Barusan kata narsum acara editorial di metro:

1. Jawaban pak Jokowi sudah tepat, pendekatan G to G (antar pemerintah), baru ke mahkamah internasional, setelah itu kalo masih mentok, ya dibuat rame (a.k.a mungkin demo atau perang)

Jika negara kita sudah kuat, sudah kaya, sudah hebat, ketika bernegosiasi dengan negara lain pun akan disegani dan akan didengar. Tp klo sebaliknya, negara kita tidak stabil misalnya. Atau ketahanan kita mah, apakah kita akan dianggap? Amerika sudah khawatir dengan Tiongkok, krn telah berkembang pesat.

2. Masalah terbesar bangsa dari dalam itu adalah kemiskinan. Jawaban pak Prabowo dirasa tidak nyambung dengan tema debat yg membahas ketahanan nasional, harusnya masalah yg dipaparkan adalah disintegrasi, kerusuhan, dll

Justru prabowo sudah menjawab secara umum, karena kemiskinan akan membuat orang berontak, ini yg memicu disintegrasi bangsa.

3. Kita tidak ada masalah dengan konflik Laut China Selatan, jadi tidak perlu ikut campur

itu laut kep. natuna (lokasinya di laut china selan) diklaim tiongkok nasibnya gmna? sampai sudah tercetak di passpor negara tsb. Apakah kita tidak memiliki kepentingan?

4. Ada yg ganjil dari penelpon yg masuk, kebanyakan pendukunf jkw. ketika ada pendukung prabowo durasinya pendek, bahkan langsung dibales oleh penelpon pendukung jkw. Apakah ini settingan?

Cuma share pendapat gan...