- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Lagi, Lagi dan Lagi Kata Pengamat: Acaranya Debat Capres, Bukan Debat Pilkada


TS
badakimut2013
Lagi, Lagi dan Lagi Kata Pengamat: Acaranya Debat Capres, Bukan Debat Pilkada
Sumber
Jakarta, Jakpro – Direktur Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta (IEPSH) M Hatta Taliwang, menilai debat capres Minggu (15/6) merupakan debat capres, bukan debat pilkada. Pasalnya, kedua capres Prabowo Subianto dan Joko Widodo seharusnya lebih memfokuskan aspek ekonomi makro, bukan malah membahas masalah-masalah teknis (mikro).
“Karena acarannya debat Capres, bukan debat PILKADA, maka seharusnya cakupan perdebatan menjangkau aspek makro ekonomi, bukan berkutat masalah teknis (mikro),” tuturnya kepada wartawan di Jakata, Minggu (15/06).
“Masalah ekonomi secara komprehensif. Cakupannya daerah, nasional, regional, dan global. Itulah perbedaan Pilpres dan Piilkada. Capres juga harus mampu bicara misalnya AFTA, sistem ekonomi nasional, strategi hadapi modal asing, masalah ekspor-impor, daya saing bangsa ,masalah utang negara, dukungan iptek untuk membangkitkan ekonomi dan lain-lain,” lanjutnya.
Hatta berpendapat Prabowo jelas lebih unggul dibandingkan Jokowi dalam pemahaman ekonomi.
“Dari perdebatan tampak mana capres yg memiliki pemahaman makro dan mikro, dan mana yang cuma memiliki pemahaman mikro saja karena yang kita cari Presiden bukan cari bupati atau Gubernur. Maka, ukuran-ukuran pemahaman di atas jadi pertimbangan dalam memilih,” tuturnya.
Menurutnya, Indonesia sekarang butuh gagasan besar. Pasalnya, Hatta melihat saat ini Indonesia sedang terpuruk. Oleh karena itu Indonesia butuh pemimpin dengan ide besar dan tingkat kemampuan mengimplementasikan yang mumpuni.
“Indonesia sekarang butuh gagasan besar karena dengan gagasan besar itulah Bung Karno dan kawan-kawan memerdekakan Indonesia. Indonesia sedang terpuruk, karena itu Indonesia butuh pemimpin dengan ide besar dengan tingkat kemampuan mengimplementasikan yang mumpuni,” tutupnya.(Landi)
Gimana nih tak nambah lagi jadi 4 PENGAMAT Panasbung
Jakarta, Jakpro – Direktur Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta (IEPSH) M Hatta Taliwang, menilai debat capres Minggu (15/6) merupakan debat capres, bukan debat pilkada. Pasalnya, kedua capres Prabowo Subianto dan Joko Widodo seharusnya lebih memfokuskan aspek ekonomi makro, bukan malah membahas masalah-masalah teknis (mikro).
“Karena acarannya debat Capres, bukan debat PILKADA, maka seharusnya cakupan perdebatan menjangkau aspek makro ekonomi, bukan berkutat masalah teknis (mikro),” tuturnya kepada wartawan di Jakata, Minggu (15/06).
“Masalah ekonomi secara komprehensif. Cakupannya daerah, nasional, regional, dan global. Itulah perbedaan Pilpres dan Piilkada. Capres juga harus mampu bicara misalnya AFTA, sistem ekonomi nasional, strategi hadapi modal asing, masalah ekspor-impor, daya saing bangsa ,masalah utang negara, dukungan iptek untuk membangkitkan ekonomi dan lain-lain,” lanjutnya.
Hatta berpendapat Prabowo jelas lebih unggul dibandingkan Jokowi dalam pemahaman ekonomi.
“Dari perdebatan tampak mana capres yg memiliki pemahaman makro dan mikro, dan mana yang cuma memiliki pemahaman mikro saja karena yang kita cari Presiden bukan cari bupati atau Gubernur. Maka, ukuran-ukuran pemahaman di atas jadi pertimbangan dalam memilih,” tuturnya.
Menurutnya, Indonesia sekarang butuh gagasan besar. Pasalnya, Hatta melihat saat ini Indonesia sedang terpuruk. Oleh karena itu Indonesia butuh pemimpin dengan ide besar dan tingkat kemampuan mengimplementasikan yang mumpuni.
“Indonesia sekarang butuh gagasan besar karena dengan gagasan besar itulah Bung Karno dan kawan-kawan memerdekakan Indonesia. Indonesia sedang terpuruk, karena itu Indonesia butuh pemimpin dengan ide besar dengan tingkat kemampuan mengimplementasikan yang mumpuni,” tutupnya.(Landi)
Gimana nih tak nambah lagi jadi 4 PENGAMAT Panasbung

0
2.6K
24


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan