sebuah cerita, bahwa terbesit dalam shalat beliau ada harta didalam rumahnya yang jumlahnya sangat sedikit mengganggu shalatnya. Maka tatkala selesai shalatnya, segeralah beliau mendermakan sisa peninggalan hartanya.

Jadi dalam hal ini pikirkan dua kali atau bila perlu berkali kali, bahwa keberhasilan seseorang diukur dari banyak harta yang dia miliki, tingginya jabatan yang ia raih, job dan show dimana mana, diundang di acara dimana mana, menjadi liputan banyak televisi, menjadi headliner dan lain sebagainya. Bahkan seorang yang berhasil bisa diraih dari seorang pemulung kelaparan yang masih menyisakan uang recehan untuk didermakan ke kotak amal masjid. Keberhasilan juga bisa diraih dari seorang yang terdiam tak bergerak di rumah sakit, tetapi keimanan dan dzikirnya tidak ada putusnya dan tidak menjadikannya berkufur nikmat karena terus menerus mendapat ujian penyakitnya, tidak mengeluh atas penyakitnya, dan tidak menuduh Tuhannya begitu kejam, hingga ajalnya tiba tetap menjadi manusia yang beryukur kepada TuhanNya.

Bahkan boleh jadi keberhasilan tidak ada pada seseorang dengan kekayaan berlimpah, jabatan yang agung, ketenaran yang wah, kecantikan jelita atau ketampanan luar biasa bila terbesit dalam hatinya secuil kesombongan, atau sikap meremehkan, sebut saja meremehkan shalat misalnya, atau meremehkan orang lain.

Fokus kita adalah bagaimana menjadi berhasil ditengah tengah manusia pada umumnya, yakni tidak merubah sikap apapun baik penampilan, karakter yang sudah baik sebelumnya, atau tidak ada masalah sebelumnya. Bahkan semakin berhasil semestinya seseorang akan semakin habis keadaannya dan semakin baik amalnya tentunya. Karena sudah pasti keadaannya akan semakin berempati, bersimpati, dan semakin banyak berderma untuk lingkunganya.
Diubah oleh hheryadi 16-10-2013 02:09
0
1.7K
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan