- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Wow...Relawan Gardu Prabowo Bergabung Ke Jokowi-JK


TS
Mr.Josh.Ganteng
Wow...Relawan Gardu Prabowo Bergabung Ke Jokowi-JK
Quote:

Relawan Pro Jokowi (ProJo) secara mengejutkan menggelar deklarasi bareng satu panggung dengan Relawan Gabungan Rakyat Dukung Prabowo (Gardu Prabowo) di Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur (Jatim), Minggu (15/6) malam.
Hanya saja dalam deklarasi satu panggung itu mereka tidak menyatakan dukungan Capres-cawapres yang berbeda, namun mereka justru menyatakan mendukung penuh Joko Widowo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dalam Pilpres 9 Juli 2014 mendatang.
Kelompok Relawan Gardu Prabowo sebelum menyatakan deklarasinya melebur ke Relawan ProJo yang mengusung Jokwi-JK sebagai capres-cawapres yang diusung PDI Perjuangan, Partai NasDem, PKB, Hanura dan PKPI, Jokowi-JK, karena setelah memperhatikan dua kali debat Capres di televisi, mereka mengaku kecewa dengan penjelasan dan paparan Capres Prabowo dan Cawapres Hatta Rajasa.
“Mulai hari ini, Relawan Gardu Prabowo di Jombang kita nyatakan bubar, karena kami beralih mendukung dan memilih pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres mendatang,” ujar Joko Fatah Rachim, koordinator DKC Gardu Prabowo Jombang.
Deklarasi kedua kelompok relawan ProJo dan Gardu Prabowo itu mengambil tempat di kantor Dewan Koordinator Cabang (DKC) Gardu Prabowo Kabupaten Jombang, yang ditandai dengan melepaskan seragam baju merah putih yang di bagian belakangnya bertuliskan, ‘Gardu Prabowo' kemudian ganti dengan kaos putih bergambar Jokowi-JK.
Joko Fatah Rachim mengungkapkan, bagaimana mungkin Prabowo-Hatta bisa memakmurkan rakyat, menaikkan upah buruh, meningkatkan penghasilan pertanian dan perikanan, sementara Hatta Rajasa pendampingnya adalah pelaku aktif sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dua periode pada pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) pimpinan Presiden SBY, yang justru dinilai Prabowo sebagai pemerintahan yang gagal karena banyaknya digerogoti kebocoran atau korupsi.
“Juga atas pidato debat Hatta Rajasa yang menyatakan, hukum tidak akan lagi tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Lalu, bagaimana dengan putranya sendiri yang menabrak mati sejumlah korban, hanya dihukum percobaan. Pernyataan Hatta itu tidak sesuai dengan kenyataan. Apalagi kalau sampai menjabat wakil presiden, itu semakin menyedihkan,” katanya.
Joko Fatah Rachim menyampaikan alasan bahwa Relawan Gardu Prabowo di Jombang menarik dukungannya dan mengalihkan bergabung dengan Relawan ProJo yang memimpin negeri ini dengan hati, dengan kejujuran, ikhlas, dan langkah-langkah yang pasti, bukan retorika semata.
Hadir pada acara deklarasi beralihnya dukungan Relawan Gardu Prabowo ke Projo yang dibanjiri lebih dari 1.500-an massa serta disaksikan para pengurus relawan pendukung Jokowi-JK lainnya, seperti Relawan Laskar Santri Nusantara Jombang, Relawan Loyalis Khofifah Indar Parawansa Jombang, dan sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP, PKB, Partai NasDem, Partai Hanura masing-masing dari Jombang dan perwakilan PKPI dari Surabaya, serta Ketua ProJo Jatim, Madchan HR.
Joko Fatah Rachim, melepaskan baju seragam Gardu Prabowo dan mengganti dengan kaos ProJo bergambar Jokowi-JK itu mengemukakan, bahwa dari debat capres kedua, semakin menunjukkan bahwa Jokowi lebih kapabel dibanding Prabowo.
Sebab Jokowi yang meniti karier politiknya dari rakyat jelata, pedagang meubeler kemudian naik menjadi pelaku birokrasi yang mantan Wali Kota Solo dua periode mengalahkan secara telak Calon Walikota Solo yang juga putera kandung Prof Dr Amien Rais, dan kini masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, mampu menyampaikan strategi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat lapisan bawah.
“Inilah yang melandasi kami dari Gardu Prabowo meleburkan diri dengan Relawan Projo, semata-mata kita jangan sampai silau dengan retorika semata. Yang penting bukti, bukan janji,” tegas Joko yang dibenarkan Penasihat Gardu Prabowo Jombang, Wibisono.
Bahwa, meleburnya dukungan Gardu Prabiwi ke ProJo dilakukan dengan cerdas, setelah mereka mencermati peta politik sebulan terakhir, terutama dari hasil sementara dua kali debat capres di televisi yang lebih memantabkan program riel pasangan Jokowi-JK.
“Kami rakyat jelata ini tidak ingin capres yang syarat dengan politik transaksional. Karena politik trasaksional kental bagi-bagi kekuasan sehingga cenderung melupakan rakyat sebagaimana kondisi 10 tahun terakhir ini. Makanya, kami menjatuhkan pilihan ke Jokowi-JK yang tidak mengedepakan politik transaksional,” tandas Wibisono.
SUMBER
Banyak yang sudah sadar, bertobat dan kembali ke jalan yang benar



0
2.7K
Kutip
31
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan