- Beranda
- Komunitas
- News
- Dunia Kerja & Profesi
>>Diskriminasi Almamater Di Dunia Kerja, Almamater Is All That Matter<<


TS
evan.treborn
>>Diskriminasi Almamater Di Dunia Kerja, Almamater Is All That Matter<<

INTERMEZZO
Quote:
Quote:
Pertama-tama ane ingin menyampaikan bahwa trit ini dibuat bukan bermaksud untuk menyinggung pihak manapun.
tujuan ane membuat trit ini hanyalah untuk sharing dan mengemukakan pendapat dari pengalaman yang telah ane alami.
hal ini sejalan dengan misi yang diemban oleh kaskus sendiri, yaitu :
"Kaskus is providing basic humanrights such as freedom of speech",
dan apabila secara tidak sengaja ada kata2 maupun kalimat di trit ane yang sekiranya menyinggung pihak lain,
maka dengan ini pula ane meminta maaf yang sebesar-besarnya.
tujuan ane membuat trit ini hanyalah untuk sharing dan mengemukakan pendapat dari pengalaman yang telah ane alami.
hal ini sejalan dengan misi yang diemban oleh kaskus sendiri, yaitu :
"Kaskus is providing basic humanrights such as freedom of speech",
dan apabila secara tidak sengaja ada kata2 maupun kalimat di trit ane yang sekiranya menyinggung pihak lain,
maka dengan ini pula ane meminta maaf yang sebesar-besarnya.
PERMASALAHAN
Quote:
Quote:
Percaya tak percaya, di Indonesia yang katanya sudah merdeka dan berdemokrasi ini masih saja terjadi diskriminasi almamater di dunia kerja.
Ini benar-benar sangat disayangkan, hal ini terutama ane sadari setelah beberapa kali mengikuti jobfair baik yang diselenggarakan secara umum maupun yg diselenggarakan oleh kampus-kampus tertentu.
Dengan penuh semangat ane menyiapkan berlembar-lembar print-out CV pribadi dan titipan sejumlah teman.
Semangat untuk berangkat menuju jobfair sangat menggebu demi status diterima kerja di perusahaan ternama dan menyenangkan orangtua karena gelar "pengangguran berijazah" yang sudah ane sandang cukup lama.
Pertama kali mengikuti jobfair ane berusaha berpenampilan menarik, bak karyawan modis, rapi, klimis, dijamin oke. Tapi berikutnya ane tak lagi mengutamakan penampilan.
Terakhir di jobfair akhir 2013 lalu ane datang dengan tas ransel anak kuliahan berisi penuh CV teman-teman, berjaket, celana komprang dan sepatu santai.
Tak pula ane membawa selembar CV, Bukan main peserta membludak, bayangkan saja pengisi stan adalah perusahaan ternama, sebut saja Chevron, Schlumberger, Wilmar, United Tractor, Pertamina, Telkomsel, Bank Mandiri, BNI, BRI, Astra Group, Bentoel, Freeport, nyaris semua perusahaan ternama ada dan masih banyak lagi.
Ane ikuti satu-per satu presentasi perusahaan-perusahaan tersebut, dan akhirnya rasa penasaran akan tanya "Mengapa tak satu pun alumni dari Universitas ane dipanggil tes di perusahaan-perusahan ternama tersebut" terjawab, kalaupun ada yang memanggil tes itu adalah perusahaan yang belum begitu bernama.
Setelah ane mempehatikan ternyata perusahaan-perusahaan bonafit tersebut sengaja datang dan mengikuti jobfair tersebut untuk menjaring tenaga teknis dari Universitas ternama saja, penyaji sendiri yang menyebut demikian.
Pupuslah harapan ane untuk dapat dipanggil tes di perusahaan BUMN maupun Multinasional terkenal.
Dan yang sangat disayangkan, di beberapa stan perusahaan, form pengisian biodata peserta yang melakukan drop CV dalam bentuk softcopy, pada bagian pilih menu asal universitas hanya terdapat setidaknya tujuh pilihan: ITB, UI, UGM, UNPAD, ITS, UNAIR, Overseas, dan Others. miris sekaligus sedih ane liatnya.
Ada lagi pengalaman pahit ane, ketika drop CV untuk posisi ODP sebuah Bank plat merah, ane tulis pendidikan S1 Universitas *******.
Awalnya petugas hanya melihat IPK dan dia bertanya, "IPK terakhir 3,xx ya?" setelah meneliti CV ane beberapa lama, akhirnya si petugas tanya lagi ke ane, "Lho?anda ini lulusan universitas ******* ya mas??, dan petugas seolah merasa hampir kecolongan dia langsung membaca ulang CV ane dan melingkari besar-besar di nama perguruan tinggi ane.
Perasaan ane sudah nggak enak waktu itu, dan saat pengumuman daftar nama yang dipanggil tes selanjutnya apa yang ane khawatirkan benar-benar terjadi,ane tak menjumpai nama ane di sana, sudah bisa diduga. Dan 90% dari yang terpanggil adalah alumni dari perguruan besar, sisanya overseas, dan sejumlah perguruan tinggi swasta ternama, memang apes.
Terus ada lagi gan, kali ini MT di perusahaan otomotif multinasional di indonesia. suasana stand sudah seperti pasar minggu aja, antrian meluber sampai di pintu depan.
Ane ikutan antri dengan harapan ane bisa lolos tes administrasi dan diberikan kesempatan untuk mengikuti tahapan seleksi selanjutnya. setelah ikut mengantri beberapa jam, akhirnya tiba giliran ane untuk drop CV dan cek kelengkapan berkas. apa lacur, pas petugas stand tahu ane lulusan kampus *****, beliau mengatakan " Maaf mas, untuk posisi MT saat ini kami tidak menerima lulusan dari kampus anda".
DEGGG..ane langsung kayak kesamber pas denger dia bilang kayak gitu, perasaan ane jadi campur aduk nggak karuan saat itu. antara malu dan sedih udah nyampur jadi satu.
yang ane sayangkan adalah, kalau memang dari awal yang dibutuhkan adalah lulusan dari top university, Kenapa tidak diberitahukan dari awal di papan pengumuman maupun saat presentasi?ini justru merugikan pelamar yg dari kampus non favorit kayak ane yang sudah antri dan nunggu lama.
Ini benar-benar sangat disayangkan, hal ini terutama ane sadari setelah beberapa kali mengikuti jobfair baik yang diselenggarakan secara umum maupun yg diselenggarakan oleh kampus-kampus tertentu.
Dengan penuh semangat ane menyiapkan berlembar-lembar print-out CV pribadi dan titipan sejumlah teman.
Semangat untuk berangkat menuju jobfair sangat menggebu demi status diterima kerja di perusahaan ternama dan menyenangkan orangtua karena gelar "pengangguran berijazah" yang sudah ane sandang cukup lama.
Pertama kali mengikuti jobfair ane berusaha berpenampilan menarik, bak karyawan modis, rapi, klimis, dijamin oke. Tapi berikutnya ane tak lagi mengutamakan penampilan.
Terakhir di jobfair akhir 2013 lalu ane datang dengan tas ransel anak kuliahan berisi penuh CV teman-teman, berjaket, celana komprang dan sepatu santai.
Tak pula ane membawa selembar CV, Bukan main peserta membludak, bayangkan saja pengisi stan adalah perusahaan ternama, sebut saja Chevron, Schlumberger, Wilmar, United Tractor, Pertamina, Telkomsel, Bank Mandiri, BNI, BRI, Astra Group, Bentoel, Freeport, nyaris semua perusahaan ternama ada dan masih banyak lagi.
Ane ikuti satu-per satu presentasi perusahaan-perusahaan tersebut, dan akhirnya rasa penasaran akan tanya "Mengapa tak satu pun alumni dari Universitas ane dipanggil tes di perusahaan-perusahan ternama tersebut" terjawab, kalaupun ada yang memanggil tes itu adalah perusahaan yang belum begitu bernama.
Setelah ane mempehatikan ternyata perusahaan-perusahaan bonafit tersebut sengaja datang dan mengikuti jobfair tersebut untuk menjaring tenaga teknis dari Universitas ternama saja, penyaji sendiri yang menyebut demikian.
Pupuslah harapan ane untuk dapat dipanggil tes di perusahaan BUMN maupun Multinasional terkenal.
Dan yang sangat disayangkan, di beberapa stan perusahaan, form pengisian biodata peserta yang melakukan drop CV dalam bentuk softcopy, pada bagian pilih menu asal universitas hanya terdapat setidaknya tujuh pilihan: ITB, UI, UGM, UNPAD, ITS, UNAIR, Overseas, dan Others. miris sekaligus sedih ane liatnya.
Ada lagi pengalaman pahit ane, ketika drop CV untuk posisi ODP sebuah Bank plat merah, ane tulis pendidikan S1 Universitas *******.
Awalnya petugas hanya melihat IPK dan dia bertanya, "IPK terakhir 3,xx ya?" setelah meneliti CV ane beberapa lama, akhirnya si petugas tanya lagi ke ane, "Lho?anda ini lulusan universitas ******* ya mas??, dan petugas seolah merasa hampir kecolongan dia langsung membaca ulang CV ane dan melingkari besar-besar di nama perguruan tinggi ane.
Perasaan ane sudah nggak enak waktu itu, dan saat pengumuman daftar nama yang dipanggil tes selanjutnya apa yang ane khawatirkan benar-benar terjadi,ane tak menjumpai nama ane di sana, sudah bisa diduga. Dan 90% dari yang terpanggil adalah alumni dari perguruan besar, sisanya overseas, dan sejumlah perguruan tinggi swasta ternama, memang apes.
Terus ada lagi gan, kali ini MT di perusahaan otomotif multinasional di indonesia. suasana stand sudah seperti pasar minggu aja, antrian meluber sampai di pintu depan.
Ane ikutan antri dengan harapan ane bisa lolos tes administrasi dan diberikan kesempatan untuk mengikuti tahapan seleksi selanjutnya. setelah ikut mengantri beberapa jam, akhirnya tiba giliran ane untuk drop CV dan cek kelengkapan berkas. apa lacur, pas petugas stand tahu ane lulusan kampus *****, beliau mengatakan " Maaf mas, untuk posisi MT saat ini kami tidak menerima lulusan dari kampus anda".
DEGGG..ane langsung kayak kesamber pas denger dia bilang kayak gitu, perasaan ane jadi campur aduk nggak karuan saat itu. antara malu dan sedih udah nyampur jadi satu.
yang ane sayangkan adalah, kalau memang dari awal yang dibutuhkan adalah lulusan dari top university, Kenapa tidak diberitahukan dari awal di papan pengumuman maupun saat presentasi?ini justru merugikan pelamar yg dari kampus non favorit kayak ane yang sudah antri dan nunggu lama.
TANGGAPAN ANE
Quote:
Quote:
Ane pribadi nggak masalah sistem ini diberlakukan karena memang pada dasarnya fasilitas dan standar pendidikan tinggi di Indonesia tidak sama dan itu merupakan hak perusahaan untuk memprioritaskan universitas yang lebih top sebagai calon karyawan mereka.
Tapi ane juga mengharapkan adanya kesempatan bagi lulusan universitas non favorit untuk mengikuti seleksi kerja di perusahaan tersebut. karena menurut ane belum tentu mahasiswa lulusan dari universitas top lebih berkompetensi daripada lulusan universitas biasa.
Setidaknya beri kesempatan untuk lolos seleksi administrasi. toh nanti pada akhirnya juga ada tahapan selanjutnya seperti psikotes dan wawancara, dan disana barulah bisa dilihat seberapa kompeten seseorang untuk layak diterima di perusahaan tersebut.
Tapi ane juga mengharapkan adanya kesempatan bagi lulusan universitas non favorit untuk mengikuti seleksi kerja di perusahaan tersebut. karena menurut ane belum tentu mahasiswa lulusan dari universitas top lebih berkompetensi daripada lulusan universitas biasa.
Setidaknya beri kesempatan untuk lolos seleksi administrasi. toh nanti pada akhirnya juga ada tahapan selanjutnya seperti psikotes dan wawancara, dan disana barulah bisa dilihat seberapa kompeten seseorang untuk layak diterima di perusahaan tersebut.
PENUTUP
Quote:
Quote:
Diskriminasi merupakan salah satu bentuk tindakan yang tidak layak untuk dilakukan.
Dalam dunia kerja pun ada bermacam-macam diskriminasi yang sering atau pernah kita jumpai.
seperti :
Berbagai macam diskriminasi tersebut seakan menutup peluang bagi para korban untuk mendapatkan kesetaraan dan kesamaan hak untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Ane hanya bisa banyak berdoa dan memohon kepada Yang Kuasa agar suatu saat ada kesempatan bagi ane untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang ane idamkan.
Semoga para kaskuser di forum tercinta ini tidak mengalami hal yang sama seperti apa yang ane alami. salam sukses dan tetap semangat....
Dalam dunia kerja pun ada bermacam-macam diskriminasi yang sering atau pernah kita jumpai.
seperti :
* Diskriminasi Almamater
* Diskriminasi IPK
* Diskriminasi Fisik
* Diskriminasi Suku,dsb
.* Diskriminasi IPK
* Diskriminasi Fisik
* Diskriminasi Suku,dsb
Berbagai macam diskriminasi tersebut seakan menutup peluang bagi para korban untuk mendapatkan kesetaraan dan kesamaan hak untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Ane hanya bisa banyak berdoa dan memohon kepada Yang Kuasa agar suatu saat ada kesempatan bagi ane untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang ane idamkan.
Semoga para kaskuser di forum tercinta ini tidak mengalami hal yang sama seperti apa yang ane alami. salam sukses dan tetap semangat....
Evan Treborn

Diubah oleh evan.treborn 06-03-2014 08:29
0
28.8K
Kutip
128
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan