- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
(Astagfirullah) Ketua DPRD Surabaya: Hanya PDIP yang Tolak Penutupan Dolly


TS
laziale2121
(Astagfirullah) Ketua DPRD Surabaya: Hanya PDIP yang Tolak Penutupan Dolly
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya mendukung upaya Risma menutup kawasan pramuriaan terbesar se-Asia Tenggara itu, meskipun ada satu fraksi yang menolaknya.

Ketua DPRD Muhammad Machmud mengatakan, suara bulat lembaga pimpinannya siap menjadi amunisi pembelaan jika Risma mendapat perlawanan.
"Harus ditutup. Targetnya memang harus ditutup. Itu sesuai dengan rencana semua badan pemerintahan," kata dia saat dihubungi RoL, Selasa (17/6).
Menurutnya, masih ada satu fraksi di legislatif kota yang menolak, tapi tekad pemerintah untuk mengalihfungsikan kawasan merah itu menjadi keharusan. Hingga saat ini, ia menjelaskan cuma fraksi PDI Perjuangan yang menentang langkah Risma tersebut.
"Ya, perdebatan itu biasa. Kendala-kendala wacana itu juga biasa. Tapi kan nggak lantas penolakan (dari PDI Perjuangan) itu dituruti," ujar anggota fraksi Partai Demokrat ini.
Machmud menjelaskan, tanggal penetapan penutupan dan pengalihfungsian Dolly dan Jarak sudah ditentukan Pemkot. Kata dia, jika tetap pada peta rencana, Rabu (18/6), jadi hari deklarasi bersama penutupan. Dia menjelaskan, deklarasi itu sebagai formalitas dari penghentian lokalisasi tersebut.
Kata dia, ada setidaknya tiga elemen terkait prostitusi yang akan menandatangani penghentian praktik prostitusi itu. Di-antaranya, adalah para mucikari, PSK, dan warga asli di Dolly dan Jarak. Selanjutnya, dikatakan dia, deklarasi juga harus disusul dengan program-program menghapusan serta pemulangan para PSK ke kampung halaman. [ROL

Ketua DPRD Muhammad Machmud mengatakan, suara bulat lembaga pimpinannya siap menjadi amunisi pembelaan jika Risma mendapat perlawanan.
"Harus ditutup. Targetnya memang harus ditutup. Itu sesuai dengan rencana semua badan pemerintahan," kata dia saat dihubungi RoL, Selasa (17/6).
Menurutnya, masih ada satu fraksi di legislatif kota yang menolak, tapi tekad pemerintah untuk mengalihfungsikan kawasan merah itu menjadi keharusan. Hingga saat ini, ia menjelaskan cuma fraksi PDI Perjuangan yang menentang langkah Risma tersebut.
"Ya, perdebatan itu biasa. Kendala-kendala wacana itu juga biasa. Tapi kan nggak lantas penolakan (dari PDI Perjuangan) itu dituruti," ujar anggota fraksi Partai Demokrat ini.
Machmud menjelaskan, tanggal penetapan penutupan dan pengalihfungsian Dolly dan Jarak sudah ditentukan Pemkot. Kata dia, jika tetap pada peta rencana, Rabu (18/6), jadi hari deklarasi bersama penutupan. Dia menjelaskan, deklarasi itu sebagai formalitas dari penghentian lokalisasi tersebut.
Kata dia, ada setidaknya tiga elemen terkait prostitusi yang akan menandatangani penghentian praktik prostitusi itu. Di-antaranya, adalah para mucikari, PSK, dan warga asli di Dolly dan Jarak. Selanjutnya, dikatakan dia, deklarasi juga harus disusul dengan program-program menghapusan serta pemulangan para PSK ke kampung halaman. [ROL
Spoiler for sumber:
0
1.3K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan