Merdeka.com - Saat diberikan kesempatan untuk menanyakan kepada Capres Prabowo Subianto, Capres Joko Widodo (Jokowi) menanyakan tentang bagaimana meningkatkan peran TPID di daerah. Pertanyaan Jokowi ini ternyata sempat membuat bingung Prabowo karena tidak tahu singkatan TPID.
"Singkatan TPID itu apa?" tanya Prabowo saat debat capres di Hotel Gran Melia Jakarta, Minggu (15/6).
Jokowi lantas menjelaskan singkatan TPID. "TPID adalah Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah," kata Jokowi.
Prabowo kemudian mengakui tidak hafal semua singkatan. "Saya tidak menguasai setiap singkatan," ujarnya.
Lantas Prabowo menjawab bahwa fungsi TPID itu akan dikembalikan ke kepala daerah. "Manajemennya kepala daerah masing-masing," ujarnya.
Dalam menjawab pertanyaan tentang peningkatan peran TPID, Prabowo tidak menjawab panjang. Hanya singkat.
(mdk/has)
Sumber: http://m.merdeka.com/politik/ditanya-jokowi-soal-tpid-prabowo-tak-tahu-singkatannya.html
Quote:
Anak Begawan Ekonomi Indonesia kok gak ngerti TPID 
Pukulan telak buat Bowo semalam soal TPID 
TPID itu = Tanpa Prabowo Indonesia Damai 
Yasudahlah tapi debat semalam menarik dan sebagai Pendukung Jokowi dengan besar hati saya harus akui debat semalam didominasi oleh Prabowo 
Akumulasi score Debat Pertama dan yang semalam = 1 - 1 lahhh
Kekurangan Bowo semalam :
1.Tidak Tahu TPID
2. Blunder soal gaji UMP Buruh 6jt/bulan itu haknya Gubernur & DPRD Provinsi bukan hak Presiden
3.Blunder ketika ditanya Program 1 Milyard 1 Desa
4. Masih terlalu banyak bicara retorika dan angka2 tanpa menyebutkan sumber dan data yang valid.
5. Blunder saat menyatakan SETUJU dengan Jokowi,ini debat bukan diskusi.
6. Masih aja ngumbar janji2 surga yang gak masuk akal.
Kekurangan Jokowi semalam :
1. Grogi banget dan cendereng "nerveouz tingkat tinggi"
2. Jeda waktu diam tak bicara terlalu panjang,mungkin takut salah bicara
3. Konsep terlalu mikro jarang menyinggung konsep makro
4. Intonasi nada bicara lemah jadi kesannya tidak menguasai panggung
5. Pemilihan kata2 kurang tepat
Intinya debat bukan faktor utama orang menentukan pilihan.
Jago orasi belum tentu jago kerja!!!
Tapi PR buat Tim Jokowi diperbaiki lah point2 kekurangan Jokowi yang saya sebutkan diatas,masih ada 3x debat lagi..
Update : Dibawah banyak PANASBUNG yang standard ganda nih katanya "Hal beginian aja dibahas" lah kalian lebih parah waktu Debat Capres yang pertama banyak yang nyerang masalah kertas nyelip di baju JKW hayooo lebih parah mana??
Buat yang bilang Jokowi juga salah jawab singkatan TPID nih baca & pelototin sambel mewek abis itu silahkan bilang Gubernur BI juga salah soal singkatan TPID
:
Quote:
Bank Indonesia : TPID Terbukti Mampu Bantu Redam Inflasi
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo mengatakan, sinergi pemerintah pusat dan pemerintah daerah sangat penting dalam merumuskan solusi permasalahan stabilitas harga. Ini karena inflasi yang tinggi akan menyebabkan peningkatan harga secara signifikan.
Menurut Agus, di tengah meningkatnya tantangan global dan domestik pada tahun 2013 lalu inflasi semula diprediksi dapat mencapai dua digit sebagai akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Akan tetapi, pada kenyataannya inflasi mampu dikelola dengan baik oleh BI dan pemerintah, sehingga inflasi dapat terjaga pada posisi 8,3 persen.
"Ini tidak lepas dari komitmen, kerja keras, dan dukungan dari 233 Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang telah terbentuk hingga saat ini," kata Agus pada acara Rakornas TPID V di Hotel Grand Sahid Jaya, Rabu (21/5/2014).
Agus menyebut, berbagai upaya konkret telah dilakukan oleh TPID dan ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah sebagai upaya pengendalian laju inflasi. Ia memberi contoh adalah pemberian subsidi ongkos angkut pasokan pangan di Jawa Timur.
"Ada juga penambahan kapasitas bongkar muat di pelabuhan di Kupang, pemberlakuan sistem resi gudang di Cirebon, konversi bahan bakar gas (BBG) bagi nelayan di Gorontalo, dan komunikasi di TPID-TPID di kawasan Sumatra untuk mengarahkan ekspektasi masyarakat terhadap inflasi," ujar Agus.
Berbagai upaya tersebut disebut Agus mampu meredam dampak kenaikan BBM menjadi lebih kecil dibandingkan pada tahun 2005 dan 2008 lalu. Informasi saja, kenaikan harga BBM subsidi pada tahun-tahun tersebut berdampak pada meroketnya tingkat inflasi.
"Pada tahun 2005 dan 2008 inflasi masing-masing 11 dan 17 persen. Perkembangan terakhir inflasi membaik. Sejalan dengan target capaian inflasi pada sepanjang tahun 2014 mencapai 4,5 plus minus 1 persen," jelas Agus.
Hari ini pemerintah melalui Bank Indonesia (BI), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Kementerian Dalam Negeri mengadakan Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Rakornas ini antara lain dihadiri para gubernur, walikota, dan bupati dari seluruh Indonesia. Turut hadir pula Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Pertanian Suswono, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
SUMBER : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/05/21/1138319/Bank.Indonesia.TPID.Terbukti.Mampu.Bantu.Redam.Inflasi
Quote:
Original Posted By bixycoid►Gubernur BI: Jokowi Pengendali Inflasi Terbaik
TEMPO.CO , Jakarta:Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memuji Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang berhasil menurunkan laju inflasi Provinsi DKI Jakarta selama dua kuartal di tahun 2013. Joko Widodo, menurut Agus, telah memberikan prioritas pada pengendalian tingkat inflasi daerah yang dipimpinnya.
"Dia pengendali inflasi Provinsi DKI Jakarta yang terbaik," kata Agus di kantornya, Jumat, 13 September 2013. Ia pun mengapresiasi beberapa kepala daerah yang telah berkomitmen menekan inflasi. Untuk itu, kata dia, langkah tersebut perlu dilakukan oleh kepala daerah lain yang belum berfokus untuk menekan laju inflasi di daerahnya.
Agus mengatakan Provinsi DKI Jakarta berperan 22,5 persen terhadap inflasi nasional dan menyumbang 18 persen kepada pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan data Bank Indonesia, ia mengatakan sepanjang 2011 dan 2012 inflasi Provinsi DKI Jakarta selalu lebih tinggi dari inflasi nasional. "Sementara selama dua kuartal terakhir 2013, inflasi Jakarta lebih rendah dibandingkan inflasi nasional," kata dia.
Selain mengendalikan laju inflasi, Agus berujar kepala daerah juga harus mengerahkan awaknya untuk menjaga ketersediaan pangan, mengendalikan pengamanan distribusi, hingga pengendalian harga.
Ia mengatakan apabila langkah tersebut dilakukan oleh para kepala daerah, harga bahan pangan menjelang hari raya keagamaan tak akan meningkat tajam. "Kepala daerah yang tidak memprioritaskan pengendalikan inflasi sebaiknya jangan dipilih," ujar Agus.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...nflasi-Terbaik