MERDEKA.COM. Rencana makan malam calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sejumlah pengusaha dan tokoh masyarakat di Restoran Sixteen8, Semarang, Jawa Tengah, terpaksa dibatalkan. Pembatalan sepihak dilakukan pemilik restoran karena dilarang oleh Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) setempat.

Informasi yang dihimpun merdeka.com, larangan itu karena tanah tempat restoran berdiri merupakan milik TNI AL. Makan malam Jokowi dan rombongan di Semarang akhirnya dipindah ke Patrajasa.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengaku geregetan dengan pembatalan sepihak tersebut. Pasalnya, pendirian restoran tersebut juga atas izin Pemerintahan Kota Semarang.

"Wong itu berdiri yang izinkan Pemkot juga, tapi ya sudah yang penting Mas Jokowi menang," kata Hendrar di Simpang Lima, Semarang, Kamis (19/6).

Hendar mengatakan pihaknya tidak tahu menahu jika ada TNI AL di balik restoran tersebut. "Wong kita pengen tempatnya kelihatan bagus, di situ teman-teman sudah pada ngumpul, ga tahunya pihak pengelola keberatan. Ini kok gak dari awal gitu lho. Tapi yasudah gak apa-apa, yang penting Mas Jokowi menang," ujar dia.

Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan hendaknya kasus ini dilihat dalam konteks bisnis.

"Kalau konteks bisnis sudah dibayar, ya enggak boleh ya sudah. Pokoknya jangan dipolitisasi, ya sudah pindah saja," kata Ganjar.

Namun kalau konteks bisnis, kata Ganjar, seharusnya pengelola konsisten sejak awal. "Kalau memang fasilitas itu milik TNI AL seharusnya sejak awal tidak boleh," ujarnya.

https://id.berita.yahoo.com/tanah-re...172146979.html

ketika lahan bisnis dijadikan politisasi........dan ketika TNI menjadi tidak netral.......