yinluckAvatar border
TS
yinluck
[DEBAT 2] Prabowo Mantaffkan Pemilih Menengah-Atas & Terdidik. Jokowi? Karepmulah!


Hasil Debat Capres Pengaruhi Kelas Menengah Atas
09-06-2014 22:42

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, mengatakan hasil debat calon presiden dan wakil presiden akan mempengaruhi preferensi pemilih, khususnya kalangan menengah-atas. Alasannya, masyarakat kelas menengah-atas lebih berminat terhadap isu publik dan sering mengakses media yang menyiarkan debat.

"Kalau kalangan menengah ke bawah biasanya lebih suka menonton hiburan," ujar Qodari saat dihubungi, Senin, 9 Juni 2014. Apalagi, katanya, kalangan menengah-bawah sulit mencerna isu publik yang sering menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami.

Qodari menuturkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla terpaut sedikit. Dia mengatakan setiap kegiatan yang melibatkan kedua pasangan bisa mengubah atau bahkan membalikkan suara. Karena itu, Qodari menyarankan kedua pasangan tersebut memoles penampilan dan retorika serta memperbaiki data dan isi debat.

Dalam soal penampilan dan retorika, Qodari memprediksi Prabowo lebih unggul dibanding Jokowi. Sedangkan dalam perkara isi debat, Jokowi lebih diuntungkan karena debat bertemakan soal pemerintahan. "Jokowi cukup menyampaikan apa saja yang pernah dilakukan oleh dia," ujar Qodari. Jokowi lebih menguasai masalah pemerintahan dibanding Prabowo yang tak punya pengalaman di bidang tersebut.

Ihwal calon wakil presiden Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla, Qodari memprediksi mereka fasih membicarakan bidang ekonomi. Namun dalam soal gaya dan retorika, Kalla lebih spontan, sementara Hatta cenderung normatif.

Komisi Pemilihan Umum akan menyelenggarakan debat antarpasangan capres dan cawapres lima kali. Debat yang pertama akan dilaksanakan di Balai Sarbini hari ini pada pukul 20.00 WIB. Debat ini bertemakan "pembangunan demokrasi, pemerintahan yang bersih, dan kepastian hukum".
http://pemilu.tempo.co/read/news/201...-Menengah-Atas

Debat Capres Tak Pengaruhi Pemilih Kalangan Bawah, Ini Sebabnya
Selasa, 10 Juni 2014, 10:10 Yudho Raharjo

VIVAnews - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia Denny JA mengemukakan debat calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak mempengaruhi dukungan pemilih terhadap kedua pasangan pada Pemililihan Presiden 9 Juli 2014.

Denny mengutarakan tiga alasan mengapa debat presiden di Indonesia tidak banyak berpengaruh pada perubahan dukungan pemilih. Survei LSI pada lima tahun lalu soal debat serupa menunjukkan yang menonton debat itu kurang dari 30 persen pemilih.

"Penonton debat umumnya kalangan menengah kota saja, terutama yang pendidikannya SMA ke atas, yang totalnya hanya 30 persen," kicaunya, Selasa 10 Juni 2014.

Sementara 70 persen pemilih yang pendidikan akhirnya adalah Sekolah Menengah Pertama ke bawah menurut Denny sangat jarang yang menonton debat presiden itu. Kondisi itu menurutnya berbeda dengan debat presiden di Amerika Serikat.

"Di Amerika, debat ditonton lebih dari 60 persen pemilihnya," kicaunya.

Kedua, dalam debat presiden di Indonesia menurut Denny umumnya hasilnya berimbang saja. Tidak ada yang menang dan kalah mencolok. Seperti antara pasangan Prabowo-Hatta dan Joko Widodo-Jusuf Kalla semalam. Prabowo lebih konsepsional sementara Joko Widodo lebih praktikal.

Dalam enam sesi debat itu menurut Denny, Joko Widodo lebih kuat pengalaman praktisnya di birokrasi sementara Prabowo lebih kuat di abstraksi.

"Tak semua penonton debat lebih mengutamakan substansi debat. Banyak juga yang lebih fokus pada gaya berdebat. Tak ada yang menang atau kalah mencolok dalam debat presiden semalam, sebagaimana juga di 5 tahun lalu," kicaunya.

Ketiga, debat capres-cawapres di Indonesia umumnya hanya mengkonfirmasi pilihan dari pemilih yang sudah punya pilihan saja. "Bagi pendukung Prabowo sebelum debat, debat semalam lebih menguatkan dukungannya ke Prabowo. Hal yang sama juga berlaku bagi pendukung Jokowi, debat semalam semakin memperkuat dukungannya kepada Jokowi," tulisnya.

Penilaian mengenai siapa yang menang dan kalah dalam debat semalam menurut Denny lebih banyak dipengaruhi oleh pilihan atas capres sebelum debat. Debat capres tak banyak mempengaruhi pemilih yang masih mengambang. Posisi dukungan tak banyak berubah setelah debat.

"Penilaian yang lebih obyektif atas debat lebih terjadi di kalangan elite akademisi yang non-partisan saja. Mereka sangat minoritas," ungkapnya.

Sejak 2004, debat menurut Denny memang kurang punya efek elektoral. Namun debat itu tetap penting ditradisikan karena sehat bagi perkembangan demokrasi. "Seiiring dengan waktu, semakin banyaknya para terdidik di Indonesia, debat capres akan semakin berpengaruh," jelasnya.
http://politik.news.viva.co.id/news/...--ini-sebabnya

Masyarakat Bawah Tanggapi Dingin Debat Capres dan Cawapres
June 10, 2014 0 36 Views

Debat kandidat capres dan cawapres di beberapa stasiun televisi nasional membuat hampir di seluruh pelosok masyarakat Indonesia menyaksikannya, namun tidak di Seluma khususnya di Tais, masyarakat Seluma terkesan cuek dan masa bodoh.

Rendi (29) Warga Kelurahan Napal Kecamatan Seluma Kota Mengungkapkan Debat capres dan cawapres tidak akan merubah keputusan masyarakat untuk memilih siapa pilihannya.

“Debat kandidat, tidak terlalu menarik, lagian pula tidak akan merubah pilihan rakyat,”katanya.

Ditambahkan Rendi Selain itu juga menurutnya capres dan cawapres tidak mesti harus berlebihan.

“Yang perlu dilakukannya bukan tebar pesona, tapi membuktikan keinginannya untuk memajukan dan menyejahterakan rakyat indonesia, lagian pula, belajar dari tahun sebelumnya siapa pun presidennya kita masih tetap seperti inilah,”jelasnya.
http://kupasbengkulu.com/msyarakat-t...-dan-cawapres/

----------------------------------

Pemilih dibawah itu, kalau mereka memang memilih untuk menonton tayangan televisi debat kedua bagi capres tadi, pasti banyak yang nggak paham dengan konsep Prabowo yang 'tinggi' itu. Tapi bagai kalangan menengah-atas dan terdidik, mereka bisa paham dengan baik, tapi justru kebingungan dengan sikap Jokowi yang membawa alat peraga kartu sehat segala, emang ini penataran? Memenangkan hati pemilih menegah-atas dan terdidik di negeri ini, cara dialog di televisi atau kampanye via media internet, memang paling efektif. Tapi untuk kalangan bawah? Metode seperti tak banyak manfaatnya. Secanggih apapun, mereka di kalangan bawah itu lebih percaya kepada tokoh panutannya. Dan pilihannya kebanyakan pada saat serangan 'wani piro' menjelang hari H
Diubah oleh yinluck 15-06-2014 16:10
0
1.6K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan