Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan menyatakan 19.932 siswa SMP di Bangkalan, Jawa Timur, dinyatakan lulus 100 persen berdasarkan rekapitulasi hasil ujian nasional tingkat SMP.

"Alhamdulillah, tahun ini lulus semuanya," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Bangkalan Mohammad Kamil, Sabtu, 14 Juni 2014.

Menurut Kamil, prestasi ini bisa dibanggakan karena penentu kelulusan siswa tidak hanya hasil ujian nasional, melainkan juga nilai sekolah dan keaktifan siswa mengikuti pelajaran.

Nilai tertinggi UN tingkat SMP di Bangkalan, kata Kamil, diraih Gita Arisona dari SMPN 2 Bangkalan dengan nilai 38,60. Nilai tertinggi kedua diraih Nurlita Prihasti, siswi SMPN 5, dengan nilai 38,55. Urutan ketiga, keempat, dan kelima secara berurutan diraih Ainun Nisak Ayuningtiyas, siswi SMPN 1 dengan nilai 38,40; Supandi, siswa SMPN 3 Kamal dengan nilai 37,95; dan Muhsinaturrisa dari SMPN 1 Kamal dengan nilai 37,80.

Sayangnya, kelulusan 100 persen siswa SMP di Bangkalan itu dirusak oleh perayaan kelulusan oleh sejumlah siswa SMP di Desa Parseh, Kecamatan Socah. Para siswi dari sejumlah sekolah di Desa Parseh merayakan kelulusan tidak hanya dengan mencorat-coret baju, melainkan juga mewarnai paha, betis dan rambut mereka dengan cat semprot. (Baca:Konvoi Kelulusan SMA di Yogya Diwarnai Tawuran)

Sejumlah siswi bahkan menggulung rok selutut mereka layaknya kain sarung hingga terlihat mini. Perayaan kelulusan itu ditutup dengan aksi konvoi keliling desa. "Kalau perayaan kelulusan di sini lebih parah dari anak kota, paha mereka disemprot pula," kata Herman, warga Parseh.

Subaidah, salah seorang guru di Parseh, membantah para siswa tersebut adalah muridnya. "Belum tentu murid saya, mereka kan gabungan dari berbagai sekolah," ujarnya.


SUMBER