Tahun 2013 adalah salah satu tahun tergelap dalam sejarah perfilman Indonesia – yang paling gelap adalah tahun 2011, tidak ada satupun film lokal yang berhasil melewati angka 1 juta penonton. Berdasarkan laporan filmindonesia.or.id, butuh waktu sampai akhir tahun untuk menyaksikan bahwa akhirnya ada film lokal yang bisa menembus angka 1 juta penonton. 99 Cahaya Dari Eropa dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah dua film yang akhirnya berhasil menutup 2013 dengan cukup menggembirakan. Walaupun kabarnya – ini masih gosip saja, bisa saja salah – Multivision Plus cukup kecewa dengan hasil Soekarno yang hanya mencapai 900 ribuan penonton. Gosip-gosipnya mereka pengen mecahin rekor Habibie Ainun yang mencapai 4,4 juta penonton.

Walaupun 2013 akhirnya ditutup dengan dua film yang memberikan sedikit rasa optimis, hasil akhir keseluruhan film Indonesia pada tahun lalu tetap aja menyedihkan. Di posisi 10 ditempati oleh Get Married 4 yang meraih 300 ribu penonton. Sekedar perbandingan aja, di tahun 2009 pada posisi 10 ditempati oleh Merah Putih yang berhasil meraih 600 ribuan penonton.

Jadi apa yang salah? Apakah ini masalah karena penonton Indonesia yang kurang puas dengan hasil film lokal? Atau salah produser yang kerap mengulangi resep sukses yang sama terus-terusan sehingga penonton mundur teratur? Bisa jadi salah satunya, bisa juga dua-duanya atau bisa jadi juga karena masalah ketiga yang belum terpecahkan. Tapi berdasarkan hasil box office film lokal dari tahun 2007 sampai tahun lalu, ini yang bisa disimpulkan agar film berhasil mendapatkan paling tidak 1 juta penonton:

1. BUKU BEST-SELLER BISA JADI JAMINAN BOX OFFICE
Kita bahas mengenai buku best-seller super best-seller disini. Buku yang kayaknya hampir dibaca sama semua umat. Buku yang gampang banget ditemui bajakannya. Buku-buku ini kalo difilmkan kemungkinan besar jika difilmkan sudah pasti dapat satu juta penonton (Laskar Pelangi, Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Habibie Ainun, 5 cm, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck). Terutama buku-buku dengan tema rejilius dan sosok inspiring – kalau dia makin menderita dan akhirnya sukses kaya raya makin bagus.
Tapi catat : ini hanya akan berhasil kalau dibikin dengan production value yang bagus. Karena banyak juga film yang diangkat dari buku best seller, bikinnya serampangan, hasil penontonnya juga ala kadarnya.

3. PROMO MENGGUNAKAN GOSIP-GOSIP HEBOH
Arwah Goyang Karawang yang dirilis pada tahun 2011 menggunakan kendaraan Jupe dan Depe yang berantem – coba kalau kita ada disana dan bawa props seperti jelly atau semacamnya, pasti akan jauh lebih seru – hanya mencapai 700 ribu penonton.

4. FILM GENRE JARANG BERHASIL MENEMBUS ANGKA 1 JUTA PENONTON
Film genre yang dimaksud disini adalah film action, horor, sci:fi, misteri, thriller dan kawan-kawannya. Film-film yang meraih 1 juta penonton rata-rata bergenre drama atau komedi seperti Get Married, Naga Bonar Jadi 2, Quickie Express, Garuda Di Dadaku. The Raid, Air Terjun Pengantin dan Tali Pocong Perawan menjadi pengecualian.
The Raid berhasil meraih 1 juta penonton karena filmnya walaupun secara production value lumayan overwhelming tapi secara plot filmnya sangat sederhana. Air Terjun Pengantin jadi pengecualian karena satu-satunya alasan orang menonton film ini adalah untuk melihat Tamara Bleszynski make bikini di pantai. Dan Tali Pocong Perawan adalah debut pertama Dewi Perssik dalam layar lebar. Jauh sebelum dia meracuni tv dengan gosip, jauh sebelum dia narsis di film horor setiap tiga bulan sekali.

5. MENGULANG RESEP YANG SAMA BELUM TENTU BERHASIL
Sekuel bukanlah ide yang bagus untuk mencari penonton diatas satu juta. Garuda di Dadaku 2, Air Terjun Pengantin 2, Laskar Pelangi Sekuel 2 : Edensor, Manusia Setengah Salmon gagal mengulangi kesuksesan yang sebelumnya. Film dengan gimmick yang sama juga jarang berhasil, contohnya seperti Jokowi dan Soekarno.

6. FILM DENGAN HIGH-CONCEPT LEBIH SUSAH MENCARI PENONTON DARIPADA APAPUN
Film-film yang cenderung art-house sudah pasti tidak akan mencapai angka 1 juta penonton. Nyari penonton saja susah. Film-film seperti Pintu Terlarang, Kala, Fiksi, Jermal, What They Don’t Talk When They Talk About Love, Optatissimus, Lovely Man, Killers sangat susah mencari audience-nya disini.

Terima kasih sudah berkunjung di Thread ini.
Semoga bermanfaat dan memberi inspirasi untuk agan/sist kaskuser sekalian.