Seperti kita ketahui banyak sekali celah agar seorang pelaku pelanggaran, atau pelaku kriminalitas atau penjahat terbebas dari ancaman hukuman penjara seperti :
- Polisi Bisa Disuap / Dibayar
- Bisa Terbebas Dengan Uang Jaminan
- Dibebaskan Dengan Alasan Belum Cukup Bukti
- Menerapkan Keliru Asas Praduga Tak Bersalah
- Bisa diinterfensi Pejabat dan tekanan Massa
- Ketakutan Polisi terhadap premanisme
- Banyaknya kasus yang terkatung katung, tidak jelas hasil akhirnya, bertahun tahun menguap begitu saja tidak ditindak lanjuti.
- Laporan masyarakat banyak yang tidak ditanggapi

Terlalu banyak kasus yang menimpa oknum Polisi seperti :
- Banyak Polisi yang justru tertangkap tangan menggunakan narkoba


- Ada Polisi yang juga selingkuh atau melakukan perzinaan


- Banyak Polisi yang salah menembak atau menggunakan senjata api tidak sesuai dengan peruntukannya, atau mengangkat senjata walaupun sebetulnya tidak diperlukan. Memang dia pikir siapa yang mau dia tembak atau sekedar menakut nakuti masyarakat ???


- Banyak Polisi yang Menilang pengguna kendaraan dengan mencari cari kesalahan



- Banyak Polisi yang juga membunuh


- Gak keitung Polisi yang bisa dibayar / disuap oleh pelanggar aturan berlalu lintas




- Ada Polisi bahkan Jendral di kepolisian yang terlibat korupsi atau dengan istilah rekening gendut


- Banyak Polisi yang membackingi atau melakukan pembiaran terhadap tempat prostitusi, perjudian, diskotik yang didalamnya disinyalir ada peredaran narkoba, pesta minuman keras, perjudian bahkan prostitusi, tempat hiburan kasino dan game judi

- Banyak Polisi yang membiarkan Koruptor terbebas, tidak ditangkap, atau yang sudah tertangkap malah dibebaskan

- Banyak Polisi yang melakukan settingan atau rekayasa terhadap suatu kasus, sehingga kasus sebenarnya tidak diketahui, atau disembunyikan

- Polisi salah tangkap


- Polisi Mabuk


- Polisi Melanggar Susila


- Polisi Menganiaya


- Polisi ngamuk


- Polisi telat mengantisipasi dan cenderung membiarkan


- Polisi mencabuli


- Polisi membiarkan penganiayaan didalam tahanan


- Napi berduit di penjara hidup nyaman


- Polisi memukul anak buahnya sendiri


- Polisi tidak memberi contoh.

Mengapa TNI lebih dekat dengan masyarakat dibanding Polisi ?
- Kurangnya empati para polisi terhadap masyarakat seperti pada saat terjadi bencana alam, musibah. Sering yang muncul lebih dulu adalah TNI dll

- Arogansi Polisi karena memiliki kekuasaan bisa menghukum masyarakat yang menyimpang.


Padahal mencegah perbuatan kejahatan adalah lebih baik daripada menghukum para penjahat dengan kasus yang sama. Berapa banyak napi yang keluar masuk dengan kasus yang sama ?? atau napi yang keluar masuk penjara dengan kejahatan yang berbeda beda.

- Kurang senyumnya Polisi kepada masyarakat

- Kurangnya membaur Polisi dengan masyarakat

Banyak hal yang menjadikan Polisi ditakuti masyarakat :
- Karena pegang senjata api

- Selalu menilang pada kasus lalu lintas. Padahal kalau menilang dengan cara memberikan pendidikan masyarakat itu lebih baik. Atau tidak perlu menilang dengan denda uang apalagi uangnya masuk kantong sendiri.
Ane cerita dikit niih. Temen ane waktu itu menyupir di new zealand sama ane. Terus karena ketidak tahuannya bahwa jalan tersebut adalah one way. Seorang Polisi datang menghampiri. Dan menanyakan kenapa berlawanan arah. Temen ane menjelaskan karena dia baru tahu dan tidak tahu jalan pulang. Polisi tersebut tidak menilang hanya memberitahu jalan yang harus ditempuh. Padahal kalau di kita kalau ada yang seperti itu apalagi orang luar negeri (bule) udah diporotin habis / ditilang dan didenda.


- TNI dan Polisi sama sama Pegang Senjata tetapi kenapa masyarakat lebih takut terhadap Polisi ?? Karena Polisi tidak segan segan untuk menembak orang, yang mungkin bagi TNI hanya dilakukan sebagai langkah terakhir atau hanya dalam keadaan perang saja. Apalagi banyak kasus ditembak sampai mati sebelum diadili dipersidangan.


- Menjadi tameng saat demo. Padahal sebetulnya hampir setiap demo sudah mendaftarkan diri di kantor Polisi bahwa akan diadakan demo. Kecuali demo liar. Pada dasarnya kebanyakan demo entah yang dilakukan mahasiswa atau serikat pekerja sudah mendapat ijin dari kepolisian. Tetapi kenapa Polisi selalu menjadi pihak tameng atas demo tersebut. Ini menandakan bahwa netralitas kepolisian kurang. Mestinya Polisi bisa menjembatani kedua belah pihak yang sedang bertikai. Seperti sebelum terjadi demo (karena sudah didaftarkan) maka polisi harus memastikan bahwa pihak yang didemo harus hadir. Seperti pejabat yang bersangkutan harus diberitahu dan harus dihadirkan pada saat demo. Karena kebanyakan yang anarkis adalah ketika yang didemo tidak hadir dan tidak nongol batang idungnya.
Bila perlu Polisi membuat podium kecil yang diperuntukkan bagi kedua belah pihak. Atau dengan memberikan sambutan secara formil dan memberikan kesempatan masing masing pihak untuk berbicara dipodium sehingga terjadi dialog yang indah dan tidak kaku juga tidak anarkis. Dan bila terjadi deadlock maka diambil segera tindakan dari Polisi dengan memberikan jaminan bahwa untuk sementara pihak yang bersengketa masing masing perwakilannya untuk ikut gabung dalam diskusi yang dihadiri oleh komponen dan elemen masyarakat secara lebih intensif diruangan tertutup. Dan diberikan kepastian bahwa akan bersikap adil. Dan membubarkan massa tidak perlu dengan tembakan, gas air mata dll sebagainya.