- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
" Tiada Hari tanpa ocehan Mahfud MD", Makin rajin berkicau kaya burung kenari .


TS
itreng88ayas
" Tiada Hari tanpa ocehan Mahfud MD", Makin rajin berkicau kaya burung kenari .
Istilah " Tiada Hari tanpa ada MMD ", tampaknya memang benar, dan ada saja yang menjadi bahan celotehnya , Kali ini MMD menyerang JK, dengan bertanya : Waktu jadi Wapres Apa yang dilakukan JK soal HAM ?Taj hanya itu, MMD juga membuat pernyataan bahwa Pelanggaran HAM juga ada di Jaman Bung Karno ! dll, yang tentu saja Celoteh MMD ini memantik reaksi dari berbagai phak .

Quote:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subiaanto-Hatta Rajasa, Mahfud MD menyayangkan, sikap cawapres Jusuf Kalla (JK) yang mempertanyakan kasus dugaan pelanggaran HAM dalam penculikan aktivis 1998. Kasus itu selama ini dituduhkan kepada mantan danjen Kopassus, Prabowo Subianto.
Mahfud merasa pantas bertanya, lantaran selama menjabat wapres periode 2004-2009, JK tak pernah menyinggung kasus HAM yang menjadi program prioritas pemerintahannya.
"Jusuf Kalla sendiri waktu ia jadi wapres apa yang ia lakukan untuk menyelesaikan persoalan pelanggaran HAM masa lalu? Sekarang ia jadi calon wakil presiden teriak-teriak lagi soal pelanggaran HAM," kata Mahfud, saat meresmikan kantor MMD Initiative wilayah Barat di Provinsi Bengkulu, Jumat (20/6).
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menilai, jika ingin mengungkap kasus HAM sebaiknya tidak hanya dimulai pada kasus 1998. "Tetapi, jauh dari itu pelanggaran-pelanggaran HAM juga terjadi. Jadi kalau memang mau dibongkar, mari dibongkar dari awal," tantang Mahfud.
Mantan menteri pertahanan era presiden Gus Dur itu menyatakan, pelanggaran HAM telah terjadi sejak masa kepemimpinan Sukarno. Pun dengan kasus 1965, telah terjadi pelanggaran HAM besar-besaran ketika ratusan ribu orang yang dituding PKI dibantai.
"Dan itu atas tanggung jawab Pak Harto. Sebelum G-30 S/PKI terjadi, ada juga pelanggaran HAM. Umat Islam banyak yang dibantai, jenderal-jenderal banyak yang dibantai, itu yang bertanggung jawab Bung Karno sebagai presiden," bebernya.
Tak hanya disitu, tragedi kekerasan yang juga menjadi tindakan pelanggaran HAM terjadi pada kasus Timor Timur, tepatnya di Dili pada 1991. Ada juga kasus pelanggaran HAM di Talangsari, Lampung pada 1989.
"Jadi pelanggaran HAM mana yang mau diselesaikan?" tanya Mahfud. "Artinya, jika dilihat dari mozaik, Prabowo itu adalah bagian terkecil, bukan hendak mengecilkan karena pada saat itu karena situasi politik," lanjutnya.
Untuk menyelesaikan persoalan HAM secara keseluruhan di Indonesia, Mahfud menawarkan solusi jitu. "Saya menawarkan rekonsiliasi nasional untuk saling memaafkan karena jika mau buka-bukaan akan banyak yang kena dan bangsa Indonesia akan semakin terpuruk," ujarnya.
Mahfud juga mencontohkan Afrika Selatan yang bersedia dengan keikhlasan hati untuk saling memaafkan guna membangun bangsa yang lebih baik ke depan. "Ini bukan dalam rangka saya membela Prabowo karena kasus pelanggaran HAM yang ditudingkan kepada Prabowo masih banyak perdebatan panjang," katanya.
sumber
Mahfud merasa pantas bertanya, lantaran selama menjabat wapres periode 2004-2009, JK tak pernah menyinggung kasus HAM yang menjadi program prioritas pemerintahannya.
"Jusuf Kalla sendiri waktu ia jadi wapres apa yang ia lakukan untuk menyelesaikan persoalan pelanggaran HAM masa lalu? Sekarang ia jadi calon wakil presiden teriak-teriak lagi soal pelanggaran HAM," kata Mahfud, saat meresmikan kantor MMD Initiative wilayah Barat di Provinsi Bengkulu, Jumat (20/6).
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menilai, jika ingin mengungkap kasus HAM sebaiknya tidak hanya dimulai pada kasus 1998. "Tetapi, jauh dari itu pelanggaran-pelanggaran HAM juga terjadi. Jadi kalau memang mau dibongkar, mari dibongkar dari awal," tantang Mahfud.
Mantan menteri pertahanan era presiden Gus Dur itu menyatakan, pelanggaran HAM telah terjadi sejak masa kepemimpinan Sukarno. Pun dengan kasus 1965, telah terjadi pelanggaran HAM besar-besaran ketika ratusan ribu orang yang dituding PKI dibantai.
"Dan itu atas tanggung jawab Pak Harto. Sebelum G-30 S/PKI terjadi, ada juga pelanggaran HAM. Umat Islam banyak yang dibantai, jenderal-jenderal banyak yang dibantai, itu yang bertanggung jawab Bung Karno sebagai presiden," bebernya.
Tak hanya disitu, tragedi kekerasan yang juga menjadi tindakan pelanggaran HAM terjadi pada kasus Timor Timur, tepatnya di Dili pada 1991. Ada juga kasus pelanggaran HAM di Talangsari, Lampung pada 1989.
"Jadi pelanggaran HAM mana yang mau diselesaikan?" tanya Mahfud. "Artinya, jika dilihat dari mozaik, Prabowo itu adalah bagian terkecil, bukan hendak mengecilkan karena pada saat itu karena situasi politik," lanjutnya.
Untuk menyelesaikan persoalan HAM secara keseluruhan di Indonesia, Mahfud menawarkan solusi jitu. "Saya menawarkan rekonsiliasi nasional untuk saling memaafkan karena jika mau buka-bukaan akan banyak yang kena dan bangsa Indonesia akan semakin terpuruk," ujarnya.
Mahfud juga mencontohkan Afrika Selatan yang bersedia dengan keikhlasan hati untuk saling memaafkan guna membangun bangsa yang lebih baik ke depan. "Ini bukan dalam rangka saya membela Prabowo karena kasus pelanggaran HAM yang ditudingkan kepada Prabowo masih banyak perdebatan panjang," katanya.
sumber
Banyak orang mempertanyakan Sikap MMD sekarang, yang jauh tidak seperti dulu lagi, Ada Apa MMD ???
Tanggapan atas komentar MMD
Quote:
MERDEKA.COM. Putri proklamator RI Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri menilai Mahfud MD selaku Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa telah menebar fitnah. Menurutnya, pernyataan Mahfud soal Soekarno melanggar HAM jusru bisa merugikan bagi pasangan Prabowo-Hatta.
"Ini berbau fitnah. Bernuansa fitnah. Ada black campaign, kampanye hitam terselubung," kata Rachmawati dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Jumat (20/6) malam.
Ia menganggap pernyataan Mahfud ngawur karena telah menuding Soekarno sebagai pelaku pelanggaran HAM. Rachmawati menyayangkan Mahfud yang telah kebablasan dalam menyampaikan pendapat, dan mengambil langkah gegabah karena membandingkan Soekarno dengan Prabowo.
"Sebagai koordinator tim sukses Prabowo, Pak Mahfud MD tidak bisa membandingkan seperti itu," tegas Rachmawati mengingatkan.
Menurutnya, pendukung dan pengagum Soekarno masih banyak di Tanah Air. "Jangan (pencapresan Prabowo) jadi blunder karena Pak Mahfud. Jangan sampai kontra produktif. Tidak selayaknya menyandingkan kasus pelanggaran HAM 1998 dengan peristiwa yang terjadi pada tahun 1965, apalagi mengaitkannya dengan Soekarno," jelas Rachmawati.
Oleh karena itu, kata dia, Mahfud diminta untuk segera menarik dan mengkoreksi ucapannya yang telah menuding Soekarno sebagai pelanggar HAM.
"Sebagai putri Bung Karno, itu kekeliruan, lebih baik Pak Mahfud menarik ucapannya," terangnya.
Sebelumnya diketahui, Mahfud MD menuding Soekarno sebagai pelanggar HAM. Hal itu disampaikan Mahfud saat meresmikan kantor MMD Initiative di Bengkulu, Jumat (20/6).
Sumber
"Ini berbau fitnah. Bernuansa fitnah. Ada black campaign, kampanye hitam terselubung," kata Rachmawati dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Jumat (20/6) malam.
Ia menganggap pernyataan Mahfud ngawur karena telah menuding Soekarno sebagai pelaku pelanggaran HAM. Rachmawati menyayangkan Mahfud yang telah kebablasan dalam menyampaikan pendapat, dan mengambil langkah gegabah karena membandingkan Soekarno dengan Prabowo.
"Sebagai koordinator tim sukses Prabowo, Pak Mahfud MD tidak bisa membandingkan seperti itu," tegas Rachmawati mengingatkan.
Menurutnya, pendukung dan pengagum Soekarno masih banyak di Tanah Air. "Jangan (pencapresan Prabowo) jadi blunder karena Pak Mahfud. Jangan sampai kontra produktif. Tidak selayaknya menyandingkan kasus pelanggaran HAM 1998 dengan peristiwa yang terjadi pada tahun 1965, apalagi mengaitkannya dengan Soekarno," jelas Rachmawati.
Oleh karena itu, kata dia, Mahfud diminta untuk segera menarik dan mengkoreksi ucapannya yang telah menuding Soekarno sebagai pelanggar HAM.
"Sebagai putri Bung Karno, itu kekeliruan, lebih baik Pak Mahfud menarik ucapannya," terangnya.
Sebelumnya diketahui, Mahfud MD menuding Soekarno sebagai pelanggar HAM. Hal itu disampaikan Mahfud saat meresmikan kantor MMD Initiative di Bengkulu, Jumat (20/6).
Sumber
Quote:
MERDEKA.COM. Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD, dianggap sudah gelap mata dengan menuding Proklamator Soekarno sebagai pelanggar HAM. Juru Bicara Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto, menduga Mahfud tega melakukan itu karena iming-iming Prabowo Subianto, calon presiden yang dibelanya.
"Demi membela Prabowo untuk jabatan menteri di atas menteri, Mahfud MD gelap mata menuduh Bung Karno melanggar HAM," tegas Hasto lewat pernyataan tertulis, Jumat (20/6).
Menurut Hasto, pernyataan Mahfud MD yang menyatakan bahwa Bung Karno terlibat pelanggaran HAM sangat disesalkan. Pernyataan itu, menurut Hasto, sungguh menghilangkan citra Mahfud sebagai pembela keadilan.
"Bagaimana mungkin Mahfud MD bisa menyatakan bahwa dilihat dari mozaiknya, maka Prabowo-lah bagian yang terkecil pelanggar HAM. Ukuran pelanggaran HAM, lebih-lebih sampai ada instruksi penculikan, tidaklah dianggap mozaik kecil," jelas Hasto.
Hasto mengatakan, membandingkan Prabowo dengan Bung Karno sebagai pelanggar HAM juga kesalahan besar. Sebab tidak mungkin Bung Karno mengkudeta dirinya sendiri. "Ada komprador asing yang saat itu bekerja sama dengan kapitalis global untuk menjatuhkan BK," ujarnya.
Bagi Hasto, Mahfud MD, hanya karena ambisi kekuasaan, sampai lupa bagaimana perjuangan Bung Karno, keluar masuk penjara, hingga memerdekakan bangsa Indonesia.
"Mahfud MD juga lupa bagaimana Bung Karno dikudeta, diasingkan oleh kekuasaan, hanya karena sikap Bung Karno yang konsisten memerangi imperialisme dan kapitalisme. Bung Karno lebih memilih melakukan nation and character building bangsanya daripada mengobral kekayaan Indonesia," bela Wasekjen PDIP ini.
"Karena itulah tidak heran, BK begitu dicintai rakyat Indonesia hingga sekarang dan yang akan datang. Tidak lain karena konsistensi perjuangan BK yang begitu mencintai bangsanya sendiri," ujar dia.
Hasto juga meminta Mahfud MD juga belajar sejarah, dan seharusnya paham siapa aktor intelektual yang bekerja sama dengan asing untuk melengserkan Bung Karno. Salah satunya adalah Soemitro Djojohadikusumo, yang merupakan ayahanda Prabowo.
"Jadi kalau mau bicara sejarah, sebaiknya dalam perspektif yang lebih lengkap, dan dengan niat yang jujur, bersih, dan obyektif. Jangan hanya karena kekuasaan, segala sesuatunya kemudian dihalalkan," kata Hasto.
Lebih jauh, Hasto menekankan apa yang disampaikan Mahfud sebagai Ketua Tim Kampanye Prabowo nyata sekali berbeda dengan pencitraan ketegasan Prabowo yang seolah dibuat mirip-mirip Bung Karno.
"Sudah jelas sekarang, bahwa bagi mereka, Bung Karno hanyalah tampilan visual demi kepentingan kekuasaan semata," imbuh Hasto.
Seperti diberitakan, Mahfud MD mengatakan tuduhan Prabowo Subianto sebagai pelanggar HAM karena kasus penculikan aktivis pada 1998 masih bisa diperdebatkan. Menurut Mahfud, apa yang dilakukan Prabowo tidak boleh dilepaskan dari situasi politik saat itu.
"Dia (Prabowo) dianggap pelanggar HAM karena situasi politik yang terjadi pada saat itu," kata Mahfud di sela peresmian Kantor MMD Initiative Bengkulu di Bengkulu, seperti dikutip Antara, Jumat (20/6).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengatakan Prabowo merupakan bagian kecil dari pelaku pelanggaran HAM di Indonesia.
"Wiranto juga pelanggar HAM kasus Dili, Timor Timur, DOM Aceh, Hendropriyono juga pelanggar HAM, Soeharto (presiden) yang melakukan pembantaian saat kasus G30S/PKI dan bahkan Presiden Soekarno yang juga melakukan pembantaian para kiai," kata Mahfud.
sumber
"Demi membela Prabowo untuk jabatan menteri di atas menteri, Mahfud MD gelap mata menuduh Bung Karno melanggar HAM," tegas Hasto lewat pernyataan tertulis, Jumat (20/6).
Menurut Hasto, pernyataan Mahfud MD yang menyatakan bahwa Bung Karno terlibat pelanggaran HAM sangat disesalkan. Pernyataan itu, menurut Hasto, sungguh menghilangkan citra Mahfud sebagai pembela keadilan.
"Bagaimana mungkin Mahfud MD bisa menyatakan bahwa dilihat dari mozaiknya, maka Prabowo-lah bagian yang terkecil pelanggar HAM. Ukuran pelanggaran HAM, lebih-lebih sampai ada instruksi penculikan, tidaklah dianggap mozaik kecil," jelas Hasto.
Hasto mengatakan, membandingkan Prabowo dengan Bung Karno sebagai pelanggar HAM juga kesalahan besar. Sebab tidak mungkin Bung Karno mengkudeta dirinya sendiri. "Ada komprador asing yang saat itu bekerja sama dengan kapitalis global untuk menjatuhkan BK," ujarnya.
Bagi Hasto, Mahfud MD, hanya karena ambisi kekuasaan, sampai lupa bagaimana perjuangan Bung Karno, keluar masuk penjara, hingga memerdekakan bangsa Indonesia.
"Mahfud MD juga lupa bagaimana Bung Karno dikudeta, diasingkan oleh kekuasaan, hanya karena sikap Bung Karno yang konsisten memerangi imperialisme dan kapitalisme. Bung Karno lebih memilih melakukan nation and character building bangsanya daripada mengobral kekayaan Indonesia," bela Wasekjen PDIP ini.
"Karena itulah tidak heran, BK begitu dicintai rakyat Indonesia hingga sekarang dan yang akan datang. Tidak lain karena konsistensi perjuangan BK yang begitu mencintai bangsanya sendiri," ujar dia.
Hasto juga meminta Mahfud MD juga belajar sejarah, dan seharusnya paham siapa aktor intelektual yang bekerja sama dengan asing untuk melengserkan Bung Karno. Salah satunya adalah Soemitro Djojohadikusumo, yang merupakan ayahanda Prabowo.
"Jadi kalau mau bicara sejarah, sebaiknya dalam perspektif yang lebih lengkap, dan dengan niat yang jujur, bersih, dan obyektif. Jangan hanya karena kekuasaan, segala sesuatunya kemudian dihalalkan," kata Hasto.
Lebih jauh, Hasto menekankan apa yang disampaikan Mahfud sebagai Ketua Tim Kampanye Prabowo nyata sekali berbeda dengan pencitraan ketegasan Prabowo yang seolah dibuat mirip-mirip Bung Karno.
"Sudah jelas sekarang, bahwa bagi mereka, Bung Karno hanyalah tampilan visual demi kepentingan kekuasaan semata," imbuh Hasto.
Seperti diberitakan, Mahfud MD mengatakan tuduhan Prabowo Subianto sebagai pelanggar HAM karena kasus penculikan aktivis pada 1998 masih bisa diperdebatkan. Menurut Mahfud, apa yang dilakukan Prabowo tidak boleh dilepaskan dari situasi politik saat itu.
"Dia (Prabowo) dianggap pelanggar HAM karena situasi politik yang terjadi pada saat itu," kata Mahfud di sela peresmian Kantor MMD Initiative Bengkulu di Bengkulu, seperti dikutip Antara, Jumat (20/6).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengatakan Prabowo merupakan bagian kecil dari pelaku pelanggaran HAM di Indonesia.
"Wiranto juga pelanggar HAM kasus Dili, Timor Timur, DOM Aceh, Hendropriyono juga pelanggar HAM, Soeharto (presiden) yang melakukan pembantaian saat kasus G30S/PKI dan bahkan Presiden Soekarno yang juga melakukan pembantaian para kiai," kata Mahfud.
sumber
Membela dan Membantu Majikan, boleh boleh saja, tapi kalalu membabi buta dan menyerang kanan-kiri begini, apa tidak memalukan diri sendiri . Ada apa dengan MMD, apa ada tekanan yang kuat atau masih sakit hati dan dendam kesumat ?? Hanya Allah Swt dan MMD yang tahu .
Ingat !! Sakit hati berlebihan bisa menjadi Kebencian dan Kegilaan .
0
4.6K
Kutip
64
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan