[Field Report with Pics] Suasana Pasca Penutupan Gang Dolly
TS
Sakuranantouka
[Field Report with Pics] Suasana Pasca Penutupan Gang Dolly
Quote:
Terima kasih buat Para Kaskuser dan Para Momod. Akhirnya thread ane ini jadi HT #1sekaligus juga Top Thread #1 di Forum The Lounge
Spoiler for HT #1 & Top Thread #1 di Forum The Lounge:
Quote:
Terima kasih ane ucapkan bagi Agan-agan semua yang rela melempar Cendol ataupun Abu Gosok Positif ke ane
Spoiler for Cendol 'n Abu Gosok Positif:
"Saya pamit pada keluarga untuk tutup Gang Dolly hari ini. Kalau saya mati, ikhlaskan."
-Tri Rismaharini, Walikota Surabaya
Mungkin beberapa dari kita masih ingat Tragedi Es Krim yang merenggut jutaan rupiah dalam bentuk tanaman rusak beberapa minggu lalu. Disitu kita disuguhkan dengan ketegasan yang membahana dari seorang Bu Risma yang terkenal tegas dan lugas. Sekali lagi, Walikota yang satu ini menunjukkan "auman"nya dalam bentuk menutup lokalisasi yang katanya terbesar di Asia Tenggara (prestasi yang sebenarnya tidak perlu dibanggakan). Seperti diberitakan disini, bahwa berita penutupan tersebut bukanlah hoax semata, namun memang benar-benar terjadi.
Nah, disini ane gak akan banyak-banyak mengutip berita yang sudah ada dan tidak perlu di-copas lagi. Ane hanya ingin sharing laporan terkini suasana lokasi sekitar area gang Dolly selepas acara penutupan yang bertempat di Islamic Centre, Dukuh Kupang tersebut.
Pada awalnya, sepulang dari kantor sekitar pukul 21.45, ane berniat langsung pulang ke rumah. Namun di tengah jalan, ane tiba-tiba merasa kepingin "jalan-jalan" melihat suasana terakhir daerah sekitar Dolly
Ane langsung menuju jalan Girilaya, dimana ane melihat bahwa jalan masih diblokade dengan jalur searah.
Spoiler for Pagar blokade di Jalan Girilaya:
Dari sini, kesan penolakan warga sudah mulai terlihat dari spanduk warna hitam yang bertuliskan: "Kami menolak akal yang tidak punya hati nurani."
Ane berusaha untuk mencari jalan masuk lain yang mungkin bisa digunakan untuk mengakses jantung pusat lokalisasi tersebut (halah ). Ane sempatkan pula mampir ke depan Islamic Centre untuk melihat situasinya, namun sepertinya keadaan sudah sepi, hanya ada beberapa anggota polisi yang berjaga di sekitar situ.
Spoiler for Islamic Centre:
Dari situ ane lanjut terus hingga ke perempatan, lalu belok ke kanan, ke arah jalan Jarak yang juga diblokir dengan akses kecil untuk keluar masuk motor. Dari situ kerumunan massa sudah mulai terbentuk. Ane minggirin motor, trus jalan kaki mendekati kerumunan buat foto-foto dikit.
Spoiler for Kerumunan di Jl. Jarak:
Kerumunan para pengendara sepeda motor:
Setelah didekati, inilah penyebabnya:
Baru tahu kemudian ternyata kerumunan itu rata-rata adalah penduduk sekitar yang ingin pulang namun terhambat oleh blokade warga sekitar, yang merupakan bentuk protes atas penutupan tersebut.
Karena gak mungkin lewat jalan itu, maka ane mencari jalan-jalan tikus untuk bisa masuk lebih dalam lagi. Lama lama, ane jadi sadar bahwa saat itu telah terjadi blokade besar-besaran oleh warga di tiap gang yang menuju arah Gang Dolly. Blokade dilakukan dengan berbagai cara; duduk-duduk di tengah jalan, menutup portal, menutup pagar gang, dll. Okay, keadaan tersebut membuat ane nyerah karena sepertinya tidak ada jalan terbuka untuk bisa masuk ke pusat jagad gonjang-ganjing tersebut .
Spoiler for Contoh cara penutupan jalan oleh warga (di tiga tempat berbeda):
Paling maksimal ane hanya bisa nembus sampe ke jalan Girilaya, lalu iseng poto-poto spanduk yang banyak dipasang di jalan itu.
Spoiler for Spanduk-spanduk berisi protes warga:
Isi spanduk sebelah kanan yang terpotong: "Kami butuh makan & penghidupan. Kami tidak butuh pelatihan / hanya sekedar harapan."
Saat itu jam sudah menunjukkan waktu pukul 23.00, dan ane kemudian mengakhiri sesi jalan-jalan malam tersebut.
Quote:
SITUATION UPDATE Di daerah sekitar Gang Dolly Surabaya (19/06/2014, 12.30-13.30 WIB)
Selamat siang agan-agan semua, di jam makan siang ini ane kembali putar-putar area sekitar Dolly untuk melihat situasi terkini di H plus 1 pasca penutupan di malam sebelumnya.
Keadaan siang ini sudah mulai sedikit reda bila dibandingkan dengan keadaan semalam yang menmang terasa mencekam. Mohon maaf bila foto-foto yang ane upload mulai semalam terasa biasa saja, maklum pake kamera HP gan, selain itu ane juga takut kalo ada yang marahin ane karena ambil foto sembarangan... Hehehe
Ohya, sepertinya ane perlu juga upload peta daerah Dolly dan sekitarnya sebagai gambaran blokade yang dilakukan oleh warga. Namun sekali lagi mohon maaf, ane hanya bisa menggambarkan dua blokade saja, karena ane hanya paham dua jalur itu saja. Ane sempat berkeliling gang-gang lain yang juga mengalami pemblokiran.
Spoiler for Peta:
Sumber: Google Maps
Perjalanan ane mulai dari Jalan girilaya yang rupanya sudah dibuka jalurnya. Dari situ ane ketemu dengan perempatan yang masih saja diblokir dengan cara menata sepeda motor sehingga jalan tersebut tidak dapat diakses. Lalu ane belok ke jalan lain dan sempat mengambil gambar suasana pemblokiran jalan.
Spoiler for Warga masih blokade jalan:
Warga menggunakan portal untuk menutup jalan:
Warga menggunakan rantai yang direntangkan:
Di foto berikut ini, terlihat ada dua siswa SMP yang merasa kebingungan harus lewat mana. Mereka berusaha untuk menembus blokade, namun gagal. Yang ada malah mereka diteriaki warga untuk segera putar balik ke jalan yang lain:
Rupanya bentuk protes warga tidak hanya dalam bentuk blokade jalan ataupun spanduk-spanduk. Para warga juga memasang bendera setengah tiang di berbagai lokasi sebagai bentuk "duka cita" atas hilangnya ladang penghasilan mereka.
Spoiler for Bendera setengah tiang:
Dari situ ane putar balik kemudian mencari jalan lain menuju ujung jalan Jarak. disitu pagar blokade masih ada sejak semalam.
Spoiler for Pagar blokade:
Di sekitar situ ada banyak polisi yang masih berjaga. Sepertinya mereka berpusat di Kantor Kelurahan Putat Jaya yang lokasinya memang ada di dekat perempatan itu.
Spoiler for Kantor kelurahan:
Situasi di Islamic Centre pun sama seperti kemarin malam, lengang dan yang tersisa hanya tenda polisi yang sepertinya belum dibongkar:
Spoiler for Peta Islamic Centre:
Spoiler for Tenda kosong di depan Islamic Centre:
Kesimpulan situasi sementara:
Keadaan masih cukup rawan, terbukti dengan adanya penjagaan Polisi yang ada di sekitar Jl. Jarak. Blokade warga masih ada di berbagai titik, jadi sepertinya masyarakat daerah situ masih tetap teguh untuk melawan keputusan Bu Risma. Sampai berita ini diturunkan (halah ), sepertinya Gang Dolly masih belum bisa tertembus.
Quote:
Kesimpulan ane pribadi:
Ane berfikir bahwa penolakan keras dari warga ini terjadi karena mereka sudah terlanjur "enjoy" dengan penghasilan yang mereka dapatkan disitu, entah itu warung, mucikari, PSK atau segala pihak yang mendapat keuntungan langsung dari gang Dolly itu. Langkah Bu Risma sudah cukup tepat, namun jangan hanya berhenti setelah penutupan itu saja. Beliau harus bisa membuktikan bahwa mereka masih bisa mendapatkan rejeki yang layak setelah Dolly tidak beroperasi lagi.
Silakan komentarnya ya, baik yang setuju maupun yang tidak, tentu saja dengan mendahulukan etika dan kesantunan. Yang mau update info monggo silakan, ntar ane masukkan ke pejwan.