- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kejadian Tragis di CFD 15 juni 2014 solo
TS
D.ant
Kejadian Tragis di CFD 15 juni 2014 solo
Quote:
Ini sebenernya bukan ane langsung yang ngalamin gan... tapi temen ane... kejadianya baru tadi pagi pas CFD, langsung cekidot aja
Ane dapet dari sumber
Quote:
Tiba2 sekrumunan orang2 yg mmbwa nama agama, ngrusuhi band2an SLANK.. (maksudnya anak" fans band slank kali yah)
Ora ngopo2 dikeroyok, alat2e dirusak, gitar e digowo, cah slank digebuki...
Kuiii wong2 karepee opo?(ngga ngapa"ain tiba" di keroyok, alat" di rusak, gitar diambil anak" slank di pukuli)
Bilangnya sih atas nama agama, tpii di agama ga diajarin buat kyk gtu aplgi fitnah orang hloo yaa... Hmmm
Yaaa seklumiiit peristiwa menjelang pilpres dan ramadhan..
Ora ngopo2 dikeroyok, alat2e dirusak, gitar e digowo, cah slank digebuki...
Kuiii wong2 karepee opo?(ngga ngapa"ain tiba" di keroyok, alat" di rusak, gitar diambil anak" slank di pukuli)
Bilangnya sih atas nama agama, tpii di agama ga diajarin buat kyk gtu aplgi fitnah orang hloo yaa... Hmmm
Yaaa seklumiiit peristiwa menjelang pilpres dan ramadhan..
UPDATE
Akhirnya Masuk Berita Gan......
Quote:
Anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) membubarkan konser musik yang digelar Slankers Club Solo (SCS) di arena Car Free Day (CFD) Jl Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Minggu (15/6/2014). Pembubaran paksa tersebut berbuntut kericuhan yang mengakibatkan beberapa orang terluka. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)
Minggu, 15 Juni 2014 20:16 WIB | Mariyana Ricky P.D./JIBI/Solopos |
Quote:
Solopos.com, SOLO — Gelaran Car Free Day (CFD) Kota Solo di Jl Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Minggu (15/6/29014) pagi, dinodai ketegangan akibat bentrok fisik yang dipicu pembubaran acara Slankers Club Solo (SCS) oleh Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS). Polisi tidak mengambil tindakan tegas terhadap kelompok yang menebar ketegangan di ruang publik itu, melainkan menggelar mediasi di Masjid ‘Jami Baitussalam, Serengan, Solo, Jawa Tengah.
Seperti diberitakan Solopos.com, JAT dan LUIS, Minggu pagi menggelar arak-arakan di arena CFD dengan alasan menyambut datangnya bulan ramadan 2014. Sesampai depan selter Batik Solo Trans (BST) Sriwedari Jl.Slamet Riyadi, mereka lalu membubarkan pertunjukan musik yang digelar SCS.
Solopos.com yang saat itu berada di lokasi kejadian menyaksikan seratusan anggota JAT dan LUIS yang menggelar long march membagikan selebaran berisi maklumat menjelang Ramadan 2014. Setibanya mereka di lokasi pertunjukan musik yang digelar SCS, mereka sontak meminta penyelenggara pertunjukan itu menghentikan aktivitas.
Puluhan penonton yang menyemut di sekitar lokasi lantas membubarkan diri dan menepi ke pinggir jalan. Maklum saja, peserta long march yang membawa bambu sebagai tiang bendera sempat memukul properti band.
Anggota SCS, Khalilurahman, 22, kepada wartawan menceritakan seusai meminta pertunjukan itu dihentikan, salah seorang peserta long march meludah ke arah penonton, yang merupakan adiknya. “Kami diminta untuk menghentikan musik, kami langsung berhenti. Tapi malah mereka meludah ke adik saya. Saya bertanya, kenapa adik saya diludahi. Saya tidak mendapat jawaban, tapi malah dipukuli,” tutur Khalilurahman yang masih berdarah pada bagian mulut kala memberikan kesaksian.
Khalilurahman juga mengatakan pertunjukan musik digelar untuk menyambut Piala Dunia 2014. Ia mengurai pertunjukan sudah mendapatkan izin resmi dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo. “SCS menggelar acara di CFD sudah kali ke sekian. Selama ini juga tidak pernah ada masalah,” terangnya.
Menanggapi insiden yang membuat tegang warga di ruang publik itu, polisi tidak memproses hukum seorang pun pelaku. Polisi memilih menggelar mediasi dengan perwakilan JAT dan LUIS di Masjid ‘Jami Baitussalam, Serengan, Solo, Jawa Tengah.
Kasat Intel Polresta Solo, Kompol M. Fahrudin seusai mediasi dengan perwakilan JAT dan LUIS itu kepada wartawan menjelaskan penanggung jawab long march, Mohammad Sholeh Ibrahim, belum bisa dimintai keterangan.
Seperti diberitakan Solopos.com, JAT dan LUIS, Minggu pagi menggelar arak-arakan di arena CFD dengan alasan menyambut datangnya bulan ramadan 2014. Sesampai depan selter Batik Solo Trans (BST) Sriwedari Jl.Slamet Riyadi, mereka lalu membubarkan pertunjukan musik yang digelar SCS.
Solopos.com yang saat itu berada di lokasi kejadian menyaksikan seratusan anggota JAT dan LUIS yang menggelar long march membagikan selebaran berisi maklumat menjelang Ramadan 2014. Setibanya mereka di lokasi pertunjukan musik yang digelar SCS, mereka sontak meminta penyelenggara pertunjukan itu menghentikan aktivitas.
Puluhan penonton yang menyemut di sekitar lokasi lantas membubarkan diri dan menepi ke pinggir jalan. Maklum saja, peserta long march yang membawa bambu sebagai tiang bendera sempat memukul properti band.
Anggota SCS, Khalilurahman, 22, kepada wartawan menceritakan seusai meminta pertunjukan itu dihentikan, salah seorang peserta long march meludah ke arah penonton, yang merupakan adiknya. “Kami diminta untuk menghentikan musik, kami langsung berhenti. Tapi malah mereka meludah ke adik saya. Saya bertanya, kenapa adik saya diludahi. Saya tidak mendapat jawaban, tapi malah dipukuli,” tutur Khalilurahman yang masih berdarah pada bagian mulut kala memberikan kesaksian.
Khalilurahman juga mengatakan pertunjukan musik digelar untuk menyambut Piala Dunia 2014. Ia mengurai pertunjukan sudah mendapatkan izin resmi dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo. “SCS menggelar acara di CFD sudah kali ke sekian. Selama ini juga tidak pernah ada masalah,” terangnya.
Menanggapi insiden yang membuat tegang warga di ruang publik itu, polisi tidak memproses hukum seorang pun pelaku. Polisi memilih menggelar mediasi dengan perwakilan JAT dan LUIS di Masjid ‘Jami Baitussalam, Serengan, Solo, Jawa Tengah.
Kasat Intel Polresta Solo, Kompol M. Fahrudin seusai mediasi dengan perwakilan JAT dan LUIS itu kepada wartawan menjelaskan penanggung jawab long march, Mohammad Sholeh Ibrahim, belum bisa dimintai keterangan.
SUMBER
UPDATE!!!!!
ternyata massa radikal membawa bendera alqaeda
Bendera Hitam Al-Qaeda Gegerkan CFD Solo, Ini Kronologis Kejadiannya
Quote:
Solo, LiputanIslam.com — Bendera hitam ala Al-Qaeda obrak-abrik Car Free Day Solo, Minggu, 15 Juni 2014. Dari foto yang diunggah oleh akun @DIM_NUGROHO di Twitter, terlihat ratusan masa yang berpakaian khas pendukung Al-Qaeda berseliweran di jalanan.
Tampak beberapa orang berorasi diatas kendaraan dengan bak terbuka dan mengibarkan 2 buah bendera hitam yang sering digunakan oleh teroris Al-Qaeda dan affiliasinya di seluruh dunia.
Kronologis kejadian disampaikan secara rinci oleh Dimas Nugroho, saksi mata kejadian tersebut dalam akun twitternya @DIM_NUGROHO.
Pukul 8.15 saya dan teman saya @Getihwedus sedang berada di CFD Solo, 15 menit sebelum CFD selesai.
Sekitar 100 meter dari tempat saya berjalan tampak kibaran bendera hitam beserta rombongan melintas melewati sebuah acara musik di pinggir Jl. Slamet Riyadi (tepatnya di depan selter bis daerah Sriwedari), saya mulai mendekat ke acara itu.
Saya tidak tahu bahwa ternyata rombongan itu adalah ormas radikal, saat mereka mulai melewati kerumunan penonton, mereka menyuruh minggir para penonton acara dengan kasar, pemain band pun langsung menghentikan permainan mereka.
Setelah musik berhenti, ormas tersebut meneriakkan nama Tuhan, lalu tiba-tiba sebagian rombongan ormas lansung beraksi secara liar merusak beberapa alat musik, beberapa panitia pun mencoba menghentikan aksi mereka, tapi ormas tersebut malah semakin menjadi dan berteriak “wani kowe, gelut wae!”
Alhasil bogem mentah dilesatkan orang-orang dari ormas itu kepada panitia yang mencoba menghentikan aksi mereka, beberapa spanduk dicopot dan menyuruh kerumunan untuk bubar, saat itu hanya ada beberapa Hansip yang membantu memisah, yang lain hanya melihat, termasuk saya, karena takutnya mereka membawa senjata tajam.
Terakhir saya dengar perkataan dari salah satu anggota ormas tersebut, “Iki acara opo? Sing mendem ndi ndang ngaku!” dan “wes bubar opo ora!”
Saya dan teman saya langsung membubarkan diri, beberapa polisi berdatangan untuk mengamankan. Setelah agak jauh dari lokasi tadi, sekitar 30menit saya tunggu sampai benar-benar aman, saya ambil motor dan menuju ke rumah.
Saya melewati daerah Gladak Solo, disitu tampak ada beberapa polisi berjaga-jaga, dan ternyata ormas radikal tadi sedang melakukan baris berbaris di area parkir Benteng Vastenberg Solo, dalam pikiran saya ini adalah semacam konfrontasi terbuka melawan ideologi Pancasila.
Menurut Tempo, sekitar 150 masa tersebut, menggunakan atribut Jamaah Ansharut Tauhid. Mereka melakukan long-march di area CFD di Jalan Slamet Riyadi, dan membagikan selebaran berisi ajakan bagi umat Islam untuk bersiap menyambut Ramadan. Serta imbauan kepada warga nonmuslim agar menghormati bulan puasa.
Saat rombongan tiba di kawasan Sriwedari, tepatnya di depan halte Batik Solo Trans, mereka meminta sebuah pertunjukan musik yang dilakukan Slankers Solo dihentikan.Tempo yang berada di dekat lokasi itu melihat keributan sempat terjadi. Ada seorang penonton yang dikeroyok oleh anggota JAT.
Penonton yang dipukuli, Khalin Nurahman, 22 tahun, mengaku tidak tahu-menahu kenapa dia dipukuli. “Saat itu ada yang datang dan menyuruh acara musik berhenti. Setelah berhenti, lalu tiba-tiba ada yang meludahi adik saya,” katanya.
Saat bertanya kenapa adiknya diludahi, dia justru dipukuli oleh sekelompok orang. Dia menderita luka di wajah, terutama di bagian bibir. (ba/LiputanIslam.com)
Tampak beberapa orang berorasi diatas kendaraan dengan bak terbuka dan mengibarkan 2 buah bendera hitam yang sering digunakan oleh teroris Al-Qaeda dan affiliasinya di seluruh dunia.
Kronologis kejadian disampaikan secara rinci oleh Dimas Nugroho, saksi mata kejadian tersebut dalam akun twitternya @DIM_NUGROHO.
Pukul 8.15 saya dan teman saya @Getihwedus sedang berada di CFD Solo, 15 menit sebelum CFD selesai.
Sekitar 100 meter dari tempat saya berjalan tampak kibaran bendera hitam beserta rombongan melintas melewati sebuah acara musik di pinggir Jl. Slamet Riyadi (tepatnya di depan selter bis daerah Sriwedari), saya mulai mendekat ke acara itu.
Saya tidak tahu bahwa ternyata rombongan itu adalah ormas radikal, saat mereka mulai melewati kerumunan penonton, mereka menyuruh minggir para penonton acara dengan kasar, pemain band pun langsung menghentikan permainan mereka.
Setelah musik berhenti, ormas tersebut meneriakkan nama Tuhan, lalu tiba-tiba sebagian rombongan ormas lansung beraksi secara liar merusak beberapa alat musik, beberapa panitia pun mencoba menghentikan aksi mereka, tapi ormas tersebut malah semakin menjadi dan berteriak “wani kowe, gelut wae!”
Alhasil bogem mentah dilesatkan orang-orang dari ormas itu kepada panitia yang mencoba menghentikan aksi mereka, beberapa spanduk dicopot dan menyuruh kerumunan untuk bubar, saat itu hanya ada beberapa Hansip yang membantu memisah, yang lain hanya melihat, termasuk saya, karena takutnya mereka membawa senjata tajam.
Terakhir saya dengar perkataan dari salah satu anggota ormas tersebut, “Iki acara opo? Sing mendem ndi ndang ngaku!” dan “wes bubar opo ora!”
Saya dan teman saya langsung membubarkan diri, beberapa polisi berdatangan untuk mengamankan. Setelah agak jauh dari lokasi tadi, sekitar 30menit saya tunggu sampai benar-benar aman, saya ambil motor dan menuju ke rumah.
Saya melewati daerah Gladak Solo, disitu tampak ada beberapa polisi berjaga-jaga, dan ternyata ormas radikal tadi sedang melakukan baris berbaris di area parkir Benteng Vastenberg Solo, dalam pikiran saya ini adalah semacam konfrontasi terbuka melawan ideologi Pancasila.
Menurut Tempo, sekitar 150 masa tersebut, menggunakan atribut Jamaah Ansharut Tauhid. Mereka melakukan long-march di area CFD di Jalan Slamet Riyadi, dan membagikan selebaran berisi ajakan bagi umat Islam untuk bersiap menyambut Ramadan. Serta imbauan kepada warga nonmuslim agar menghormati bulan puasa.
Saat rombongan tiba di kawasan Sriwedari, tepatnya di depan halte Batik Solo Trans, mereka meminta sebuah pertunjukan musik yang dilakukan Slankers Solo dihentikan.Tempo yang berada di dekat lokasi itu melihat keributan sempat terjadi. Ada seorang penonton yang dikeroyok oleh anggota JAT.
Penonton yang dipukuli, Khalin Nurahman, 22 tahun, mengaku tidak tahu-menahu kenapa dia dipukuli. “Saat itu ada yang datang dan menyuruh acara musik berhenti. Setelah berhenti, lalu tiba-tiba ada yang meludahi adik saya,” katanya.
Saat bertanya kenapa adiknya diludahi, dia justru dipukuli oleh sekelompok orang. Dia menderita luka di wajah, terutama di bagian bibir. (ba/LiputanIslam.com)
SUMBER
ternyata tukang ormas nya suka fitnah
Quote:
kalo ane sih berharap pada presiden terpilih supaya hal" kejadian kya gini bisa di ilangin sampe ke akar"nya ini bisa mengganggu pluralitas bangsa kalo gini sih.. ntar OKNUM nya di bilang ini fitnah padahal kejadian bener. think smart aja wis
Diubah oleh D.ant 15-06-2014 21:08
0
17K
Kutip
144
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan