KEJUJURAN JOKOWI-lah yang menyebabkan sebagian orang TIDAK SUKA DIA jadi presiden. Jokowi itu jujur dan bersungguh-sungguh membuat birokrasi negeri ini bersih dari korupsi. Bukan hanya elit korup yang mencegah naiknya Jokowi jadi presiden, tapi juga birokrat birokrat kroco kecil di bawah yang korup dan berlagak seperti raja raja kecil.
Jokowi di Jakarta membuat perubahan besar di tubuh pemprov DKI. Para PNS DKI harus bekerja keras dan jujur dalam melayani rakyat, tentu dengan pendapatan yang besar juga. Yang tidak jujur, disikat. Yang pemalas, didepak. Yang ABS, dibuang.
Itulah paranoia yang kini hendak dihindari para oknum PNS-PNS ataupun birokrat ataupun elit korup yang bersatu padu tidak ingin Jokowi naik ke tampuk presidensial. Mereka ingin status quo. Mereka enggan bekerja keras. Merasa ingin terus jadi raja kecil inginnya datang siang, pulang cepat. Berleha-leha dengan mobil yang belinya dari kutipan-kutipan najis yang dipulung dari tempat basah. Disimpannya oleh mereka uang-uang haram yang dicuri dari kantong rakyat yang seharusnya dilayani.
Untuk 9 Juli, jangan sampai absen mencoblos sebab para brengsek sudah siap mengintai. Kini saatnya para brengsek bersatu dengan brengsek lainnnya untuk melawan mereka republikan-republikan yang peduli pada kebenaran dan kejujuran.

Sebuah kutipan puisi menarik tentang esensi kejujuran:
Ada Apa Dengan Kalian? (Gus Mus)
Bila karena merusak kesehatan, rokok kalian benci
Mengapa kalian diamkan korupsi yang merusak nurani
Bila karena memabokkan, alkohol kalian perangi
Mengapa kalian biarkan korupsi
Yang kadar memabokkannya jauh lebih tinggi?
Bila karena najis, babi kalian musuhi
Mengapa kalian abaikan korupsi
Yang lebih menjijikkan
Ketimbang kotoran seribu babi

ane yakin orang baik dan benar akan selalu dilindungiNya meski jokowi hanya manusia biasa yg tak luput dari kesalahan, Tuhan gak tidur kok