indosiar.com, Purwakarta - (Rabu : 18/06/2014) Capres nomor urut 2 Joko Widodo mengisi waktunya Selasa kemarin, dengan menemui pendukungnya disejumlah wilayah Jawa Barat. Selalu kedatangannya disambut antusias ribuan warga yang rela berlama-lama menunggunya. Adapun JK, atau Jusuf Kalla berkampanye disejumlah wiayah di Provinsi Jawa Timur. Salah satunya berdialog dengan para petani tepu.

Dengan berjalan kaki, capres nomor urut 2 Joko Widodo menyapa ribuan warga, di lapangan Situ Belud, Purwakarta, Jawa Barat, hari Selasa, warga antusias sekedar melihat dan berebutan salaman langsung dengan Jokowi.

Pekan ketiga massa kampanye pilpres, Jokowi kembali menyambangi propinsi Jawa Barat. Propinsi ini memang menjadi penentu peta politik nasional mengingat ada lebih dari 32 juta pemilih ada di sini. Sebelum berorasi, Jokowi didoakan para alim ulama dari sejumlah pondok pesantren.

Dihadapan ribuan pendukung, Jokowi kembali mengklarifikasi sejumlah kampanye hitam dan meminta pendukungnya tidak mempercayai semua tudingan itu, mulai dari tudingan dirinya warga negara Singapura, hingga tudingan penghapusan tunjangan sertifikasi guru dan beras miskin. Jokowi mengatakan, semua tuduhan itu tidak benar. Sebaliknya jika dirinya dan JK terpilih, justru akan menambah tunjangan sertifkasi guru dan meningkatkan mutu dan jumlah beras bagi warga miskin.

Dua program andalan yang diimplementasikan dalam Kartu Indonesia Sehat dan Pintar kembali menjadi jualan utama janji kampanye Jokowi.

Agar semua program itu terwujud, Jokowi mengajak pendukungnya mensukseskan dirinya dan JK dalam pilpres 9 Juli mendatang. Dari Purwakarta, Jokowi kemudian melanjutkan kampanye ke wilayah Subang.

Sementara cawapresnnya Jusuf Kalla, mulai berkampanye di basis massa NU, di wilayah Jawa Timur. JK menyambangi sejumlah wilayah, diantaranya bertemu dengan para petani tebu, di desa Pucukan, Jember. JK tiba dengan menggunakan helikopter disambut antusias para petani tebu, yang datang dari sejumlah kota di Jawa Timur.

JK berjanji jika dirinya dan Jokowi terpilih akan memberantas mafia impor gula, dengan meningkatkan produksi gula petani nasional melalui subsidi pupuk dan bibit unggulan. (Zaenal Arifin/Agus Ainul Yaqin/Sup)