- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Kekoreaan
Mengenang Patriotisme Ahn Jung-Hwan, Pesepakbola Korea yang Dimusuhi Publik Italia


TS
zonakritis
Mengenang Patriotisme Ahn Jung-Hwan, Pesepakbola Korea yang Dimusuhi Publik Italia
Spoiler for Jangan Dibuka!:
Spoiler for Udah Dibilang Jangan Dibuka:
Spoiler for Yaudah Deh Kalo Maksa:
Sebelumnya
dulu ya gan


Spoiler for No Repsoolllll:

Quote:
Karena masih dalam semarak piala dunia, saat ini ane mau ngebahas tentang Piala Dunia juga nih gan. Tapi yang ane bahas bukan tentang Piala Dunia 2014 ini tapi Piala Dunia tahun 2002 ketika Brazil menjadi Juaranya. Dan piala dunia 2002 itu adalah pengalaman pertama ane sebagai manusia seutuhnya dalam menonton piala dunia, walaupun saat itu masih belum ngerti tuh, yang ane tau cuma Ronaldo Lima tuh yg dari Brazil 
Nah jadi ceritanya beberapa hari yang lalu ane liat di efbe tentang berita Uruguay vs Inggris yang dimenangkan oleh Uruguay berkat 2 gol dari Luis Suarez. Lalu ane liat deh tuh komennya gan dibilang gini,
Lalu dalam benak hati ane sebagai penikmat permainan si kulit bundar itu bertanya-tanya, sebenarnya siapakah sosok Ahn Jung-Hwan itu?
Dan setelah ane cari dari berbagai sumber inilah yg ane dapatkan gan langsung aja cekidot

Nah jadi ceritanya beberapa hari yang lalu ane liat di efbe tentang berita Uruguay vs Inggris yang dimenangkan oleh Uruguay berkat 2 gol dari Luis Suarez. Lalu ane liat deh tuh komennya gan dibilang gini,
Quote:
"Suarez harus hati2 tuh, nanti nasibnya sama kayak Ahn Jung Hwan lagi."
Lalu dalam benak hati ane sebagai penikmat permainan si kulit bundar itu bertanya-tanya, sebenarnya siapakah sosok Ahn Jung-Hwan itu?

Dan setelah ane cari dari berbagai sumber inilah yg ane dapatkan gan langsung aja cekidot

Quote:
Spoiler for Sumber : Wikipedia Indonesia:
Ahn Jung-Hwan (lahir di Paju, Gyeonggi, 27 Januari 1976; umur 38 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Korea Selatan yang saat ini telah pensiun. Ia bermain sebagai penyerang.
Ahn menjadi terkenal di seluruh dunia saat mencetak gol bagi timnas sepak bola Korea Selatan saat mengalahkan Italia pada babak kedua Piala Dunia 2002 dan membawa Korea Selatan ke babak perempat final. Setelah Piala Dunia tersebut, Ahn didepak dari tim Seri A, Perugia karena dianggap "telah merusak persepak bolaan Italia" oleh pemilik Perugia. Meskipun Perugia kemudian menarik pernyataannya, Ahn menolak untuk kembali ke Perugia dan memutuskan untuk hijrah ke Jepang, bermain untuk Shimizu S-Pulse.
Ia kembali ke Eropa pada tahun 2005 setelah dikontrak klub Perancis, FC Metz. Pada Februari 2006 ia pindah ke MSV Duisburg di Jerman, namun Duisburg terdegradasi pada akhir musim ke Divisi Dua. Ia didepak Duisburg pada Agustus 2006 karena dinilai gagal. Pada Januari 2007, ia menandatangani kontrak satu tahun dengan Suwon Samsung Bluewings.
Sumber Langsung
Spoiler for Sumber : Republika:

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Prestasi Korea Selatan memang mengejutkan saat menjadi tuan rumah (bersama Jepang) dalam Piala Dunia 2002. Wakil Asia ini mampu melaju hingga ke semifinal sebelum tersungkur 0-1 dari Jerman dan kalah 2-3 saat perebutan tempat ketiga melawan Turki.
Salah satu korban keganasan Korsel adalah Italia. Dalam perdelapan final, Korsel bertemu empat kali juara dunia ini. Korsel yang banyak diuntungkan oleh keputusan wasit terlihat mampu mengimbangi penampilan Italia.
Angka pun bertahan 1-1 sehingga harus diadakan perpanjangan waktu dengan sistem gol emas. Saat pertarungan memasuki menit ke-105, Francesco Totti yang menjadi andalan Italia mendapat kartu merah dari wasit. Para pemain Italia sempat memprotes lantaran pemberian kartu merah untuk Totti dianggap berlebihan.
Wasit tak menghiraukan protes armada Italia, pertandingan pun berlanjut. Tak sampai dua menit kemudian, malapetaka buat ItaliA datang juga. Setelah mendapat umpan lambung di depan gawang Italia, penyerang Ahn Jung-hwan langsung menanduk si kulit bundar. Bola pun merobek gawang Italia dan skor berubah 2-1 untuk Korsel.
Gol itu membuat Italia langsung tersingkir dan pertandingan pun dihentikan. Korsel tak tertahankan dan melaju ke perempat final.
Anehnya, masyarakat Italia tak bisa menerima kekalahan itu. Ahn yang kala itu merumput di klub Serie A Italia (Perugia) pun tak luput dari kecaman itu. Pemilik klub Perugia menganggap Ahn yang kelahiran 27 Januari 1976 di Paju, Gyeonggi, Korsel itu sebagai ‘perusak persepakbolaan Italia’.
Ahn kemudian dicoret dari daftar pemain Perugia. Tak lama berselang, setelah dikecam dunia karena dianggap diskriminatif dan rasialis, manajemen Perugia meralat pencoretan Ahn. Namun, Ahn sudah patah arang dan tak mau lagi kembali ke klubnya.
Ahn yang di Korsel dianggap sebagai pahlawan lalu memilih bergabung dengan klub Shimizu S-Pulse dari Jepang. Penyerang timnas Korsel itu berturut-turut pindah ke klub Yokohama Marinos (Jepang), FC Metz (Prancis), MSV Duisburg (Jerman), dan Suwon Samsung Bluewings (Korsel).
Sumber Langsung
Spoiler for Sumber : junanto-bola.blospot.com:

Satu hal menarik yang perlu menjadi catatan adalah pertandingan Korea Selatan lawan Togo di pertandingan pembuka Piala Dunia 2006 (13/6). Ahn Jung-Hwan, penyerang Korea Selatan yang mirip bintang film Korea, malam itu kembali jadi pahlawan. Satu gol yang dilesakkannya ke gawang Togo, membawa Korea menang 2 – 1.
Ahn Jung-Hwan adalah kisah tentang integritas dan patriotisme. Masih ingat kejadian pada piala dunia 2002 lalu? 18 Juni 2002, di perempat final, Korea harus berhadapan dengan Italia. Pertandingan untuk lolos ke semifinal. Pagi hari sebelum pertandingan, Ahn Jung-Hwan bangun tidur dengan perasaan galau dan resah. Ia selama ini bermain di klub papan atas Italia, Perugia.
Klub itulah yang membesarkan namanya dan memberi pengalaman sepak bola sesungguhnya.
Malam itu ia dihadapkan pada pilihan untuk bermain melawan ”teman2”nya di Italia atau mengalah menghadapi publik Italia.
Pressure yang berat dirasakan oleh remaja Ahn Jung Hwan. Publik Italia mengharapkan ia tidak mencetak gol saat melawan Italia. Bahkan kabarnya Mafioso-mafioso Itali mengancamnya untuk tidak bermain optimal, apalagi sampai mencetak gol. Klubnya, Peruggia, meminta Ahn JungHwan untuk ”menghormati” Italia sebagai tempatnya bekerja. Untuk itu, ia ditawarkan menjadi pemain utama, fasilitas apartemen mewah, mobil sport edisi anyar, gaji yang jauh dari cukup. Asalkan jangan main serius saat melawan Italia.
Ahn Jung Hwanpun termangu di persimpangan jalan. Tahun itu adalah tahun perjuangan, antara integritasnya sebagai anak bangsa, atau keuntungan pribadinya yang menjadi jaminan sukses masa depan. Saat pertandingan, Italia memimpin 1-0 sampai menjelang pertandingan usai. Di menit2 terakhir, Korea menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Perpanjangan waktu.
Dan saat itulah Ahn Jung-Hwan memutuskan untuk menjadi dirinya sendiri....
Ia melesakkan ”Golden Goal” yang menghempaskan Italia pulang kampung. Skor 2-1 utk Korea. Koreapun melesat ke semifinal, Italia terpuruk dan mengemas koper, pulang lebih cepat.
Masalahnya tak usai di situ. Ahn Jung-Hwan harus menerima akibat perbuatannya.
Ia dipecat dan diusir dari Perugia. Bahkan dari Italia. Ia dimusuhi publik Italia.
Luciano Gaucci, Presiden Perugia football club, Ahn Jung Hwan's boss, mengatakan
“That gentleman will never set foot in Perugia again,”
“I have no intention of paying a salary to someone who has ruined Italian soccer.'”
Sungguh begitu kerdil sepakbola Italia. Masyarakat Italiapun diam, seolah mendukung pengusiran Ahn Jung-Hwan. Sejak itulah respek saya pada Perugia hilang. Respek saya pada sepak bola Italia turun. Italia tak lebih dari sebuah klub yang tak mampu menerima keterbukaan dan adanya perbedaan…
Ahn Jung-Hwan akhirnya harus angkat koper dari Italia. Kini ia merumput pada klub kecil di Jerman. Tak terkenal memang. Tapi ia bangga. Ia bangga sebagai orang yang membela Integritas Dirinya. Ia bangga mempertahankan Integritas dan Patriotisme kebangsaan di atas kepentingan pribadinya....
Dan malam pertandingan perdana itu, Ahn JungHwan kembali mencetak gol penentu kemenangan Korsel atas Togo. Inilah arti Disispilin dan Integritas yang patut kita contoh. Semoga Korea melaju dan melaju terus tahun ini... Chung Mong-joon, ketua persatuan sepak bola Korea mengatakan ”Keajaiban Korea dapat membantu kita mewujudkan lagi keajaiban di Sungai Han. Saat Kita Bangkit dari krisis.”
Sumber Langsung
Quote:
Berikut ane kasi liat juga pas Ahn Jung-Hwan melakukan Farewell Party untuk klub sepak bola terakhirnya yaitu Dalian Shide setelah mengumumkan akan pensiun pada tahun 2011
*catatan : istrinya cakep lhooo gan

Spoiler for Gambar - 1:

Spoiler for Gambar - 2:

Spoiler for Gambar - 3:

Spoiler for Gambar - 4:

Spoiler for Gambar - 5:

Spoiler for Gambar - 6:

Spoiler for Gambar 7:

Spoiler for Gambar 8:

Spoiler for Gambar 9:

Spoiler for Gambar 10:

Spoiler for Gambar 11:

Spoiler for Kesimpulan dari ane:
Quote:
Dari Ahn Jung-Hwan ini ane mendapatkan satu pelajaran penting gan. Bangga lah dan tetap pertahankan lah nama baik negaramu, walaupun untuk itu kalian harus dimusuhi oleh dunia

Sekian thread dari ane gan semoga bermanfaat untuk kita semua

BTW kalo ada yg tahu bagaimana kabar dari Ahn Jung Hwan setelah pensiun dari sepakbola boleh kiranya dishare juga gan, soalnya sampe sekarang ane masih belum menemukannya nih gan
Diubah oleh zonakritis 21-06-2014 22:30
0
19.6K
Kutip
115
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan