NGEDUMEL, Ngrundel & Marah-marah mendoakan yang tidak baik, itu adalah sebagian besar sikap yang dipilih oleh masyarakat umum saat mengalami padam listrik, Akibatnya, perbagai protes dituai oleh pihak PLN, mulai dari sekedar telepon hingga aksi massa yang mendatangi kantor PLN.

Dibalik itu semua, layaknya siang yang diiringi oleh malam, kerugian dengan keuntungan, dan negative dengan positif. STOP..!! Mari kita menarik nafas sekejap, cerahkan hati kita. Berpikirlah dengan cara riang dan bahagia, mari kita melihat pojok yang lebih bermakna dan menikmati hidup.

Yuk, mari kita menggelitik sisi positif ketegangan kita saat menghadapi pemadaman listik. Bukankah dengan padamnya listrik saat malam hari bisa membuat keluarga besar kita menjadi lebih akrab. Diwaktu malam biasanya anggota keluarga sibuk dengan kegiatan masing-masing Para Ayah sibuk dimeja kerjanya, mengerjakan tugas kantor yang belum kelar Para ibu melanjutkan tugasnya didapur, sedangkan anak-anak biasanya mendekam dimakar masing-masing. Ada yang ngegame, online dengan komputernya, bersantai dengan novel ditangan dan mulut penuh cemilan. Semua kegiatan itu rutin yang hanya berjalan lancer bila listrik hidup.

Ketika listrik padam, semua lepas dari keprivatian masing-masing. Anak-anak keluar kamaritinya, ayah dan ibu berhenti dari kegiatannya semuanya menuju kesatu titik yaitu Ruang Keluarga/teras dengan diterangi cahaya lampu berbaterai.

Cerita demi cerita mulai mengalir dengan canda tawa yang mebuat rumah nan-gelap riuh dengan suasana kekompakan keluarga yang saling mencintai dan merindui satu sama lain.