Jakarta - Para artis yang terdiri dari pegiat film, musik dan seni rupa menyatakan bahwa program ekonomi kreatif yang dicanangkan dalam visi dan misi calon presiden Joko Widodo adalah salah satu jalan untuk melakukan revolusi mental. Demikian hal tersebut disampaikan mereka dalam sebuah konferensi pers di Jakarta.
“Ekonomi kreatif adalah aroma segar bagi industri perfilman nasional. Film Indonesia mempunyai sejarah panjang yang mengalami pasang surut. Oleh karena itu industri film mempunyai peran yang cukup besar dalam mempengaruhi masyarakat bahkan juga dapat memperburuk kondisi masyarakat,” ujar Alex Komang, pelaku film Indonesia yang dituliskan Rabu (18/6/2014).

Dalam kesempatan yang sama, Rofi, salah satu pegiat di bidang animasi menyatakan bahwa negara maju mempunyai hutang terhadap animasi. Contohnya Jepang dengan animasi Captain Tsubasa, sehingga anak-anak Jepang suka untuk bermain bola. Banyak negara-negara maju yang melakukan promo sebuah produk atau gagasan lewat animasi.

“Statemen Jokowi tentang ekonomi kreatif adalah pas dan tepat untuk mendukung program ekonomi kreatif,” pungkas Rofi.

“Program Jokowi sudah tepat untuk melakukan hal tersebut dimana ekonomi kratif adalah salah satu penyumbang devisa terbesar untuk negara. Kendala selama ini adalah tidak adanya penegakan hukum dalam industr musik, banyak karya yang tidak dilindungi, sehingga banyak merugikan hak cipta,” sambung Abdee Slank menutup konferensi.