

TS
tomsquare
Mobil Bukan Barang Investasi


Spoiler for No Repost:




Bursa Otomotif Mangga Dua Square (BOMS) nama baru dari Raja Bursa Mobil Bekas Mangga Dua Square.
Quote:
Jakarta, KompasOtomotif - Sebagian besar warga Indonesia punya karakteristik berbeda. Salah satunya, adalah sudut pandang mengenai membeli mobil sebagai barang investasi. Padahal, pemikiran ini salah besar!
Hal tersebut disampaikan Halomoan Fischer, General Manajer Mobil88, di Cilandak, kepada KompasOtomotif, akhir pekan lalu. Sebagai profesional yang sudah lama berkecimpung di dunia mobil bekas, Fischer melihat, setiap mobil yang dibeli dipastikan akan terus menurun nilainya setiap tahun, bukan sebaliknya.
"Justru, semakin mahal mobil yang Anda beli, semakin besar depresiasi harganya di masa depan," tukas Fischer.
Dalam perhitungan kasar depresiasi nilai mobil baru yang sudah dibeli konsumen, ada tiga kategori utama. Pertama, jenis kendaraan kelas murah sampai menengah seperti LCGC sampai Toyota Avanza, misalnya. Pada tahun pertama pembelian, nilainya sudah turun 7-10 persen dari harga beli.
Kedua, kategori kendaraan menengah sampai atas. Pada kategori ini biasa masuk sedan mini sampai menengah atau sekelas sport utility vehicle (SUV). "Untuk jenis mobil-mobil besar seperti ini, penurunan nilai bisa mencapai 10-15 persen di tahun pertama, terus menerus di tahun-tahun selanjutnya," beber Fischer.
Ketiga, kategori mobil premium, yang biasanya harga beli barunya di atas Rp 1 miliar. Untuk mobil-mobil seperti ini, penurunan nilai kendaraan justru lebih besar, bisa mencapai 20 persen pada tahun pertama.
"Apalagi kalau pedagang mobkas sangat selektif mau membeli mobil premium, biasanya harus di bawah 10.000 km. Kalau di atas, mereka memilih tidak akan membelinya," lanjut Fischer.
Berbeda dengan warga negara-negara maju, membeli mobil adalah membeli sarana transportasi bukan sebagai produk investasi. Pemikiran ini yang perlu diubah konsumen ketika mau beli mobil baru. Mereka harus sudah siap rugi!
Editor : Aris F. Harvenda
Hal tersebut disampaikan Halomoan Fischer, General Manajer Mobil88, di Cilandak, kepada KompasOtomotif, akhir pekan lalu. Sebagai profesional yang sudah lama berkecimpung di dunia mobil bekas, Fischer melihat, setiap mobil yang dibeli dipastikan akan terus menurun nilainya setiap tahun, bukan sebaliknya.
"Justru, semakin mahal mobil yang Anda beli, semakin besar depresiasi harganya di masa depan," tukas Fischer.
Dalam perhitungan kasar depresiasi nilai mobil baru yang sudah dibeli konsumen, ada tiga kategori utama. Pertama, jenis kendaraan kelas murah sampai menengah seperti LCGC sampai Toyota Avanza, misalnya. Pada tahun pertama pembelian, nilainya sudah turun 7-10 persen dari harga beli.
Kedua, kategori kendaraan menengah sampai atas. Pada kategori ini biasa masuk sedan mini sampai menengah atau sekelas sport utility vehicle (SUV). "Untuk jenis mobil-mobil besar seperti ini, penurunan nilai bisa mencapai 10-15 persen di tahun pertama, terus menerus di tahun-tahun selanjutnya," beber Fischer.
Ketiga, kategori mobil premium, yang biasanya harga beli barunya di atas Rp 1 miliar. Untuk mobil-mobil seperti ini, penurunan nilai kendaraan justru lebih besar, bisa mencapai 20 persen pada tahun pertama.
"Apalagi kalau pedagang mobkas sangat selektif mau membeli mobil premium, biasanya harus di bawah 10.000 km. Kalau di atas, mereka memilih tidak akan membelinya," lanjut Fischer.
Berbeda dengan warga negara-negara maju, membeli mobil adalah membeli sarana transportasi bukan sebagai produk investasi. Pemikiran ini yang perlu diubah konsumen ketika mau beli mobil baru. Mereka harus sudah siap rugi!
Editor : Aris F. Harvenda

Dalam buku "Getting Rich as a Marketer"yang ditulis oleh Frans M. Royan, halaman 141 tentang "Hindari Investasi yang Berdepresiasi" disebutkan bahwa:
Quote:
"Sesuai anjurannya untuk menumpuk kekayaan Anda harus berinvestasi, tetapi investasi sebaiknya yang tidak berdepresiasi. Artinya, nilai dari investasi tersebut merosot, jadi sebenarnya investasi berdepresiasi ini bukan dinamakan investasi sebab yang namanya investasi adalah membeli sesuatu untuk mendapatkan nilai tambah atau keuntungan di masa yang akan datang. Kalau begitu kiat ini kita sebut saja dengan Kiat Hindari Membeli Barang yang Bukan Investasi. Barang-barang itu antara lain: mobil, barang elektronik, barang hobi, serta lainnya yang tentu saja kalau dibeli tidak memiliki nilai di waktu yang akan datang. Mari kita bahas satu per satu
Jika membeli mobil baru belum tentu 5 tahun mendatang harganya akan naik. Satu kekecualian ketika krismon banyak dealer-dealer yang untung besar karena harga mobil menyesuaikan dengan nilai dolar. Sementara itu pada kondisi ekonomi yang normal jangan harap Anda bisa mendapatkan keuntungan dari mobil yang Anda beli, kecuali mobil itu diberdayakan seperti disewakan dan sebagainya. Mobil Anda masih bisa menghasilkan tetapi kalau dipakai sendiri, Anda tidak mendapatkan hasil apa-apa dan harga mobil pastilah turun.”
Jika membeli mobil baru belum tentu 5 tahun mendatang harganya akan naik. Satu kekecualian ketika krismon banyak dealer-dealer yang untung besar karena harga mobil menyesuaikan dengan nilai dolar. Sementara itu pada kondisi ekonomi yang normal jangan harap Anda bisa mendapatkan keuntungan dari mobil yang Anda beli, kecuali mobil itu diberdayakan seperti disewakan dan sebagainya. Mobil Anda masih bisa menghasilkan tetapi kalau dipakai sendiri, Anda tidak mendapatkan hasil apa-apa dan harga mobil pastilah turun.”

Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Antono Purnomo mengenai "Salah Kaprah Investasi" disebutkan bahwa:
Quote:
"Belakangan ini kesadaran untuk berinvestasi memang terus meningkat. Sudah banyak orang mulai menanamkan uang ke berbagai instrumen investasi, baik investasi langsung atau bisnis riil, maupun di sektor keuangan lewat reksadana, saham atau obligasi. Kendaraan bermotor. Selama ini ada sebagian anggota masyarakat yang percaya bahwa kendaraan bermotor merupakan instrumen investasi. Pasalnya, di pasaran ada mobil-mobil yang dijual lebih mahal dari saat dibeli dalam kondisi baru. Tidak salah karena memang ada kendaraan yang demikian. Namun itu hanya segelintir, sedangkan salah kaprah investasi ini berlaku untuk semua jenis kendaraan.
Investasi kendaran bermotor dapat dibagi menjadi dua cabang besar, yaitu untuk jual beli dan dikaryakan. Untuk jual beli tentu berlaku hukum yang sangat simpel: harga beli + biaya perbaikan + margin keuntungan = harga jual. Jadi, selama harga jual tidak di bawah ketiga komponen tersebut, Anda untung. Jika sebaliknya, Anda bakal buntung. Sesimpel itu. Untuk kendaraan yang dijual, dapat kendaraan umum, atau hobi. Tetapi salah kaprah investasi dalam kegiatan ini karena lebih kuat unsur spekulasi ketimbang investasi.
Bagaimana dengan disewakan? Ini tentu murni bisnis dan masuk ke golongan kegiatan berinvestasi. Yang menjadi salah kaprah, banyak orang yang awalnya tidak meniatkan untuk menyewakan kendaraan. Padahal, bila sejak awal memang diniatkan berinvestasi lewat bisnis mobil sewaan, Anda dapat mengatur berbagai hal, mulai dari asuransi – karena asuransi saat ini menolak membayar klaim apabila kendaraan hilang saat dibawa orang-orang di luar yang disepakati dalam surat perjanjian, sampai pengaturan kredit."
Investasi kendaran bermotor dapat dibagi menjadi dua cabang besar, yaitu untuk jual beli dan dikaryakan. Untuk jual beli tentu berlaku hukum yang sangat simpel: harga beli + biaya perbaikan + margin keuntungan = harga jual. Jadi, selama harga jual tidak di bawah ketiga komponen tersebut, Anda untung. Jika sebaliknya, Anda bakal buntung. Sesimpel itu. Untuk kendaraan yang dijual, dapat kendaraan umum, atau hobi. Tetapi salah kaprah investasi dalam kegiatan ini karena lebih kuat unsur spekulasi ketimbang investasi.
Bagaimana dengan disewakan? Ini tentu murni bisnis dan masuk ke golongan kegiatan berinvestasi. Yang menjadi salah kaprah, banyak orang yang awalnya tidak meniatkan untuk menyewakan kendaraan. Padahal, bila sejak awal memang diniatkan berinvestasi lewat bisnis mobil sewaan, Anda dapat mengatur berbagai hal, mulai dari asuransi – karena asuransi saat ini menolak membayar klaim apabila kendaraan hilang saat dibawa orang-orang di luar yang disepakati dalam surat perjanjian, sampai pengaturan kredit."

Komentar TS
Spoiler for Komentar TS:
Jangan takut berinvestasi, walaupun tetap harus berhati-hati dalam mengambil keputusan mengenai arah investasi. TS sebelumnya juga pernah mengambil keputusan untuk berinvestasi di kendaraan. Dengan asumsi sederhana:
Harga mobil cash (saat itu) 160jt.
Ngejar DP 75jt (real DP sudah dikurangi diskon) dengan cicilan 4 tahun sebesar 3juta kurang dikit.
Mobil dikontrak perusahaan dgn nilai kontrak 3jutaan perbulan.
Masih ada sisa dikit buat pemasukan maintenance
Setelah 4 tahun (berhubung merk/brand terkenal) harganya menyusut tipis, antara 130-140jutaan. Rekondisi mobil (pait2nya) ±10 jutaan karena kita ngga tau kondisi terakhirnya gimana. Body dan hal2 lain yg masuk recovery asuransi ngga dihitung ya.
Hasilnya selisih ±50juta yang dikejar selama 4 tahun.
Itu hasil hitung2an versi paling sederhana lah. Cuma setidaknya pernah punya mobil walaupun cuma bisa dipake kalo hari libur nasional dan cuti bersama.
Sekarang kembali ke pilihan agan2, berpikir bijak dalam melangkah agar tidak menyesal kemudian.
Harga mobil cash (saat itu) 160jt.
Ngejar DP 75jt (real DP sudah dikurangi diskon) dengan cicilan 4 tahun sebesar 3juta kurang dikit.
Mobil dikontrak perusahaan dgn nilai kontrak 3jutaan perbulan.
Masih ada sisa dikit buat pemasukan maintenance

Setelah 4 tahun (berhubung merk/brand terkenal) harganya menyusut tipis, antara 130-140jutaan. Rekondisi mobil (pait2nya) ±10 jutaan karena kita ngga tau kondisi terakhirnya gimana. Body dan hal2 lain yg masuk recovery asuransi ngga dihitung ya.
Hasilnya selisih ±50juta yang dikejar selama 4 tahun.

Itu hasil hitung2an versi paling sederhana lah. Cuma setidaknya pernah punya mobil walaupun cuma bisa dipake kalo hari libur nasional dan cuti bersama.

Sekarang kembali ke pilihan agan2, berpikir bijak dalam melangkah agar tidak menyesal kemudian.
Spoiler for Thread lainnya:
Mencegah Flu Secara Alami
Mencegah Uban Sejak Dini
Yuk, Hitung-hitungan Dulu Sebelum Kredit Mobil
6 Konsep Pernikahan Terinspirasi dari Kisah Twilight
10 Godaan Berbahaya Saat Menjelang Pernikahan
Skandal Android Dan Tabung Gas Melon 3 Kg Milik Pemerintah Indonesia
Dampak Negatif Empat Kebiasaan Buruk Anak
Pentingnya Merangsang Panca Indra
Air WC Dapat Diminum
Ilusi Kebahagiaan: Tukang Becak dan Sang Pejabat
Mencegah Uban Sejak Dini
Yuk, Hitung-hitungan Dulu Sebelum Kredit Mobil
6 Konsep Pernikahan Terinspirasi dari Kisah Twilight
10 Godaan Berbahaya Saat Menjelang Pernikahan
Skandal Android Dan Tabung Gas Melon 3 Kg Milik Pemerintah Indonesia
Dampak Negatif Empat Kebiasaan Buruk Anak
Pentingnya Merangsang Panca Indra
Air WC Dapat Diminum
Ilusi Kebahagiaan: Tukang Becak dan Sang Pejabat
Diubah oleh tomsquare 17-06-2014 02:33


iskrim memberi reputasi
1
6.8K
Kutip
55
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan