- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
RIOT - When Nightmares Come [Buat Yang Suka Cerita Fiksi MASUK!!]


TS
martstein
RIOT - When Nightmares Come [Buat Yang Suka Cerita Fiksi MASUK!!]
Quote:


Quote:
Selamat pagi, siang, sore, malam semuanya




Spoiler for TKP:

LANGSUNG AJA GAN KE TKP
Quote:
Quote:


Spoiler for List Episode:
Quote:
EPISODE 1 : Demonstrasi
CHAPTER 1
Siang itu sekitar pukul 13.00 WIB aku pulang dari kegiatanku sebagai mahasiswa semester akhir yang tidak kunjung lulus karena bermasalah dalam skripsi. Umurku sekarang 23 tahun dengan tubuh kurus namun tinggi sekitar 186 cm. Akhir-akhir ini banyak sekali aksi demonstrasi yang terjadi dimana-mana. Kali ini aku pulang lewat jalan Indihiang. Ya aku seorang mahasiswa Universitas Siliwangi, Tasikmalaya. Kala itu aku sudah menemukan 3 kerumunan orang yang sedang demonstrasi dan memblokade jalan utama. Ini sungguh menyebalkan karena aku terpaksa harus memutar jalan ke jalan-jalan ‘tikus’. 3 Bulan semenjak presiden itu terpilih, serentak di banyak tempat di indonesia terjadi aksi demonstrasi besar-besaran yang terkadang berakhir ricuh. Mungkin karena kinerjanya tidak seperti yang diharapkan saat dia masih dalam masa kampanye. Terjadi inflasi mata uang rupiah yang melonjak derastis, Korupsi makin merajalela tanpa kunjung muncul solusi memberantasnya, akibatnyapun kemiskinan negara ini makin menjadi. Aku bahkan sempat berpikir, memangnya kalau begini walaupun lulus memang akan ada pekerjaan di negara ini? Hanya masa depan yang gelap yang terbayang dipikiranku sampai saat ini.
Sekitar Pukul 14.00 WIB aku sampai di daerah tempat tinggalku, Ciawi. Biasanya hanya butuh waktu setidaknya setengah jam untuk sampai dari Indihiang ke Ciawi. Namun kali ini sampai satu jam. Semua ini gara-gara banyak demonstrasi yang lagi-lagi kutemui di perjalanan pulang. Akhirnya, aku harus memutar untuk mencari jalan alternatif. Belum sempat aku sampai kos-kosanku, ada seseorang yang memanggilku.
Quote:
“Woy, Sigit!” Teriak seseorang yang suaranya sudah tak asing lagi di telingaku. Ya, namaku Sigit. Segit Herwanto.
Dia ternyata Wildan, Temanku semasa SMA. Sudah lama aku tak melihatnya, akupun mengentikan Motorku di depan rumahnya. Dia ternyata banyak berubah. Dia dulu seorang yang bisa dibilang gemuk. Namun kali ini dia sepertinya ‘kehilangan’ sebagian lemaknya. Tangannyapun nampak berotot. Sepertinya dia rajin fitness dan lagi kulitnya juga makin putih. Berbeda denganku yang tak banyak berubah, mungkin hampir tidak ada perubahan. Hanya kulitku yang makin hitam karena terpanggang matahari tiap harinya di jalanan dan makin jerawatan.
Quote:
“Git, makin item aja lu. Belum ganti kulit ya? Hehe.” Sambut Wildan dengan ejekan ringan.
“Loh emang kenapa? Cowo item tuh macho!” Jawabku.
“Macho? Maksud lu gini?” Ejeknya, sambil menunjukkan otot-otot di tangannya.
“Kampret. Makin berani lu ya Wil?” Kataku.
“Tenang coy, bawa santai aja gue bercanda kok. Oh iya lu mau main PES 2019 gak? Gue ada Sony Hologram Game. Lu belum pernahkan main SHG kan?”
“Seriusan lu?! Gue PS6 aja belum punya, lu udah punya SHG? Gila lu. Duit darimana?”
“Ngobrolnya di dalem aja bro, gak enak nanti banyak yang tercengang.” Ajaknya masuk ke rumahnya.
“Loh emang kenapa? Cowo item tuh macho!” Jawabku.
“Macho? Maksud lu gini?” Ejeknya, sambil menunjukkan otot-otot di tangannya.
“Kampret. Makin berani lu ya Wil?” Kataku.
“Tenang coy, bawa santai aja gue bercanda kok. Oh iya lu mau main PES 2019 gak? Gue ada Sony Hologram Game. Lu belum pernahkan main SHG kan?”
“Seriusan lu?! Gue PS6 aja belum punya, lu udah punya SHG? Gila lu. Duit darimana?”
“Ngobrolnya di dalem aja bro, gak enak nanti banyak yang tercengang.” Ajaknya masuk ke rumahnya.
Sudah sekitar 5 tahun aku tak pernah bertemu dengan Wildan, jelas saja aku tak tahu bagaimana dia selama ini. Saat aku masuk ke kamarnya, dan ‘WAAW!’ mataku seakan menipuku. Kamarnya begitu besar dengan PC gaming terbaik saat ini dan kulihat perangkan yang sekitar 5 bulan lalu dirilis pihak SONY. Sebuah console game dengan layar hologram super canggih. Menyentuhnyapun merupakan sebuah hal indah. Pada akhirnya aku memainkan console game tercanggih era ini. Benar-benar pengalaman yang luar biasa.
Quote:
“Oh iya Wil, katanya lu mau ceritain gimana lu bisa dapet duit banyak?”
“Oh itu? Gue pernah jadi Pialang Saham 3 Tahun lalu. Gue dapet banyak cuy. Cuma gue cabut sekitar 2 bulan lalu.”
“Kenapa mesti cabut? Itukan lu dapet banyak?” Tanyaku makin tertarik.
“Lu kaya gak tau aja Git, semenjak Presiden itu kepilih, inflasi gak nanggung2 di negara ini terjadi. Takut rugi gua.” Jelasnya.
“Oh gitu... Ngomong2 tadi gue abis ngampus, pas di perjalanan, nemu sekitar 5 aksi Demonstrasi. Gila gak? Sehari di 1 kota di waktu yang hampir sama kejadian 5 aksi Demonstrasi? Sebagian ampe ricuh malah sama polisi. Gue ampe harus muter biar bisa lewat” Tanyaku padanya.
“Serius lu?! Makin gak beres nih. Apalagi di alun-alun Ciawi ada juga tuh. Gue sempet kesana cuma gila banyak banget orang yang Demo! Kalo gue liat bahan ricuh tuh Demo.”
“Hah?! Kampret gue harus muter lagi dong? Soalnya rumah guekan harus lewat tuh demonstrasi.”
“Sabar bro, hidup emang pedih. Hehe. Eh lu mau coba main Real Flight Simulator?”
“Game yang harus pake controller lengkap sama tombol-tombol yang ada di pesawat ataupun helikopter yang mau dimainin?”
“Iya! Mau?”
“Gak ah, gue gak bisa. Gue liat aja deh.”
“Ya udah, lu liat aja. Gue mau nerbangin Chopper.”
“Oh itu? Gue pernah jadi Pialang Saham 3 Tahun lalu. Gue dapet banyak cuy. Cuma gue cabut sekitar 2 bulan lalu.”
“Kenapa mesti cabut? Itukan lu dapet banyak?” Tanyaku makin tertarik.
“Lu kaya gak tau aja Git, semenjak Presiden itu kepilih, inflasi gak nanggung2 di negara ini terjadi. Takut rugi gua.” Jelasnya.
“Oh gitu... Ngomong2 tadi gue abis ngampus, pas di perjalanan, nemu sekitar 5 aksi Demonstrasi. Gila gak? Sehari di 1 kota di waktu yang hampir sama kejadian 5 aksi Demonstrasi? Sebagian ampe ricuh malah sama polisi. Gue ampe harus muter biar bisa lewat” Tanyaku padanya.
“Serius lu?! Makin gak beres nih. Apalagi di alun-alun Ciawi ada juga tuh. Gue sempet kesana cuma gila banyak banget orang yang Demo! Kalo gue liat bahan ricuh tuh Demo.”
“Hah?! Kampret gue harus muter lagi dong? Soalnya rumah guekan harus lewat tuh demonstrasi.”
“Sabar bro, hidup emang pedih. Hehe. Eh lu mau coba main Real Flight Simulator?”
“Game yang harus pake controller lengkap sama tombol-tombol yang ada di pesawat ataupun helikopter yang mau dimainin?”
“Iya! Mau?”
“Gak ah, gue gak bisa. Gue liat aja deh.”
“Ya udah, lu liat aja. Gue mau nerbangin Chopper.”
Dia langsung berdiri. Berjalan ke arah sebuah lemari yang terlihat cukup besar. Dan saat dibuka, akupun tercengang. Lemari itu penuh dengan semua yang dibutuhkan dalam game. Dia benar-benar Gamer Expert yang pernah kulihat. Dia mengeluarkan controller Chopper, menghubungkannya dengan SHG dan menancapkan sebuah Flashdisk Game. Mirip Flashdisk namun hanya khusus berisi game. Saat dia memainkannya. Aku seperti melihat seorang pilot yang sedang menerbangkan helikopter. Benar-benar lihai. Saat sedang asik menerbangkan Chopper, tiba-tiba...
Quote:
“Bumm! Bumm!! Duar!!”
Terdengar suara ledakan dari arah alun-alun.
TO BE CONTINUED
Quote:
CHAPTER 2
Suara ledakan itu terdengar sangat kencang walaupun rumah Wildan cukup jauh dari Alun-alun, namun getarannya terasa sangat kuat. Seketika listrik di rumah Wildan padam. Tanpa pikir panjang kami berdua berlari keluar. Dan seperti dugaanku, listrik di Ciawi padam total. Lagipula aku ingat PLN Ciawi berada di alun-alun, dan ada suatu hal yang terjadi pada PLN yang pasti berhubungan dengan ledakan itu. Aku langsung memakai helm dan menstarter motorku, kusuruh Wildan untuk segera naik. Aku penasaran apa yang terjadi di alun-alun Ciawi, dan nampaknya warga lain disekitarpun punya perasaan yang sama karena mereka berhamburan bergegas menuju alun-alun.
Kugas motorku dan belum sampai alun-alun aku mengerem motorku. Dari kejauhan terlihat sebuah Tank lapis baja dengan beberapa pasukan militer di sana. Kulihat banyak tubuh tergeletak dan darah dimana-mana. Sebagian gedung di alun-alun hancur. Melihat itu aku sudah yakin kalo Tank itu menembak pada gedung yang hancur itu. Aku tak habis pikir mengapa mereka sampai berbuat begitu sampai-sampai demonstran itu tergeletak lesu. Aku berhenti di tengah jalan, sampai beberapa saat aku sadar Tank itu melaju ke arahku. Tank itu membidik sebuah gedung dan “BUMM!!” Tank itu menghancurkan sebuah Toserba. Terlihat ratusan demonstran berlarik ke arah tank itu mencoba melawan. Namun militer-militer itu menembaki sebagian dari mereka.
Quote:
“Gila! Ini gak beres, mending kita cabut aja git!”
Aku melihat demonstran itu tumbang satu demi satu. Aku tak habis pikir. Kenapa tentara itu menembaki mereka. Apa salah mereka, mereka hanya warga sipil. Kenapa harus ada kejadian seperti ini. Lalu tiba-tiba...
Quote:
“BUMM! BUMM!! BUMM!!,DUAR!!”
Terdengar ledakan-ledakan lain dari daerah Pemukiman. Terlihat sebagian rumah-rumah itu hancur luluh lantah. Rata dengan tanah dengan ledakan beruntun. Namun kali ini bukan tank itu yang menembak melainkan ledakan yang disebabkan hal lain. Apa ini, apa mereka menempatkan tank lain. Tank itu lalu membidik daerah Pemukiman itu, lalu menembakan meriamnya ‘KABOOOM!’. Sebenarnya apa yang mereka lakukan. Apa mereka idiot atau kehilangan isi kepalanya. Disana pasti banyak warga sipil yang tidak bersalah.
Quote:
“Git! Sigit woy Sigit!!”
Tak lama aku melamun apa yang sebenarnya mereka perbuat, aku tersadar bahwa tank itu makin mendekat ke arahku. Perlahan tank itu mengarahkan bidikannya ke arahku. Aku tersadar dari lamunanku dan menyadarinya.
Quote:
“Woy Git!! Ayo cabut git! Gue gak mau mati disini!”
Lalu tank itu makin mendekat.
“Git! Tanknya mau ngebidik kita git! Woy! Kita harus kabur! GIT!!”
Akupun terperanjat.
“Ah iya uh. Sialan tuh tank apa-apaan ngebidik kita. Ayo cabut.”
Lalu tank itu makin mendekat.
“Git! Tanknya mau ngebidik kita git! Woy! Kita harus kabur! GIT!!”
Akupun terperanjat.
“Ah iya uh. Sialan tuh tank apa-apaan ngebidik kita. Ayo cabut.”
Aku lalu sesegera mungkin putar balik lalu menarik gas motorku sekencang-kencangnya. Belum jauh kami melaju, terdengar suara tembakan. ‘KABOOM!’ dan suara meriamnya terasa makin mendekat. Lalu ‘DBUM!’ ledakan tepat dari belakang kami. Kami terpental tidak terlalu jauh. Sakit memang rasanya tubuhku terasa remuk sakit semua. Untung saja kami berdua memakai helm. Kulihat motorku hancur lebur karena ledakan itu. Aku melihat sekitar gedung-gedung mulai meledak walaupun tank itu tidak menembak. Aku berpikir mungkin ada tank lain di sekitar sini. Dimana-mana api, daerah ini seperti terbakar. Lalu Wildan menepuk pundakku.
Quote:
“Git ayo cepet kita ke rumah gue, kita ambil mobil. Kita harus kabur dari nih kota. Gue gak mau diledakin juga.”
“Lu bener kita harus cari tempat aman.”
“Lu bener kita harus cari tempat aman.”
Kami berlari sesegera mungkin ke rumah Wildan. Dia bergegas pergi ke garasinya, kulihat sebuah mobil Chevrolet terparkir di garasinya. Dia mengambil kunci dan menyuruhku segera naik. Dia segera menginjak gas sekaligus. Saat kami keluar garasi, kulihat kebakaran dimana-mana. Ini benar-benar kerusuhan yang gila. Kami pergi ke arah Cihideung, itu ada di pusat kota. Mungkin ada solusi di sana. Baru sebentar, terdengar suara ledakan lagi. “KABOOM! DUAR!” Aku menoleh ke belakang dan aku tak percaya. Rumah Wildan yang mewah itu hancur lebur diledakan oleh tembakan Tank lapis baja itu.
Quote:
“Wil, rumah lu Wil! Mereka ledakin rumah lu!”
“Kampret! Apa-apaan sih mereka! Gila apa. Udahlah gak papa. Lagipula yang penting kita selamet.”
“Iya lu bener.”
“Kampret! Apa-apaan sih mereka! Gila apa. Udahlah gak papa. Lagipula yang penting kita selamet.”
“Iya lu bener.”
Beruntung kami segera keluar dari rumah Wildan dengan mobil ini. Jika kami telat beberapa detik saja untuk keluar dari rumah Wildan, mungkin kita akan hancur dengannya. Kami secepatnya menuju Cihideung berharap ada solusi atas kekacauan ini, tempat ini sudah tidak aman lagi.
END OF EPISODE
Quote:


Quote:
Buat Kaskuser Yang Pengen Apresiasi, Kasih
atau
. Ane Mohon Jangan Jadi Silent Reader Gan. Tinggalin Komen Ya Gan. 



Quote:
DON'T FORGET
CTRL + D LALU ENTER 


Diubah oleh martstein 23-06-2014 09:34
0
2.6K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan