Tahun depan... weekend liburan ke Bandung, Bogor, Puncak udah terlalu mainstream bray
TS
the.abcde
Tahun depan... weekend liburan ke Bandung, Bogor, Puncak udah terlalu mainstream bray
Tahun depan kita ga bakalan aneh dengar omongan ini:
"Bro weekend ini mau kemana bro?"
"Gue mo ke Tegal buat wisata kuliner sate kambing muda,Biasa gan gua penngemar sate kambing,"
"wah asyik bro, ntar pulangnya bawa oleh2 telor asin Brebes ya?"
"Yoi"
"Jangan lupa kontrol kolesterolnya"
""
Nih buktinye...
Spoiler for Buktinya:
Tol Cikampek - Palimanan Ditargetkan Beroperasi 2015
Ruas tol Cikampek – Palimanan (Cikampali) sepanjang 116 km diperkirakan akan mulai beoperasi pada tahun 2015. Beroperasi ruas tol ini diharapkan akan mengurangi kepadatan lalu lintas di sepanjang jalur pantura.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak mengatakan proyek pembangunan jalan tol ruas Cikampek (Karawang) - Palimanan (Cirebon) saat ini sudah mencapai 27 persen.
"Tidak ada masalah pembebasan lahan, yang terjadi adalah masalah terjadinya pergeseran lateral dari 50 cm menjadi 70 cm di dekat Sungai Ciherang," kata Hermanto Dardak.
Dia menambahkan, pada seksi 6B tengah dilakukan pekerjaan pemecahan batu.
Menurut Hermanto Dardak, ada beberapa keuntungan yang bisa dipetik dari dioperasikannya ruas tol Cikampali.
Pertama, mengurangi beban jalan Pantura yang saat ini sangat berat.
Kedua, biaya pemeliharaan/perbaikan dapat ditekan seminimal mungkin.
Ketiga, mengurangi tingkat kemacetan panjang yang kerap terjadi khususnya pada titik-titik jalan yang rawan kerusakan seperti di Kabupaten Tegal dan persimpangan Jomin di Purwakarta.
Perbaikan Jalan Pantura
Wamen Hermanto Dardak melakukan inspeksi ke ruas Pantura mulai dari Cikampek hingga Lohbener Kabupaten Indramayu di Provinsi Jawa Barat.
Kunjungan kerja dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung kondisi ruas jalan nasional yang merupakan urat nadi perekonomian nasional. Selain itu memastikan disepanjang jalur ini tetap terjaga baik sehingga optimal dalam melayani kelancaran kegiatan arus barang/jasa. Terlebih jalur ini menjadi tumpuan utama para pemudik saat akan merayakan Hari Lebaran di kampung halamannya yang tinggal 2 bulan lagi.
“Kami ingin agar kelancaran arus lalu lintas di jalur ini terus tetap terjaga. Itulah mengapa perbaikan dan perawatan terus dilakukan di ruas ini. Kita tadi melihat kerusakan ringan hampir merata di sepanjang Subang – Lohbener,” tutur Hermanto Dardak.
Terkait dengan kunjungan kerja yang dilakukan, Hermanto menegaskan, ada beberapa program kerja yang harus sukses untuk direalisasikan diantaranya, kelancaran arus mudik lebaran, berjalannya sinkronisasi antara Ditjen Bina Marga dan Ditjen Sumber Daya Air terutama mengatasi rawan genangan air di beberapa titik yang menyebabkan kerusakan jalan.
Saat ini pekerjaan normalisasi sepanjang 9 km di Sungai Mangsetan sedang proses pelaksanaan. Disisi lain, perlunya ditangani genangan akibat penyumbatan air akibat belum lancarnya sirkulasi keluar/masuknya air akibat belum adanya drainase yang memadai di jalan Raya Sakra, Indramayu.
“Dengan dibuatnya saluran drainase sepanjang 400 meter nanti maka genangan air yang ada dapat dialirkan Sungai Sewo. Paket pekerjaan ini merupakan bagian dari Paket Sewo – Patrol (6 km) dimulai dari jembatan Sewo hingga Patrol. Bila pekerjaan saluran drainase ini rampung maka genangan yang mungkin muncul langsung di alirkan ke Sungai Sewo,” ungkap Kepala Satuan Kerja PJN Wilayah I Yuliansyah.
Wamen PU menambahkan, Sungai Mangsetan, Sungai Cilalanang, Sungai Bogel dan Menir kerap meluap airnya di musim penghujan. Hal Ini tentu akan mengganggu kelancaran arus lalu lintas disamping juga menyebabkan kerusakan jalan. Oleh karena itu normalisasi perlu dilakukan agar kelancaran arus keluar/masuknya air dapat berjalan normal dan tidak menimbulkan genangan.
Sepanjang perjalanan Wamen PU, Hermanto Dardak turun ke lapangan misalnya, melihat kesiapan pembangunan ruas Tol Cikampek – Palimanan, melihat pekerjaan gorong-gorong air yang melintas di Km 127 di Ciasem, Subang di sebrang POM Bensin dan pekerjaan perbaikan jalan yang tidak jauh dari lokasi pemasangan gorong-gorong serta 2 titik alur sungai yang perlu dilakukan normalisasi.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah II, Adriananda menjelaskan, gorong-gorong berupa box culfert akan dipasang di kanan/kiri jalan yang mengarah ke Cikampek maupun sebaliknya ke arah Cirebon.
Ditegaskan, pasca amblasnya ruas jalan di KM 127 (Subang) 20 Januari lalu akibat penurunan struktur tanah mengharuskan perlu dilakukan perbaikan yang signifikan. Rencana semula, pemasangan gorong-gorong akan diselesaikan seluruhnya. Namun mengingat dampak kemacetan parah yang akan timbul bila dipaksakan. Maka terpaksa pekerjaan ditunda hingga usai Lebaran berlalu.
“Masing-masing akan dipasang Box Culfert 2 buah dan 4 buah. Pekerjaan ini dikerjakan PT Waskita Karya dengan nilai kontrak sebesar Rp 10 miliar,” tambahnya. (WID/Humas Kemenpu/ES)
0
1.5K
Kutip
6
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru