lucqmannAvatar border
TS
lucqmann
"bocor" kata prabowo, bisakah sebanyak itu?mari dihitung. . .
Rekans Sebangsa Setanah Air, Seantero Indonesia langsung heboh, ketika Capres
Prabowo Subianto mengungkapkan potensi
kerugian negara sebasar 1000 Trilyun rupiah per
tahun. Awalnya mengutip pernyataan ketua KPK
beberapa bulan lalu bahwa potensi kebocoran uang
Negara adalah 7000 Trilyun, Prabowo kemudian berpegang pada angka 1000T yang merupakan
hasil kajian dari Timnya. Seribu Trilyun itu jika
kebocorannya dapat ditutupi, niscaya dapat
dipergunakan investasi pada bidang pendidikan,
kesehatan, dan perwujudan kesejahteraan sosial
sebagaimana amanat dalam Konstitusi kita: UUD 1945. Ciri khas Prabowo dalam konstestasi Pilpres adalah:
merujuk pada Tim. Ini merupakan sebuah contoh
yang sangat baik dari sudut Manajemen. Hasil 90%
adalah lebih baik dengan cara semua anggota tim
berpartisipasi, dari pada 110% tetapi hanya Team Leader yang bekerja. Pun, ketika Prabowo dengan
terbuka dari podium Debat menyatakan bahwa
pendapat mitra Debatnya, Capres Joko Widodo,
adalah baik, sambil ia menunjuk ke Timnya. Lalu ia
berkata untuk kali ini dia tidak mau menjalankan
nasihat Tim, untuk mendebat habis apa pun yang dikemukakan mitra Debatnya. Saya teringat pada
salah satu sessi pelatihan Manajemen yang saya
ikuti beberapa belas tahun lalu. Meski dalam bentuk
cetakan materi presentasi, saya membaca tulisan
Bapak Malik Saleh, pemilik Masima Group yang
membawahi radio Prambors, Delta, dan Female: “Kita bisa berdebat semalam suntuk (untuk
sebuah usul), tetapi keesokan pagi tetap Saya yang
memutuskan”. Kembali ke 1000 T. Angka 1 dengan 15 angka 0 di
belakangnya. Setelah angka ini diucap Prabowo
dalam Debat tanggal 15 Juni lalu, jagad maya
langsung heboh. Pihak-pihak tertentu yang
kebetulan tidak sepihak, mulai melancarkan
kampanye “Bocor”. Meragukan sekaligus menjadikannya olok-olok. Media-media besar
tertentu yang keberpihakannya teramat kasat mata mulai menyusun Agenda pemberitaan yang
bertujuan menggiring isu ini sampai ke pembuktian
empirik. Bahkan media-media tersebut
mengarahkan pena dan kamera sampai ke Istana:
menyetting agar Presiden berbicara. Padahal, dari
sisi strategi, justru media-media ini tanpa sadar menyiapkan ruang kampanye gratis bagi Prabowo
andaikata Presiden memang ingin mendapatkan
pemaparan mendetail. Dalam momen Debat, durasi
yang diberikan tidak memungkinkan Prabowo
mengurai secara detail. Belakangan, media-media
tersebut baru sadar hampir menciptakan senjata makan tuan. Maka, Agenda tersebut mulai mereka
tinggalkan. Untuk mengetahui 1000T pertahun itu musatahil
atau tidak, sebenarnya gampang untuk
menelusurinya. Tinggal buka internet, adakan fast-
research, maka akan ketemu jawabannya.
Mengaculah pada situs-situs yang kredibel (kredibel
dalam hal data ekonomi, bukan data Pilpres ya. Karena banyak media besar sekarang sedang
meninggalkan kredibilitasnya demi kepentingan jangka pendek 5 tahun Pilpres). Mari kita cek. Pertama: Sektor Pertambangan. Saya mengutip situs Tempo. http:// www.tempo.co/ read/news/2014/ 03/07/090560177/ Vale-Newmont-Fre eport- Tak-Sepak ati-Renegosiasi Dari artikel ini, saya mendapat data penerimaan
negara bukan pajak (PNBP) dari perusahaan
tambang pada 2013 mencapai Rp 28,4 triliun.
Penerimaan pajak dari perusahaan tambang pada
2013 sebesar Rp 112 triliun. Kita gabung kedua
angka ini menjadi 140,4 T. Mari kita bawa ke bonggol utamanya dengan mengandaikan angka
tersebut adalah 10% saja dari duit yang berhasil
dibuat dari tambang-menamba ng. Berarti ada 1404 Trilyun. Dengan renegosiasi, bagi dua sama
besar kita mendapat 722 T! Katakanlan kita hanya
meminta 30%. Kita berhasil menutup kebocoran 421
T! Kedua: Sektor Perikanan dan Kelautan Coba tengok situs, http:// www.investor.co. id/ agribusiness/ kerugian-akibat- illegal-fishing -capai-rp-100-t riliun-per-tahu n/82564 Dari sini kita dapat data 100 T! Ini disampaikan
Seketaris Ditjen PSDKP KKP Ida Kusuma
Wardhaningsih.I da mengatakan penghitungan kerugian tenaga kerja dihitung dari perkiraan
jumlah kapal yang melakukanillega l fishing. Dari pengalaman hasil operasi Kapal Pengawas KKP
selama ini, jumlah kapal yang melakukan illegal
fishing rata-rata mencapai 1.000 kapal dalam satu
tahun. Ketiga: Sektor Otomotif Saya mengacu ke Kompas. http:// otomotif.kompas. com/read/2014/ 01/03/1008443/ 2013.Penjualan.M obil.di.Indones ia.1.22.Juta.Un it Tahun 2013 terjual 1,2 juta mobil. Kita pukul rata
sebuah mobil seharga 150 juta. Maka uang yang
terserap pada sektor ini adalah: 180 juta juta.
180.000.000.000 .000 atau 180 Trilyun rupiah. Duapertiga dari angka ini masuk ke negara
produsen (walaupun ada pabrik di negara kita,
tetapi kepemilikannya sebagian besar adalah
Asing). Berarti ada 120 T yang bocor keluar. Itu jika
semua mobil dibeli cash/ tunai. Kenyataannya sebagian besar rakyat Indonesia beli mobil dengan
cara mencicil. Lari ke mana bunga cicilan? Silahkan
cek, perusahaan-perusahaan leasing rata-rata sebagian besar kepemilikannya adalah Asing. 80%
dari angka 180 T tadi lari ke leasing, yaitu 144 T.
144T ini bermekaran terus bunganya. Katakanlah
bunga 20%. Berarti terserap lagi 28,8 T! Total bocor
kita adalah 120 + 28,8 T = 148,8 T. Dengan
renegosiasi pola kerja dengan pihak Asing, kita bisa menyelamatkan sampai 50% dari angka ini, alias =
74 T. Keempat: Sektor Kehutanan Lihat situs Tempo, http:// www.tempo.co/ read/news/2013/ 10/27/063525081/ ICW-Kejahatan-Hu tan- Rugikan-Uan g-Negara-Rp-691 -Triliun Data Indonesian Corruption Watch (ICW) pembalakan
liar merugikan negara kita sebesar 691T dalam
rentang 2001-2012. Jika dihitung rata-rata per tahun
ketemu angka 62T. Kelima: Pinjaman Luar Negeri (Utang) Saya jelaskan dulu mengapa perlu dimasukkan
faktor Utang LN ini. Negara kita (dan Negara-negara
sedang berkembang lainnya) dijerat dengan Utang
oleh Negara-negara maju. Pengakuan Bandit
Ekonomi John Perkins dalam bukunya “A
Confessions of An Economic Hit Man” (2005) membuka mata kita semua bahwa pinjaman LN
sebenarnya adalah jeratan tengkulak yang
membuat Negara kita terperangkap terus menerus
dan tidak bisa exit. Bunga Utang LN terbukti
menguras APBN kita ratusan trilyun tiap tahun. Lihat situs, http:// www.tempo.co/ read/news/2014/ 06/18/087586049/ Utang-Luar-Neger i- Indonesia-Nai k-76-Persen Dari sini kita bisa melihat Utang LN Indonesia per
2014: $276 Milyar. Masing-masing meliputi Sektor
publik (pemerintah) dan swasta. Katakanlah cicilan
bunga saja 10%, bocor $27,6 Milyar atau setara 276
T. Nah....Dari kelima Sektor di atas, mari kita hitung
berapa dapatnya: 421 + 100 + 74 + 62 + 276 = 933 Trilyun! Sudah dekat ke angka 1000T. Masih ada sektor lain
yang belum kita hitung. Pada Gayus seorang saja
kebocoran uang Negara mencapai 1,7 T. Hehehe... Kita butuh Pemimpin Negara yang berani untuk
“menyeret” pihak Asing untuk duduk di meja
perundingan. Tidak perlu lihat klausul-klausul
kontrak yang memberatkan kita dan
menguntungkan mereka. Cukup dengan
mengatakan: Saya menjalankan Konstitusi Negara, Kontrak-Kontrak ini tidak mencerminkan keadilan, menempatkan Negara saya pada posisi
yang tidak setara. Saya ingin Kontrak ini kita
perbaharui. Anda pasti mau renegosiasi, karena
objek Negosiasi ada di Negeri Saya. Bukan di Negari
Anda. Kalau Hugo Chaves dari Negeri gudangnya finalis
Miss Universe aja bisa, mosok kita yang gudangnya
bahan tambang dan mineral tidak?
---
yang mau share pake copy paste aja ya. Kalau pake
klik "share" di bawah yang ke-"share" kayaknya hanya link nya Tempo doang
---
***REWAKO! Relawan Komando Prabowo Subianto
Sumber: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10152499726133984&id=624818983&_rdr&fbt_id=10152499726133984&lul#s_0f3c592757bc07bd2121900cbdeed075
Diubah oleh lucqmann 22-06-2014 19:04
0
1.9K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan