Waktu itu hari pertama EBTANAS dan pertama sekali diterapkan ujian sistem komputerisasi. Setiap siswa diwajibkan membawa alas LJK (Lembar Jawaban Komputer). Ada yang beli alas khusus LJK, namun banyak juga yang bawa kaca/cermin (dilepas dari bingkainya, maklum anak kost). Salah satu teman ane satu kosan bawa kaca cermin dan diletak diperutnya biar nggak ribet bawanya.

Parahnya pagi itu hujan deras, jarak dari kosan ke sekolah sekitar 500M. Karena waktu sudah mepet, kami (bertiga cowok satu kosan) memutuskan untuk naik becak dayung agar cepat sampai di sekolah. Dua orang duduk di bangku becak dan teman ane yang letak kaca cermin di perut duduk di atas besi di depan kami.


Bapak tukang becaknya sudah tua dan hujanpun turun semakin deras menggenangi jalanan dan membuatnya rata sehingga tidak kelihatan jalanan yang berlobang (maklum jalanan di daerah ane waktu itu masih parah, banyak lobangnya.

Di pertengahan jalan, tiba-tiba becak yang kami tumpangi oleng karena melewati lobang dan juga kelebihan muatan. Akhirnya becak yang kami tumpangi terbalik, tak ayal kami bertiga harus mandi di kubangan. Untungnya kaca yang diletakkan di perut teman ane tidak pecah. Akhirnya kami ikut EBTANAS basah-basahan

Jangan lupa Komeng dan bagi yang ijo-ijo jika berkenan ya.

Kisah Seru Ketika EBTANAS