- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Rekomendasi Film-Film yang menemani anda saat liburan tiba


TS
fijay21
Rekomendasi Film-Film yang menemani anda saat liburan tiba
1. 21 Jump Street (2012)

2. The Hangover Part 1 - 3



3. Sherlock Holmes & Sherlock Holmes: A Game of Shadows


4. Grown Ups & Grown Ups 2


5. Superhero









6. Animasi



Jangan Lupa Kasih CENDOL!!! Gan.....






Quote:
Greg Jenko (Channing Tatum) dan Morton Schmidt (Jonah Hill) saling bermusuhan sejak SMA, sampai mereka berdua diterima di Instansi Kepolisian yang menjadikan mereka berdua sebagai sahabat karib. Saat mereka berdua menangkap geng motor yang sedang bertransaksi narkoba, mereka berhasil menangkap seorang penjahat dengan cara yang konyol. Sayangnya, bukan pujian yang mereka dapat setelah berhasil menangkap penjahat tersebut, mereka diomeli komandan karena tidak mengucapkan hak-hak tersangka saat menangkapnya.
Keduanya lalu mendapat tugas khusus, yaitu melakukan penyamaran di SMA. Target mereka adalah para pengedar narkoba di sekolah-sekolah yang mengincar para siswa. Mau tidak mau, keduanya harus kembali ke bangku sekolah. Hanya supaya kelihatan keren, Jenko memukul seorang siswa hanya karena masalah kecil. Keduanya pun harus berhadapan dengan guru dan langsung diancam akan dikeluarkan jika berbuat onar lagi.
Mengingat misi yang harus mereka laksanakan, mereka berpura-pura menjadi pembeli narkoba dan malangnya, saat melakukan transaksi ini, mereka dipaksa memakan narkoba yang mereka pesan. Mereka berusaha memuntahkannya, tapi tidak berhasil. Efeknya langsung bereaksi, Schmidt tiba-tiba sangat percaya diri dan mendapat aplaus dalam kelas drama. Sedangkan Jenko malah menghancurkan alat musik.
Sejak saat itu, mereka makin lancar mendapat pasokan narkoba. Bukti-bukti tersebut kemudian dibawa ke markas untuk ditindak lanjuti. Schmidt bahkan berteman dengan Eric (Dave Franco), siswa pengedar narkoba dan mereka berdua dipercaya untuk jadi pengawal dalam transaksi yang lebih besar pada saat malam perpisahan sekolah.
Saat transaksi akan berlangsung, alangkah terkejutnya mereka ketika tahu siapa lelaki yang akan berbelanja narkoba dalam jumlah banyak tersebut. Ternyata ia adalah guru yang beberapa waktu lalu menghadang mereka saat dalam pengaruh narkoba. Bersamaan dengan itu, hadir pula sekelompok geng motor yang dulu berusaha mereka tangkap dengan tujuan yang sama. Malang bagi Schmidt, ia bisa dikenali sehingga identitas mereka sebagai polisi terbongkar. Tembak menembak pun akhirnya terjadi.Kemudian, lewat aksi kejar-kejaran mobil di jalan raya, Jenko dan Schmidt pun akhirnya berhasil melumpuhkan si pengedar narkoba.
Keduanya lalu mendapat tugas khusus, yaitu melakukan penyamaran di SMA. Target mereka adalah para pengedar narkoba di sekolah-sekolah yang mengincar para siswa. Mau tidak mau, keduanya harus kembali ke bangku sekolah. Hanya supaya kelihatan keren, Jenko memukul seorang siswa hanya karena masalah kecil. Keduanya pun harus berhadapan dengan guru dan langsung diancam akan dikeluarkan jika berbuat onar lagi.
Mengingat misi yang harus mereka laksanakan, mereka berpura-pura menjadi pembeli narkoba dan malangnya, saat melakukan transaksi ini, mereka dipaksa memakan narkoba yang mereka pesan. Mereka berusaha memuntahkannya, tapi tidak berhasil. Efeknya langsung bereaksi, Schmidt tiba-tiba sangat percaya diri dan mendapat aplaus dalam kelas drama. Sedangkan Jenko malah menghancurkan alat musik.
Sejak saat itu, mereka makin lancar mendapat pasokan narkoba. Bukti-bukti tersebut kemudian dibawa ke markas untuk ditindak lanjuti. Schmidt bahkan berteman dengan Eric (Dave Franco), siswa pengedar narkoba dan mereka berdua dipercaya untuk jadi pengawal dalam transaksi yang lebih besar pada saat malam perpisahan sekolah.
Saat transaksi akan berlangsung, alangkah terkejutnya mereka ketika tahu siapa lelaki yang akan berbelanja narkoba dalam jumlah banyak tersebut. Ternyata ia adalah guru yang beberapa waktu lalu menghadang mereka saat dalam pengaruh narkoba. Bersamaan dengan itu, hadir pula sekelompok geng motor yang dulu berusaha mereka tangkap dengan tujuan yang sama. Malang bagi Schmidt, ia bisa dikenali sehingga identitas mereka sebagai polisi terbongkar. Tembak menembak pun akhirnya terjadi.Kemudian, lewat aksi kejar-kejaran mobil di jalan raya, Jenko dan Schmidt pun akhirnya berhasil melumpuhkan si pengedar narkoba.
2. The Hangover Part 1 - 3



Quote:
Menjelang 2 hari sebelum pesta pernikahannya, Doug (Justin Bartha) merasa bahwa hari-harinya sebagai seorang bujangan akan segera berakhir. Doug akhirnya mengajak ketiga sahabatnya yaitu Phil (Bradley Cooper), Stu (Ed Helms), dan Alan (Zach Galifianakis) pergi ke Las Vegas untuk merayakan pesta bujangnya.
Setibanya di Las Vegas, mereka menginap di sebuah hotel. Di atap hotel tersebut, mereka mabuk sepanjang malam. Keesokan harinya keanehan mulai terjadi, mereka terbangun dan mereka tidak bisa mengingat apa yang terjadi di malam sebelumnya. Tidak hanya itu, calon mempelai pria Doug juga sudah tidak bersama mereka lagi. Sebagai gantinya mereka menemukan bayi berusia enam bulan di dalam lemari pakaian.
Mereka pun menjadi panik, karena harus mengantarkan Doug ke acara pernikahan. Permasalahan semakin rumit karena ketiga pria itu menemukan Mr. Chow (Ken Jeong) ditemukan terikat dalam bagasi mobil mereka.
Chow menuduh Phil, Stu dan Alan telah mengambil tas miliknya yang tertukar. Chow mengatakan, tas itu berisi uang senilai US$ 80.000. Chow juga mengungkapkan bahwa dirinya telah menculik Doug. Doug akan dikembalikan jika ketiga pria itu berhasil mendapatkan uang senilai US$ 80.000. Mereka bertiga pun berjuang mati-matian mencari uang sebesar US$ 80.000 untuk membebaskan Doug sehingga bisa hadir pada pesta pernikahannya.
sebelumnya mereka dalam keadaan mabuk tiba di rumah mantan atlet petinju Mike tyson dan mengambil seekor macan dan di masukkan ke dalam mobil polisi yang sebelumnya telah dicuri oleh mereka ,kejadian konyol pun selalu hinggap di dalamnya.
Setibanya di Las Vegas, mereka menginap di sebuah hotel. Di atap hotel tersebut, mereka mabuk sepanjang malam. Keesokan harinya keanehan mulai terjadi, mereka terbangun dan mereka tidak bisa mengingat apa yang terjadi di malam sebelumnya. Tidak hanya itu, calon mempelai pria Doug juga sudah tidak bersama mereka lagi. Sebagai gantinya mereka menemukan bayi berusia enam bulan di dalam lemari pakaian.
Mereka pun menjadi panik, karena harus mengantarkan Doug ke acara pernikahan. Permasalahan semakin rumit karena ketiga pria itu menemukan Mr. Chow (Ken Jeong) ditemukan terikat dalam bagasi mobil mereka.
Chow menuduh Phil, Stu dan Alan telah mengambil tas miliknya yang tertukar. Chow mengatakan, tas itu berisi uang senilai US$ 80.000. Chow juga mengungkapkan bahwa dirinya telah menculik Doug. Doug akan dikembalikan jika ketiga pria itu berhasil mendapatkan uang senilai US$ 80.000. Mereka bertiga pun berjuang mati-matian mencari uang sebesar US$ 80.000 untuk membebaskan Doug sehingga bisa hadir pada pesta pernikahannya.
sebelumnya mereka dalam keadaan mabuk tiba di rumah mantan atlet petinju Mike tyson dan mengambil seekor macan dan di masukkan ke dalam mobil polisi yang sebelumnya telah dicuri oleh mereka ,kejadian konyol pun selalu hinggap di dalamnya.
3. Sherlock Holmes & Sherlock Holmes: A Game of Shadows


Quote:
In 1891, London detective Sherlock Holmes (Robert Downey, Jr.) and his partner and flatmate Dr. John Watson (Jude Law) race to prevent the ritual murder of a woman by Lord Henry Blackwood (Mark Strong), who has killed five other young women similarly. They stop the murder before Inspector Lestrade (Eddie Marsan) and the police arrive to arrest Blackwood.
Three months later, Holmes' eccentric behavior again annoys Watson. While he enjoys their adventures together, Watson looks forward to marrying Mary Morstan (Kelly Reilly) and leaving 221B Baker Street. Meanwhile, Blackwood has been sentenced to death and requests to see Holmes, where he warns of three more unstoppable deaths that will cause great changes to the world. Blackwood is subsequently hanged and pronounced dead by Watson. Three days later, Holmes is visited by Irene Adler (Rachel McAdams), a professional thief and his former adversary, who asks him to find a missing man named Luke Reordan. After her departure, Holmes follows her as she meets with her secret employer, hidden in the shadows of a carriage. The concealed man states that Reordan is the key to Blackwood's plans. Holmes only learns that the man is a professor and that he intimidates Adler.
Blackwood's tomb is destroyed from the inside out, Reordan is found dead inside the coffin, and sightings of a living dead Blackwood, which has left a gravedigger in shock, cause public panic. Following a series of clues from the body, Holmes and Watson find Reordan's home and discover experiments attempting to merge science with magic. After they survive a battle with Blackwood's men, Holmes is taken to the Temple of the Four Orders, a secret magical fraternity with considerable political influence. The leaders – Lord Chief Justice Sir Thomas Rotheram (James Fox), U.S. Ambassador Standish (William Hope), and Home Secretary Lord Coward (Hans Matheson) – ask Holmes to stop Blackwood, a former member of the society and, as Holmes deduces from physical similarities, Sir Thomas's son. Sir Thomas and Ambassador Standish are later killed through apparently supernatural means by Blackwood, allowing him to control the Order. He plans to overthrow the British government, then conquer the United States and the world. He lures Holmes to a warehouse where he finds Adler, chained to a hook, gagged, and heading towards a bandsaw, though he saves her in time. However, Watson is injured in a series of explosions set up by Blackwood. Lord Coward, who has been in league with Blackwood all along, issues an arrest warrant for Holmes.
A black and white photograph of the Tower Bridge during its construction.
The finale is on the unfinished Tower Bridge.
Holmes goes into hiding and studies Blackwood's rituals, concluding that the next target is Parliament. Holmes tricks Coward into revealing that the plan is to kill its members. He, Adler and Watson discover a machine below the Palace of Westminster, based on Reordan's experiments, designed to release cyanide gas into the Parliament chambers, killing everyone but Blackwood and his supporters, to whom Blackwood slipped the antidote. Blackwood walks into Parliament and announces that soon all but his supporters will die. As Holmes and Watson battle Blackwood's men, Adler removes the cyanide containers from the machine and flees, pursued by Holmes. Blackwood and Coward realize their plan has failed; Coward is captured but Blackwood escapes. Holmes confronts Adler on top of the incomplete Tower Bridge, but is interrupted by Blackwood. As Holmes and Blackwood fight, Holmes tricks him into becoming entangled in the ropes and chains hanging over the Thames, while Holmes explains the technical trickery behind Blackwood's supposed magic. After a climactic fight, Blackwood, with a noose of chains around his neck, falls from the bridge and is hanged.
Adler explains that her employer is Professor Moriarty, warning that Moriarty is as intelligent as Holmes but far more devious. As Watson moves out of 221B, the police report to him and Holmes that a dead officer was found near Blackwood's device. Moriarty used the confrontations with Adler and Blackwood as a diversion while he took a key component, based on the new science of radio, from the machine. Holmes looks forward to the new case and new adversary
Three months later, Holmes' eccentric behavior again annoys Watson. While he enjoys their adventures together, Watson looks forward to marrying Mary Morstan (Kelly Reilly) and leaving 221B Baker Street. Meanwhile, Blackwood has been sentenced to death and requests to see Holmes, where he warns of three more unstoppable deaths that will cause great changes to the world. Blackwood is subsequently hanged and pronounced dead by Watson. Three days later, Holmes is visited by Irene Adler (Rachel McAdams), a professional thief and his former adversary, who asks him to find a missing man named Luke Reordan. After her departure, Holmes follows her as she meets with her secret employer, hidden in the shadows of a carriage. The concealed man states that Reordan is the key to Blackwood's plans. Holmes only learns that the man is a professor and that he intimidates Adler.
Blackwood's tomb is destroyed from the inside out, Reordan is found dead inside the coffin, and sightings of a living dead Blackwood, which has left a gravedigger in shock, cause public panic. Following a series of clues from the body, Holmes and Watson find Reordan's home and discover experiments attempting to merge science with magic. After they survive a battle with Blackwood's men, Holmes is taken to the Temple of the Four Orders, a secret magical fraternity with considerable political influence. The leaders – Lord Chief Justice Sir Thomas Rotheram (James Fox), U.S. Ambassador Standish (William Hope), and Home Secretary Lord Coward (Hans Matheson) – ask Holmes to stop Blackwood, a former member of the society and, as Holmes deduces from physical similarities, Sir Thomas's son. Sir Thomas and Ambassador Standish are later killed through apparently supernatural means by Blackwood, allowing him to control the Order. He plans to overthrow the British government, then conquer the United States and the world. He lures Holmes to a warehouse where he finds Adler, chained to a hook, gagged, and heading towards a bandsaw, though he saves her in time. However, Watson is injured in a series of explosions set up by Blackwood. Lord Coward, who has been in league with Blackwood all along, issues an arrest warrant for Holmes.
A black and white photograph of the Tower Bridge during its construction.
The finale is on the unfinished Tower Bridge.
Holmes goes into hiding and studies Blackwood's rituals, concluding that the next target is Parliament. Holmes tricks Coward into revealing that the plan is to kill its members. He, Adler and Watson discover a machine below the Palace of Westminster, based on Reordan's experiments, designed to release cyanide gas into the Parliament chambers, killing everyone but Blackwood and his supporters, to whom Blackwood slipped the antidote. Blackwood walks into Parliament and announces that soon all but his supporters will die. As Holmes and Watson battle Blackwood's men, Adler removes the cyanide containers from the machine and flees, pursued by Holmes. Blackwood and Coward realize their plan has failed; Coward is captured but Blackwood escapes. Holmes confronts Adler on top of the incomplete Tower Bridge, but is interrupted by Blackwood. As Holmes and Blackwood fight, Holmes tricks him into becoming entangled in the ropes and chains hanging over the Thames, while Holmes explains the technical trickery behind Blackwood's supposed magic. After a climactic fight, Blackwood, with a noose of chains around his neck, falls from the bridge and is hanged.
Adler explains that her employer is Professor Moriarty, warning that Moriarty is as intelligent as Holmes but far more devious. As Watson moves out of 221B, the police report to him and Holmes that a dead officer was found near Blackwood's device. Moriarty used the confrontations with Adler and Blackwood as a diversion while he took a key component, based on the new science of radio, from the machine. Holmes looks forward to the new case and new adversary
4. Grown Ups & Grown Ups 2


Quote:
Walaupun berjudul Grown Ups, film yang ditulis Adam Sandler ini tidaklah menampilkan cerita tentang kedewasaan sama sekali. Hal ini tidaklah mengherankan karena Sandler memang lekat dengan image seperti itu. Dia mungkin sudah 43 tahun dan punya anak tetapi masih mempertahankan jenis humor kekanak-kanakan yang membuatnya terkenal di akhir 90an (Happy Gilmore, Billy Madison, The Waterboy).
Humor-humor yang ditampilkan bukanlah sesuatu yang baru, malah cenderung antik. Sandler mungkin menganggap jokes tentang buang gas dan orang gemuk masih tetap lucu tetapi lelucon semacam itu sudah terlalu sering kita lihat dan cenderung membosankan. Pemeran lainnya (Chris Rock, David Spade, dan Rob Schneider) menampilkan jokes antara teman yang mungkin sulit diikuti orang lain di luar mereka.
Sandler berperan sebagai Lenny, agen Hollywood yang sukses. Istrinya (Salma Hayek) adalah perancang pakaian yang amat lincah, sementara anaknya yang manja sering mengirim sms kepada sang pengasuh untuk minta tambahan latte. Setelah pelatih basket Lenny sewaktu kecil, Buzzer (Blake Clark) meninggal, dia dan teman-temannya di masa kecil berkumpul di pemakaman dan terjadilah reuni diantara mereka.
Reuni itu berubah menjadi semacam kontes diantara mereka. Masing-masing mengincar kelemahan yang lain: ada yang takut istri, ada yang suka wanita lebih tua, ada yang pemabuk, dan lain-lain.
Semua itu akan baik saja jika ada nuansa komedi yang "pas". Daripada menghasilkan komedi yang lebih cocok dengan generasi sekarang, kita malah melihat 5 pria yang tidak pernah dewasa (dan tidak berniat untuk itu) yang memancing tawa dengan menembakkan panah ke kerumunan, menggoda perempuan dengan norak, atau mengganggu anak umur 4 tahun yang masih menyusui. Juga komedi slapstick yang sudah sangat familiar.
Grown Ups memang film tipikal Sandler. Jika anda memang penggemar berat dia, maka anda akan tertawa menyaksikan film ini. Tetapi, di situlah "kelemahan" Sandler. Formula film seperti ini akan menyulitkan dia untuk menjaring penggemar baru
Humor-humor yang ditampilkan bukanlah sesuatu yang baru, malah cenderung antik. Sandler mungkin menganggap jokes tentang buang gas dan orang gemuk masih tetap lucu tetapi lelucon semacam itu sudah terlalu sering kita lihat dan cenderung membosankan. Pemeran lainnya (Chris Rock, David Spade, dan Rob Schneider) menampilkan jokes antara teman yang mungkin sulit diikuti orang lain di luar mereka.
Sandler berperan sebagai Lenny, agen Hollywood yang sukses. Istrinya (Salma Hayek) adalah perancang pakaian yang amat lincah, sementara anaknya yang manja sering mengirim sms kepada sang pengasuh untuk minta tambahan latte. Setelah pelatih basket Lenny sewaktu kecil, Buzzer (Blake Clark) meninggal, dia dan teman-temannya di masa kecil berkumpul di pemakaman dan terjadilah reuni diantara mereka.
Reuni itu berubah menjadi semacam kontes diantara mereka. Masing-masing mengincar kelemahan yang lain: ada yang takut istri, ada yang suka wanita lebih tua, ada yang pemabuk, dan lain-lain.
Semua itu akan baik saja jika ada nuansa komedi yang "pas". Daripada menghasilkan komedi yang lebih cocok dengan generasi sekarang, kita malah melihat 5 pria yang tidak pernah dewasa (dan tidak berniat untuk itu) yang memancing tawa dengan menembakkan panah ke kerumunan, menggoda perempuan dengan norak, atau mengganggu anak umur 4 tahun yang masih menyusui. Juga komedi slapstick yang sudah sangat familiar.
Grown Ups memang film tipikal Sandler. Jika anda memang penggemar berat dia, maka anda akan tertawa menyaksikan film ini. Tetapi, di situlah "kelemahan" Sandler. Formula film seperti ini akan menyulitkan dia untuk menjaring penggemar baru
5. Superhero









6. Animasi



Quote:
Kalo ada yang kurang tolong di tambahkan dengan komentarnya ya 

Jangan Lupa Kasih CENDOL!!! Gan.....






Diubah oleh fijay21 18-06-2014 16:35
0
4.6K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan