Istilah Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menjadi buah bibir belakangan ini pasca debat capres. Hal tersebut disambut gembira oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo.

"Saya bersyukur TPID itu didiskusikan, karena kami meyakini TPID itu sangat penting khususnya bagi setiap pejabat yang bertanggung jawab terhadap negara, tanggung jawab terhadap provinsi, kabupaten karena pentingnya dan perlunya perhatian tinggi terhadap inflasi," kata Agus di Gedung DPR-RI, Rabu (18/6/2014)

Menurut Agus, peranan TPID sangat penting untuk mengendalikan inflasi. Inflasi ini lah yang menyebabkan nilai sebuah uang berkurang. "Karena inflasi itu satu momok yang bisa mencuri kesejahteraan rakyat," katanya.

Orang nomor satu di BI ini menegaskan, masalah pengendalian inflasi harus dipahami oleh semua orang yang berurusan dengan pemerintahan dan negara.

"Itu urusan semua orang yang bertanggung jawab terhadap negara yakni presiden, provinsi yakni gubernur, kabupaten/kota yakni bupati dan walikota," katanya.

Cerita awal ramainya pembahasan TPID terjadi ketika para calon presiden menjalani debat kandidat membahas persoalan ekonomi pada pekan lalu (15/6/2014). Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) telah mengemukakan visi-misi mereka di bidang ekonomi.

Ketika sesi tanya-jawab antar capres, Jokowi bertanya kepada Prabowo soal bagaimana cara mantan Danjen Kopassus itu meningkatkan peran Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Dari situ diketahui,bahwa Prabowo tidak mengerti kepanjangan dari TPID.

Jokowi memang tidak asing dengan TPID. Pada 2012, Jokowi pernah mendapatkan penghargaan dari TPID karena dinilai mampu menjinakkan inflasi di kota yang dipimpinnya kala itu, Solo.

sumber : detik.com

Gubernur BI mengapresiasi Jokowi yang menguasai TPID dan menerima gelar TPID terbaik

dan Gubernur BI menyatakan seorang pemimpin harus mengerti dan menguasai TPID

sementara prabowo sama sekali tidak paham TPID

itu artinya prabowo tidak layak jadi pemimpin, cocoknya masuk pengadilan ham saja