puncak kangen paling dahsyat adalah ketika dua orang tak saling menelpon, tak saling SMS, BBM an tapi diam-diam keduanya saling mendoakan

maka siluet tubuhmu berlatar senja, karena tak sanggup ku melihat air matamu, kekasih

tahukah kamu orang yang paling tak berperasaan, dia yang jauh dari kekasih di saat hujan tapi tak menghasilkan puisi

CINTA adalah ketika KUAT KAU RASAKAN KEHADIRAN TUHAN DALAM DIRI, KEKASIH

kekasih, kupanggili kamu di padang savana senja itu, kuteriakkan, agar namamu lebih luas dari kesepianku

cinta ternyata penjara dengan jeruji kasih sayang, maka kau kerap menangis tanpa merasa di bui, kekasih

tak ada lagi air mata yang dapat kau timba, kekasih, karena sungguh rinduku padamu kini telah menyumur tanpa dasar

kenapa kamu gak bisa melupakanya, karena kamu ingin selalu mengingatnya

cinta itu gak pake itung-itungan, kalau udah mulai mikir 'pengorbanan' itu namanya kalkulasi

jangan menghilangkan sikap kekanakanmu, karena sikap itu membuatmu lebih tulus tanpa dendam, tanpa behind agenda

cinta tak perlu pengorbanan, pada saat kau merasa berkorban pada saat itu cintamu mulai pudar

semoga kekasihmu betul-betul seorang yang sedang dikirim oleh Tuhan untuk mencintaimu, karena kamu telah jadi eksekutor kehendakNya di bumi

ingat, perempuan suka es krim dan coklat, tapi lebih suka kepastian

MENIKAH ITU NASIB, MENCINTAI ITU TAKDIR, KAMU BISA BERENCANA MENIKAHI SIAPA, TAPI TIDAK DAPAT KAU RENCANAKAN CINTAMU UNTUK SIAPA

debur ombak malam-malam begini adalah cara laut membandingkan rindunya dengan rinduku padamu, Kekasih, mana bisa ?

C-I-N-T-A adalah huruf-huruf yang tak diikat oleh cincin, Kekasih, hanya terangkai oleh nafas

Kekasih, bagaimana dapat kita satukan tawa sebelum kamu adalah bagian yang sah dari tangisku

ketika tak ketika tak, kata-kata tak kita ketikkan tak kita titikkan : kata-kata ketakutan

butir-butir telor asin peluhku, pahit getir gandeng tanganmu, asam bergaram riwayat kita

yang beragam tak cuma payudara, Kekasih, aku pun bermacam aku. ada aku di dalam aku yang belum kenal siapa aku

Engkau pun tahu, Kekasih, tak lebih tabah dari Shinta yang ditawan 12 tahun di Arga Soka, tapi selama itu pula aku menunggumu

Kekasih, mari ku pinjam tanganmu, biar ku raih air mata kita kita yang mengembun di bintang-bintang

debur ombak malam-malam begini adalah cara laut membandingkan rindunya dengan rinduku padamu, Kekasih, mana bisa ?

dan bila nanti kau rindukan diriku, Kekasih, pejamkan mata dan rasakan semua kenangan kita berdua

pada akhirnya semua hinggap, Kekasih, burung hinggap di kenanga dan berkicau, kamu hinggap di kenangan dan menangis

AKU LALA PADAMU

kalau telah lelah dan kau terlampau berkilauan luka.. kupangku, Kau kan kupangku, Kekasih

aku bukannya menangis, Kekasih, aku hanya tak tahu pada harapan mana lagi air mata ini akan ku simpan

Tuhan jagalah dia untuk aku yang tak pernah Engkau inginkan bersamanya

sepi sebetulnya, cuma jutaan kata yang tak terucap dariku ke pintumu, Kekasih