- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Mantan Kopassus: Wiranto Dalang Kerusuhan Mei 1998, Bukan Prabowo


TS
mamahkupreman
Mantan Kopassus: Wiranto Dalang Kerusuhan Mei 1998, Bukan Prabowo
Quote:

Puluhan mantan Kopassus mendeklarasikan dukungan terhadap calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Sabtu 21 Juni 2014.
Perwakilan mantan Kopassus, Kolonel (Purn) TNI Ruby menegaskan bahwa purnawirawan Kopassus tidak mau dipecah belah. Deklarasi hari ini mewakili dukungan mantan Kopassus se-Indonesia terhadap Prabowo-Hatta.
"Mantan baret merah seluruh Indonesia pilih Prabowo-Hatta adalah harga mati," kara Ruby di kantor Djoko Santoso Center, Jakarta.
Menurutnya, mantan Panglima ABRI Jenderal (Purn) Wiranto merupakan pihak yang paling bertanggung jawab pada peristiwa Mei 1998.
"Beliau memerintahkan untuk membumihanguskan Jakarta dan Timor Timur. Kami adalah saksi hidup," ungkap dia.
Oleh sebab itu, Ruby merasa heran dengan pernyataan Wiranto yang menyebutkan bahwa Prabowo dipecat karena terlibat kasus penculikan. Apalagi Prabowo dipensiunkan secara hormat oleh Presiden BJ Habibie kala itu.
"Apa yang diucapkan Wiranto itu salah. Sudah tidak benar. Yang membumihanguskan 1998 itu perintah Wiranto," jelasnya.
Ruby menegaskan pernyataan Wiranto itu justru akan memecah belah dan mengadu domba Kopassus. Oleh karena itu, mereka mendesak Wiranto melepaskan wing komando milik Kopassus.
"Kalau dia terus memberikan pernyataan, kita akan cari dia. Di mana dia ada kita akan cari. Kalau dia diam, kita akan diam," tegas dia.
Bantahan Wiranto
Sebelumnya, mantan Panglima ABRI Jenderal (Purn) Wiranto sudah angkat bicara terkait tudingan dia terlibat dalam kasus kerusuhan Mei 1998. Wiranto mengaku beberapa waktu terakhir ini seolah disudutkan dengan tudingan dalam kasus penculikan aktivis dan penembakan mahasiswa.
Wiranto mengklaim, saat kejadian itu, dia selaku Panglima ABRI telah melakukan pencegahan dan menginstruksikan untuk mengusut siapa pun, baik dari sipil maupun militer yang terlibat kerusuhan Mei 1998.
"Sebagai Panglima ABRI saat itu, secara otomatis saya terlibat. Bukan sebagai dalang, namun sebagai pihak yang tidak melakukan pembiaran," kata Wiranto di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis 19 Juni 2014.
Mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan itu mengatakan, bila dia terlibat sebagai dalam kerusuhan, sudah dipastikan negara hancur. Karena sebagai Panglima ABRI saat itu, dia memiliki kekutan untuk menggerakan pasukan.
"Kerusuhan pasti akan berlarut larut seperti di Thailand, Mesir dan Suriah," ujarnya.
Dalam kondisi itu, Wiranto mengaku telah melakukan tindakan untuk mengendalikan situasi. Antara lain, menarik pasukan Kostrad dan Marinir dari Jawa Timur untuk mengamankan situasi. "Dalam waktu tiga hari situasi berjalan kondusif," ucapnya. klik
Bongkar...tangkap Wiranto, Megawati dan Jokowi

Quote:
Wiranto Jenderal Pengecut dan Pecundang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fadli Zon, balik menuding mantan Panglima ABRI Wiranto sebagai dalang kasus penculikan aktivis pada 1998. Tudingan kepada Prabowo justru disebut memperlihatkan karakter Wiranto.
Menurut Fadli, Wiranto sebagai Panglima ABRI adalah orang yang paling bertanggung jawab atas penculikan tersebut, bukan Prabowo yang saat itu menjabat sebagai Danjen Kopassus.
"Karena itu kalau Wiranto melakukan upaya-upaya seperti ini (menuding Prabowo terlibat), Wiranto menurut saya jenderal yang pengecut dan pecundang," kata Fadli, di Jakarta, Jumat (20/6/2014) malam.
Sebelumnya, Wiranto menggelar konferensi pers menanggapi keputusan Dewan Kehormatan Perwira terkait pemberhentian Prabowo yang beredar di media sosial. Dalam kesempatan itu, Wiranto antara lain menyatakan bahwa Prabowo terlibat penculikan aktivis pada 1998 berdasarkan inisiatif sendiri.
Wiranto juga mengatakan tidak penting apakah Prabowo diberhentikan secara hormat atau tidak. Dia meminta publik untuk melihat substansi penyebab kenapa Prabowo bisa sampai diberhentikan.
"Tidak ada. Bukan inisiatif Prabowo dan tidak pernah terbukti. Dia aja yang ngigau. Wiranto itu lagi ngigau. Sekarang kesalahan Prabowo apa? Itu tidak pernah terbukti dalam suatu sistem terbuka. Wiranto dari dulu tidak pernah suka dengan Prabowo, dan dialah orang yang harus bertanggung jawab atas kerusuhan itu karena dia komando tertinggi dan sudah melakukan pembiaran," sergah Fadli.
Fadli juga berpendapat Wiranto melakukan buka-bukaan tersebut adalah dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Partai Hanura dan tim sukses pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, bukan sebagai mantan Panglima ABRI.
"Wiranto kan dalam hal ini tim kampanye Joko Widodo. Dia sebagai alat politik untuk down grading karena elektabilitas Prabowo sekarang sudah semakin tinggi dan melewati Jokowi," ujar dia. klik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fadli Zon, balik menuding mantan Panglima ABRI Wiranto sebagai dalang kasus penculikan aktivis pada 1998. Tudingan kepada Prabowo justru disebut memperlihatkan karakter Wiranto.
Menurut Fadli, Wiranto sebagai Panglima ABRI adalah orang yang paling bertanggung jawab atas penculikan tersebut, bukan Prabowo yang saat itu menjabat sebagai Danjen Kopassus.
"Karena itu kalau Wiranto melakukan upaya-upaya seperti ini (menuding Prabowo terlibat), Wiranto menurut saya jenderal yang pengecut dan pecundang," kata Fadli, di Jakarta, Jumat (20/6/2014) malam.
Sebelumnya, Wiranto menggelar konferensi pers menanggapi keputusan Dewan Kehormatan Perwira terkait pemberhentian Prabowo yang beredar di media sosial. Dalam kesempatan itu, Wiranto antara lain menyatakan bahwa Prabowo terlibat penculikan aktivis pada 1998 berdasarkan inisiatif sendiri.
Wiranto juga mengatakan tidak penting apakah Prabowo diberhentikan secara hormat atau tidak. Dia meminta publik untuk melihat substansi penyebab kenapa Prabowo bisa sampai diberhentikan.
"Tidak ada. Bukan inisiatif Prabowo dan tidak pernah terbukti. Dia aja yang ngigau. Wiranto itu lagi ngigau. Sekarang kesalahan Prabowo apa? Itu tidak pernah terbukti dalam suatu sistem terbuka. Wiranto dari dulu tidak pernah suka dengan Prabowo, dan dialah orang yang harus bertanggung jawab atas kerusuhan itu karena dia komando tertinggi dan sudah melakukan pembiaran," sergah Fadli.
Fadli juga berpendapat Wiranto melakukan buka-bukaan tersebut adalah dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Partai Hanura dan tim sukses pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, bukan sebagai mantan Panglima ABRI.
"Wiranto kan dalam hal ini tim kampanye Joko Widodo. Dia sebagai alat politik untuk down grading karena elektabilitas Prabowo sekarang sudah semakin tinggi dan melewati Jokowi," ujar dia. klik
Diubah oleh mamahkupreman 21-06-2014 11:33


nona212 memberi reputasi
1
9.7K
Kutip
58
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan