Quote:
Demi mempromosikan keindahan Kota Bandung, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meluangkan waktunya untuk berperan sebagai sopir bus wisata bertingkat atau yang dikenal dengan Bandros (Bandung Tour on Bus). Emil, sapaan akrab Ridwan, dilibatkan dalam sebuah film karya sutradara muda Ario Rubbik berjudul Hijabers in Love.
"Di film itu saya jadi sopir Bandros selama sepuluh detik," kata Emil saat ditemui Tempo seusai syuting di Taman Dewi Sartika, Balai Kota Bandung, Senin, 16 Juni 2014.
Emil mengatakan keterlibatannya dalam film remaja itu merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan keindahan kota dan meningkatkan industri kreatif Bandung dalam bidang perfilman. "Syuting film itu, kan, harus punya benefit ke kota yang jadi latarnya," ujarnya.
Wali kota yang dilantik pada September 2013 ini mengaku tidak mengalami kesulitan saat berperan sebagai cameo atau pemeran pendukung dalam film pertama rumah produksi Andalan Sinema itu. Saat pengambilan gambar, Emil tampak luwes mengikuti arahan sutradara. Dia mengenakan setelan rapi kemeja putih dengan dasi motif belang berwarna biru dan merah. Emil kemudian berakting mengemudikan bus wisata Bandros dengan santai.
"Adegannya, saya cuma 'say hai' dan bilang 'terima kasih, selamat menikmati Kota Bandung', seolah-olah ngomong ke penumpang," tuturnya.
Emil mengatakan, dari segi teknis, dirinya tidak terlalu gugup di depan kamera karena sebelumnya pernah memegang program acara di salah satu stasiun televisi. Selain itu, Emil pernah terlibat dalam dua kali produksi film. "Secara teknis biasa saja, ini juga bukan profesi, cuma mendukung," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai rencana ke depan apabila ada sutradara yang menawarinya untuk main film, Emil menyatakan akan mengutamakan tanggung jawabnya sebagai wali kota terlebih dahulu. Namun, apabila film tersebut bisa memberikan manfaat pada Kota Bandung, Emil mengaku siap mendukung.
Produser film Hijabers in Love, Ichwan Persada, mengatakan filosofi dari peran Ridwan Kamil sebagai sopir Bandros yaitu sosok Wali Kota Bandung yang memandu masyarakatnya. "Beliau itu merespons baik rencana syuting kami di Kota Bandung. Apresiasinya juga besar terhadap para sineas muda," ujarnya.
sumber:
TEMPO
bisa aja nih pak ridwan, mungkin dia menginginkan peran itu agar masyarakat menilai kalau beliau memang merakyat, jadi orang2 berpikir pak ridwan aja mau dijadiin sopir bus
![I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/iloveindonesias.gif)
imagenya tetap terjaga bahkan bisa naik