Sebagai hewan karnivora, laba-laba beracun bisa memangsa hewan lain, terutama serangga. Anehnya, hasil penelitian terbaru membuktikan terdapat laba-laba jenis tertentu yang memangsa ikan, dan mereka sedang berkembang pesat di seluruh bagian bumi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan di PLOS ONE, terdapat 80 spesies laba-laba yang memangsa ikan di berbagai macam perairan. Laba-laba ini tidak hanya menunggu mangsanya, tapi juga memburunya langsung ke sekitar habitat si ikan.
Puluhan spesies beracun tersebut tersebar di aliran-aliran sungai, kolam, rawa, hingga danau. Secara geografis, persebarannya diketahui hampir ke seluruh benua, kecuali benua Antartika. Laba-laba tersebut memang lebih menyukai iklim tropis dan subtropis dengan suhu
rata-rata yang lebih hangat.
Seorang pakar laba-laba dari Australia, Marie Herberstein, mengungkapkan jika beralihnya pola makan laba-laba tersebut menjadi pemakan ikan merupakan fenomena yang cukup aneh, termasuk tingkat persebaran tinggi di tingkat global, meliputi benua Amerika Utara, Eropa, Afrika, hingga Australia.
Lalu bagaimana mereka menangkap ikan?
Karena tergolong sebagai pemangsa yang menunggu buruannya, mereka akan menggunakan kaki belakang sebagai pijakan dengan mengaitkannya ke batang atau batu terdekat. Empat kaki bagian depanlah yang dijadikan sebagai kait untuk menangkap ikan. Jadi setelahnya mereka akan menunggu mangsa mendekat kemudian secepat kilat menangkapnya.
Laba-laba tersebut lantas menyuntikkan racun neurotoksin untuk melumpuhkan otot-otot tubuh si ikan. Menggunakan taring yang cukup kuat, laba-laba itu bisa membawa ikan yang lebih besar dari bobot mereka (hingga hampir 5 kali lebih berat) ke dataran yang lebih kering.
Seperti kebanyakan laba-laba, mereka lebih suka 'mengisap' cairan tubuh mangsanya. Setelah mangsanya mati, laba-laba tadi menyuntikkan zat kimia yang mampu membuat bagian dalam tubuh mangsanya mencair. Apakah mereka mungkin melirik manusia sebagai mangsa di masa depan?
http://www.merdeka.com/teknologi/laba-laba-beracun-akan-kuasai-bumi.html