Quote:
Pasangan nomor urut 2, Joko Widodo - Jusuf Kalla dinilai sebagai pengepul orang-orang yang memiliki "nafas politik" berbau rezim korup dan diktator orde baru.
Penilaian itu diutarakan oleh aktivis Komunitas Intelektual AkTivis (Kiat) 98, Ubedillah Badrun dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu (21/6).
"Misalnya Jusuf Kalla (mantan Ketum Golkar-Partai yg berkuasa 32 tahun semasa rezim orba), Wiranto (Mantan ajudan dan Panglima ABRI zaman Soeharto), Suryo Paloh (Mantan petinggi Golkar zaman Orde Baru), Hendro Priyono (Petinggi Militer zaman Orba) dll," sebut Ubedillah.
Saat ini, kencang mengemuka bentuk dukungan dari aktivis 98 terpecah. Ada yang mendukung Jokowi, ada juga yang mendukung Prabowo. Nah, yang Ubedillah takutkan, dukungan dari aktivis 98 pro Jokowi nantinya justru malah akan mengembalikan kekuatan dari rezim Orde Baru.
"Oleh karena itu sebagai aktivis KIAT 98 saya menyarankan agar aktivis 98 tidak saling bermusuhan karena kedua kelompok 98 tersebut sudah terjebak dalam perangkap yang sama. Jangan pula ikut ikutan ribut antar sesama aktivis 98 seperti para mantan Jendral itu," jelas dia.
"Silahkan bergabung ke salah satu Capres karena itu rational choice kawan kawan. Sementara kami yang memilih jalan intelektual kami akan tetap netral dan menjadi kekuatan penyeimbang siapapun Presidennya," demikian Ubedillah.
sumber
biasanya pengepul koran bekas, pengepul kardus bekas, pengepul togel, nah skrg muncul istilah pengepul diktator

pertanyaan ane : apakah jokowi pernah culik aktivis ? apakah jokowi terlibat kerusuhan 98 ? apakah jokowi pernah dipecat krn pernah menculik? apakah jokowi berkoalisi ama ex jenderal ?
