Penyidik KPK terus melakukan perburuan terhadap sejumlah orang yang disinyalir terlibat dalam kasus suap perijinan alih fungsi hutan menjadi perumahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Untuk sementara, Bupati Bogor Rachmat Yasin sudah mendekam di bui Rutan KPK cabang KPK, Jaksel.

Penyidik KPK terus melakukan pelengkapakan berkas perkara tersangka kasus suap izin alih fungis lahan hutan menjadi perumahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Penyidik KPK terus mengorek keterangan saksi-saksi yang terkait dengan kasus tersebut. Pada pemeriksaan Jumat kemarin, KPK kembali memeriksa dua saksi untuk tersangka Bupati Bogor Rachmat Yasin (RY). Keduanya yakni, Tina S Sugira. seorang swasta dan Roselly Tjung. Roselly diketahui sebagai staf komisaris PT Jonggol Asri, Cahyadi Kumala Kwee Alias Suiteng.

Suiteng sudah dicegah pihak imigrasi untuk bepergian ke luar negeri sejak 8 Mei kemarin.

"Kedua saksi diperiksa untuk tersangka FX Yohan Yap," terang juru bicara KPK Johan Budi SP, beberapa saat lalu.

Ketua KPK, Abraham Samad beberapa saat kemarin menjelaskan, Bupati Bogor RY melanggar Pasal 12 a atau b atau Pasal 5 ayat 2 atau Pasal 11 UU Tipikor jo Pasal 55 ayat 1 KUHP. Selain RY, ada dua orang lainnya yang ditetapkan sebagai tersangka. M Zairin adalah kepala Dinas pertanian dan kehutanan yang diduga melanggar Pasal 12 a atau b atau Pasal 5 ayat 2 atau Pasal 11 UU Tipikor jo Pasal 55 ayat 1 KHUP dan YY wakil dari PT Bukit Jonggol Asri (Sentul City Group) karena melanggar Pasal 5 ayat 1 a atau b atau Pasal 13 UU Tipikor jo Pasal 55 ayat 1 KUHP.

”Pada pukul 16:00 WIB segenap pimpinan melakukan ekspos dan disimpulkan bahwa telah terjadi penyuapan yang melibatkan RY (bupati Bogor, red) sebagai tersangka penerima dalam hal ini melanggar Pasal 12 a atau b atau Pasal 5 ayat 2 atau Pasal 11 UU Tipikor jo Pasal 55 ayat 1 KUHP,” terang Samad.
Sumber


lawan...